6. Eighteen plus

6.2K 618 70
                                    

Sunghoon tidak bisa melawan saat dirinya di tarik ke kamar. Memang bisa melawan, tapi feromon Jake yang beraroma laut akan sangat menyesak kan.

Brak!!

Sunghoon berjengit kaget saat terdengar suara pintu yang tertutup keras.

Jake mengangkat dagu nya agar ia tidak menunduk, netra keduanya saling bertatapan.

"Apa kau sadar dengan perkataan tadi?" Tanya Jake dengan suara bass nya, memeluk pinggang ramping istrinya

Sunghoon mengangguk kaku, tangan nya berada di bahu sang alpha. Jake mulai mengikis jarak antara wajah nya.

Saat bibir mereka menempel, spontan mata Sunghoon terpejam dan meremat kemeja yang digunakan Jake. Secara bergantian, bibir atas  dan bawah nya di hisap pelan tapi terkesan menuntun.

"Anghh…." Sunghoon melenguh saat bibir nya digigit, lidah Jake langsung masuk ke dalam mulut istri nya.

Membelit lidah Sunghoon, mengabsen gigi-gigi Sunghoon.

Merasakan bahu nya ditepuk-tepuk, Jake pun langsung menyudahi ciuman nya. Ia tau kalau istrinya mulai kehabisan oksigen.

Sunghoon pun langsung meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Mulut nya yang terbuka dengan bibir yang sedikit membengkak, terlihat sangat menggoda.

Meskipun sedang dalam emosi yang tidak baik, Jake seolah tidak mau melakukan nya dengan kasar. Tidak seperti biasanya dengan Winter, karena dia akan kasar dan tidak membiarkan si submissive bernafas sedikit saja.

Like a fever, fever, fever, fever

Jake langsung mengambil handphone nya dalam saku jas, tidak  melepaskan pelukannya sama sekali. "Yeoboseyo."

Tiba-tiba ekspresi Jake langsung berubah datar. "Datang saja ke rumah jika hyung ingin tahu keadaan mereka." Ia langsung mematikan teleponnya, lalu menaruh handphone nya di sebuah meja.

Sunghoon merasa kaget saat tubuhnya terasa terangkat, lalu ditidurkan di kasur. Dan Jake langsung mengungkung dirinya.

Jika boleh jujur Jake merasa wajah Sunghoon sangat sempurna, jarang sekali ada orang seperti istrinya. Di satu sisi memiliki wajah yang tampan, di sisi lain terlihat cantik, manis, menggemaskan, dan indah.

Kulit yang putih, hidung yang mancung, rahang yang tercetak jelas, tapi terkadang pipi nya terlihat berisi, bibir yang sedikit tebal. Bentuk tubuh bak seorang model, pinggang yang ramping. Hey, bahkan sulit mendeskripsikan sesempurna apa seorang Park Sunghoon.

Jake membayangkan kulit putih Sunghoon terdapat bercak merah keunguan. Ia pun berbisik pada istrinya. "Balas ciuman nya." Setelah itu ia menggigit kecil daun telinga Sunghoon.

Si omega hanya mengangguk kaku. Bibir nya kembali di cium, dan dirinya membalas ciuman tersebut.

Tangan Jake tidak tinggal diam, tangan kirinya melepaskan kancing kemeja yang digunakan Sunghoon dan tangan kanan nya menjadi tumpuan.

Ciuman Jake pun turun ke leher jenjang istrinya, membuat tanda-tanda kepemilikan di leher, tulang selangka, dan dada Sunghoon. Kulit seputih susu tersebut tidak sebersih dulu lagi.

Sunghoon hanya bisa melenguh sembari meremat rambut orang di atas nya.

"Jaeyoonhhh…." Sunghoon melenguh sembari menyebut nama Korea dari suaminya, itu spontan karena nipple kanan nya yang dimainkan.

"I like it baby." Jake menatap wajah orang di bawah nya yang memerah yang berkeringat.

Jam menunjukkan pukul 2 dini hari, dan sepasang suami-suami itu belum menyelesaikan kegiatan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul 2 dini hari, dan sepasang suami-suami itu belum menyelesaikan kegiatan mereka.

Jake langsung mengubah posisinya, ia memangku istrinya. "This time you're in control."

"I-I- I can't." Sunghoon mengalihkan pandangannya.

Tapi Jake langsung menarik dagu nya agar menatap dirinya. "Kau hanya perlu menaik-turunkan tubuh mu."

Sunghoon mengangguk kaku, ia tidak bisa melawan perkataan Jake sama sekali. Sebelumnya ia tidak menuruti perkataan suami nya berakhir mendapatkan tamparan di pipi nya dan tangan nya pun diikat menggunakan dasi milik Jake, belum di lepaskan sama sekali. Pergelangan tangan nya pasti merah dan lecet, meskipun menggunakan dasi.

Perlahan ia menaikkan tubuhnya, lalu kembali turun dengan pelan. Semakin lama tempo nya semakin cepat. "Eunghh i- i  will aahhh…."

Mendengar perkataan istrinya, Jake pun langsung menutup lubang kencing Sunghoon.

"Argghh!" Sunghoon mengerang frustasi. "Hiks lepaskan." Ia merasakan sakit pada penis nya, karena pelepasan nya ditahan.

"Kau ingin keluar?"

Sunghoon mengangguk cepat, air matanya sudah keluar. .

Jake langsung mengubah posisinya menjadi dirinya yang yang di atas, dan mengubah nya lagi menjadi doggy style tanpa melepaskan tangannya yang menutupi lubang kencing Sunghoon.

"You can't come out unless I come out."

Jake menggerakkan pinggulnya maju-mundur, menusuk lubang Sunghoon dnegan tempo yang cepat.

Sungguh, Sunghoon merasa tersiksa karena pelepasan nya ditahan. "Hikss lepaskan ahhh…."

"Tahan lah. Your hole is really narrow and delicious, honey."

Sunghoon tidak merasa nikmat sama sekali, yang dirasakan nya sekarang adalah rasa sakit. Tak lama ia merasakan lubang kencingnya yang sudah tidak di tahan, tubuh nya pun bergetar hebat tapi Jake tidak menghentikan kegiatan nya sama sekali.

"Jae- ahh Jaeyoon stophh…."

Jake tidak mendengar perkataan Sunghoon sama sekali, ia terus mengeluar masukkan milik nya dalam lubang istrinya. Ia akan keluar, jadi tempo nya bertambah.

Tak lama ia mengeluarkan pelepasan nya di dalam, begitupun Sunghoon yang keluar lagi.

Penyatuan mereka terlepas, Sunghoon langsung ambruk. Jake menarik selimut, lalu membaringkan tubuhnya di samping istrinya dan memeluk Sunghoon yang sangat lemas.

To be continued….

[✓] Dandelion || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang