16. Friendship

3.1K 436 9
                                    

Taeyong menatap tajam seseorang dihadapan nya yang berstatus adik ipar. Entah kenapa anak-anak Shim Changmin memiliki sifat yang sangat bajingan.

Plak!

"Kau tau Sunghoon sedang mengandung, tapi kenapa kau melakukan itu?!"

"Kapan kau akan sadar jika dia istri mu, orang yang sedang mengandung darah daging mu?!"

"Agar Sunghoon merasakan apa yang kau rasakan? Itu yang kau mau?"

"Seharusnya kau menjadikan masa lalu sebagai pelajaran, hampir saja kau kehilangan istri dan anak mu."

"Urusi adik mu itu." Ujar Taeyong pada seseorang yang baru saja sampai, ia langsung masuk ke ruang rawat Sunghoon.

Shim Jaehyun, kakak tertua diantara Shim bersaudara. Orang yang memilih keluar dari rumah tempat tinggal nya sejak kecil, bahkan merelakan beberapa aset pemberian sang ayah.

"Jake… aku sudah memberitahu mu untuk keluar dari rumah, jangan sampai kau mengulangi apa yang ayah dan aku lakukan." Ujar nya dengan lembut.

Jake berdecak kesal. "Hyung tidak perlu mengurusi ku."

Jaehyun menghela nafas, mencoba tidak terpancing emosi. "Kehilangan seseorang yang dicintai akan sangat menyakitkan, sama seperti saat kau kehilangan ibu."

"Sudah ku katakan untuk tidak membicarakan tentang ibu!"

"Ryujin dan Heeseung saja perlahan sudah sadar dari hasutan ayah, kau kapan?"

"Yang dibicarakan ayah semuanya benar." Ujar Jake penuh penekanan.

Lagi-lagi Jaehyun menghela nafas. "Jangan temui Sunghoon dulu, dia akan merasa ketakutan."

"Dia istri ku."

Jaehyun tertawa meremehkan. "Kalau Sunghoon istri mu, kenapa kau menyiksa nya? Dia pergi dari rumah nya, dari keluarganya dan masuk ke keluarga kita untuk menjadi istri mu."

"Untung saja Ryujin tidak tau apa yang kau lakukan." Jaehyun langsung menyusul istri nya masuk. Meninggalkan Jake yang terdiam, tangan nya mengepal kuat.

Karena larangan sang kakak, Jake memilih pergi ke kantornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena larangan sang kakak, Jake memilih pergi ke kantornya. Saat ia membuka pintu mobi, diwaktu bersamaan pintu pengemudi mobil disampingnya juga terbuka.

"Kau? Apa kita ada jadwal?"

Orang tersebut menghampiri nya. "Kemana Sunghoon?"

"Kau tidak per-"

"Dia adik ku, aku dengan nya masih memiliki hubungan darah." Potong Jay penuh penekanan.

"Dia ada di Rumah Sakit, dan aku tidak akan membiarkan mu mengambil nya."

"BAJINGAN KAU!!"

Bugh!

Jay langsung memukul seseorang yang berstatus suami adik nya, sampai tubuh Jake membentur mobilnya sendiri. Laki-laki bermarga Shim tersebut hanya tertawa hambar.

"Kalau kau hanya ingin menyiksa adik ku, berikan adik ku sekarang!"

"Tapi dia sedang mengandung." Ujar Jake dengan nada meledek.

Jay mencoba mengatur emosi nya. "Tapi Sunghoon dan anak nya tidak memerlukan laki-laki macam dirimu, Shim!"

"Mau kau berusaha keras, anak dalam kandungan adik mu tetap darah daging ku. Mungkin kau bisa mengambil Sunghoon, tapi suatu saat aku akan mengambil anak ku dan pastinya Sunghoon tidak akan rela begitu saja."

"Memang nya pengadilan mau memberikan hak asuh pada laki-laki kejam seperti mu?"

"Kau bisa melindungi Jungwon, tapi kau tidak bisa melindungi adik mu sendiri. Seharusnya kau datang saat pernikahan ku dulu." Jake merapihkan pakaian nya. "Aku tidak akan melepaskan Sunghoon begitu saja."

Ia berjalan ke arah kantor dengan ekspresi datar, melewati Jay begitu saja.

"Jika benar penyesalan datang di akhir, berarti di masa depan kau akan menyesal juga." Ujar Jay dengan nada datar. "Jika kau masih menyakiti adik ku, lebih baik kita tidak berteman."

Jake menghentikan langkahnya.

"Karena bagi ku keluarga lah yang pertama, dan Sunghoon satu-satunya adik ku." Lanjut Jay.

Laki-laki bermarga Park tersebut berjalan ke sisi mobil tempat kursi pengemudi. "Dan tunggu penyesalan mu datang, karena kesempatan kedua belum tentu ada."

Jay masuk ke dalam mobil nya, menutup kencang mobil nya, lalu menjalankan kendaraan beroda empat tersebut.

Sedangkan Jake sendiri hanya tertawa kecil. "Aku tidak peduli dengan pertemanan." Ia melanjutkan langkahnya memasuki gedung bertingkat 20 tersebut.

To be continued….

[✓] Dandelion || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang