24. Aware

2.6K 350 7
                                    

8 tahun berlalu, Riki yang sudah berusia 15 tahun menjadi pribadi yang tak jauh berbeda dengan sang ayah. Orang-orang lebih sering memanggilnya Ni-Ki, ia benci nama Riki karena pemberian dari sang kakek, tapi jika baba nya ada mungkin ia tidak akan membenci nama itu.

Dengan jas yang sudah tidak rapih, Ni-Ki duduk di taman di depan hotel. Ia baru saja bertengkar dengan sang ayah, karena ia menentang pernikahan yang dilakukan Jake.

Karena bagaimanapun, secara hukum dan takdir kedua orangtuanya masih berstatus pasangan dan terikat. Tapi, tidak ada yang membela atau berada di pihak nya. Ryujin, Heeseung, Jaehyun, Taeyong, dan keluarga sang ibu tidak datang karena dilarang.

"Lebih baik aku tidak dilahirkan daripada hidup dalam keadaan seperti ini."

Indera penglihatannya melihat tiga orang anak-anak, 2 laki-laki dan 1 perempuan. "Andai keluarga ku baik-baik saja, mungkin sekarang aku memiliki seorang adik."

Ingat jika Minjeong sempat datang dan memberikan lollipop, kakinya berjalan menghampiri anak-anak itu.

"Annyeong."

"Oh, annyeong haseyo." Ketiganya menyapa balik dengan sopan.

Ni-Ki berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan 1 anak laki-laki dan anak perempuan. "Kalian sedang apa?"

"Kami berjualan, hyungnim." Jawab anak laki-laki kecil sembari menunjukkan keranjang berisi bunga-bunga.

Ia teringat moment bersama sang ibu. Dimana keduanya menghias vas di rumah dengan bunga-bunga segar yang cantik, saat itu juga Jake pulang dengan keadaan yang baik. Sempat ikut menghias sebelum pergi membersihkan diri.

"Aku akan membeli semuanya." Ia mengeluarkan sebuah amplop pemberian Jay, uang jajan nya selama 1 bulan.

"Maaf, tapi ini terlalu banyak." Ujar anak laki-laki yang paling tua.

"Tidak papa, anggap saja bonus karena kerja keras kalian. Oh iya, maaf jika menyinggung, kemana orang tua kalian?" Tanya nya dengan hati-hati.

"Kami tidak tau ayah kami siapa dan ibu kami sedang sakit." Si kembar mengangguki perkataan sang kakak.

Ni-Ki tersenyum tipis. "Ini untuk kalian juga." Ia berikan lollipop nya.

"Terima kasih." Ujar mereka bertiga dengan semangat. "Hyung-nim, kami harus segera pulang. Sekali lagi terima kasih." Mereka bertiga membungkuk sebelum pergi.

Ni-Ki tersenyum memperhatikan ketiga anak-anak yang lebih muda darinya, ia menatap dua keranjang yang berisi bunga-bunga segar. Dengan berat hati pergi memasuki hotel sembari membawa keranjang nya.

"Apa yang terjadi?" Dengan polos bertanya, karena seharusnya waktu itu acara sudah memasuki inti. "Sunoo, kenapa?" Tanya nya pada sang sahabat.

"Ayah mu membatalkan pernikahan nya."

"Wah daebak, jinjja?" Ia berjalan ke arah perempuan di altar. "Wah daebak, perempuan gatal mendapat karma nya. Apa yang merasuki daddy sampai meninggalkan badut ini?"

"Mungkin kau membutuhkan nya untuk menggaet laki-laki baru." Ni-Ki melempar bunga-bunga nya ke arah si perempuan, ekspresi nya berubah datar. "Ini belum setimpal dengan apa yang dirasakan ibu ku, kesengsaraan mu tidak berhenti di sini. Bye bitch."

Setelah bertengkar dengan sang putra, Jake banyak diam saat acara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah bertengkar dengan sang putra, Jake banyak diam saat acara. Ia masih ingat wajah kecewa Ni-Ki, mengingatkan nya pada wajah kekecewaan Sunghoon.

Perkataan Jaehyun kemarin lusa pun ia ingat. Jika Jake tetap memilih menikah, berarti ia harus belajar mengikhlaskan Sunghoon. Karena selama ini yang menanggung hukuman adalah Sunghoon.

"Aku membatalkan pernikahan nya."

Tentu saja perkataan yang tiba-tiba membuat semua orang terkejut dan kebingungan. Terutama sang ayah yang menahan marah.

"Aku tidak bisa melakukan nya. Aku masih memiliki istri, aku belum bercerai sama sekali, aku terikat padanya."

"Jake Shim—"

"Aku tidak bisa melakukan nya lagi, aku bukan anak anjing yang harus menurut. Status ku alpha, seorang pemimpin, kenapa aku harus menurut pada appa? Aku sudah memiliki kehidupan ku sendiri, aku sudah memiliki keluarga yang dimana aku pemimpin nya."

"Aku akan mengikuti hyung dan noona, aku akan mengembalikan pemberian appa. Biarkan aku menebus kesalahanku pada putraku dan istriku, biarkan aku mengukir kisah ku sendiri dengan keluarga kecilku."

Jake menatap Changmin dengan harapan mendapatkan jawaban, sebenarnya ia tau permintaan nya tidak akan pernah di setujui. Apa yang dilakukan barusan membuat nama keluarganya tercemar.

Ia langsung pergi dari tempat acara, masa bodo keluarga besar nya akan marah. Kapan ia bahagia jika kebahagiaan nya dijauhkan?

To be continued….

To be continued…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Dandelion || JakeHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang