Sunghoon dipindahkan ke ruang VIP, tapi Jake belum memberitahu siapapun. Bukan karena takut di salah kan, ia hanya ingin menjelaskan dahulu pada tiga orang anaknya.
Ia tidak akan mengelak. Jaehyun pernah mengatakan anak keduanya masih hidup, dokter yang pernah ia panggil untuk mengobati Sunghoon pun mengatakan jika saat itu sang istri sedang mengandung.
"Lebih baik kita makan siang bersama." Ajak Jay.
Jake pergi ke kantor temannya untuk meminta maaf dan menjelaskan semuanya, tapi keberadaan Sunghoon masih ia sembunyikan. Untung saja Jay dan Jungwon memaafkan.
"Tidak perlu, aku harus menemui Minjeong dan Karina."
"Aku tidak yakin, kita makan siang di res—"
"Tidak perlu, aku akan makan siang nanti." Jake masuk ke dalam mobil nya. "Aku pergi." Ia berpamitan dahulu, barulah menjalankan mobil nya.
"Hyung, kenapa tidak menahan Jake hyung?" Tanya Jungwon yang baru sampai di parkiran. "Dia pasti kelelahan dan tidak menjaga diri."
"Dia terlalu sibuk dengan pekerjaan."
"Kenapa begitu?"
Jay menggandeng tangan sang istri. "Mengalihkan pikirannya. Dia sudah sejak lama mencintai Sunghoon, tapi pengaruh ayah nya terlalu kuat."
Saat di perjalanan, Jake mendapatkan telepon dari sang ayah. "Ada apa, appa?" Tanya nya dengan nada biasa.
"Aku tidak akan kembali."
"Appa, biarkan aku hidup sesuai keinginan ku."
"Aku tidak peduli dengan harta."
Jake terlalu fokus dengan telepon nya dan tidak sadar mobil truk yang mengarah ke arah nya. "Sudahlah, aku bukan lagi anak kecil." Dengan kesal ia matikan telepon nya. Spontan ia membanting setir ke arah kanan saat melihat ke arah depan.
Bruk!
Ni-Ki dan Justin berlari di lorong Rumah Sakit. Justin pergi ke ruang ICU, sedangkan Ni-Ki berada di depan ruang IGD. Menunggu seorang dokter yang menangani sang ayah.
Pihak Rumah Sakit menelepon Ni-Ki jika kondisi ibunya tiba-tiba menurun dan ayahnya mengalami kecelakaan. Ia ingat perkataan Minjeong jika orang tuanya terikat.
Selama ini Jake hidup sakit-sakitan, tapi disembunyikan. Dan sekarang Jake yang mengalami kecelakaan membuat kondisi Sunghoon tiba-tiba menurun.
"Tuhan, biarkan orang tua ku kali ini bahagia bersama. Ku mohon, selamatkan keduanya. Daddy dan baba selama hidupnya sangat menderita, kali ini saja berikan mereka kebahagiaan." Ujar Ni-Ki sembari mengepalkan kedua tangannya.
Tak lama datang Jaehyun, Yeonjun dengan Sunoo. Sunoo meminta ayahnya untuk mengantarkan ke Rumah Sakit yang Ni-Ki tuju.
"Dokter sudah keluar?" Tanya Jaehyun pada keponakan nya.
Ni-Ki menggeleng.
"Ayah mu menyewa kamar VIP, untuk siapa?"
"Baba."
"Lalu, bagaimana keadaan nya?"
"Keadaan baba kemarin mulai membaik, tapi saat daddy kecelakaan keadaan nya kembali menurun dan harus dimasukkan ke ruang ICU." Jelas Ni-Ki dengan nada sedih.
Sunoo langsung memeluk sahabatnya, baru kali ini ia melihat Ni-Ki yang lemah. "Jangan sedih, orang tua mu akan ikut sedih. Kau kan kakak dari 3 adik, kemana mereka?"
3 adik?
Jaehyun dan Yeonjun merasa bingung. Tapi mereka simpan dulu pertanyaan itu, Ni-Ki sedang terpuruk.
To be continued….
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Dandelion || JakeHoon
FanficSunghoon tetap bertahan mengikuti alur hidup nya, meskipun sangat berat. Seperti bunga dandelion yang berterbangan, mengikuti arus angin dan tidak rusak. Start = 24 September 2021 End = 04 Juli 2022