11. COWO BRENGSEK

311 26 32
                                    

°
°
°

Jam menunjukkan pukul 21.00, dan hari ini adalah hari Sabtu itu artinya hari ini adalah malam Minggu.

Agatha berdecak pelan. "Ck,Bosen banget dirumah."

Mengingat setiap malam Minggu ada pasar kaget yang banyak tukang jualan,mulai dari jajanan, aksesoris,melukis,dan permainan lainnya.

"Apa gua keluar aja ya? daripada bosen dirumah."

Agatha turun dari tempat tidurnya dan beranjak ke lemari buat ganti baju untuk keluar.

Setelah selesai ganti baju, Agatha langsung menuju motornya dan menyusuri jalanan yang sedang sangat ramai.

Agatha memarkirkan sepedanya dan segera pergi untuk membeli jajanan dan aksesoris.

Agatha berjalan sendiri dan melihat sekeliling dan akhirnya.

Bugghhh

Agatha menambrak seseorang yang tepat dihadapannya.

"L-lo?" tunjuk Agatha ke arah cowo yang berada tepat didepannya sekarang.

"Sendirian aja, mana cowo lo yang sok itu?" tanya Aldo.

"Bukan urusan lo!" bentak Agatha dan langsung memalingkan wajahnya dan ingin pergi meninggalkan Aldo tetapi Aldo menahan tangan mungil gadis itu.

"Lepasin tangan gua!" perintah Agatha.

"Kalo gua gamau gimana?" ujar Aldo sembari menekan tangan Agatha dengan keras.

"S-sakit do," rintih Agatha kesakitan.

"Ikut gua!"

"Gua gamau!"

Tanpa menunggu persetujuan dari Agatha, Aldo langsung menarik tangan Agatha dan memasukkan kedalam mobil hitam miliknya itu.

"L-lepasin gua, atau gua teriak," ancam Agatha.

Tidak lama kemudian Aldo membekap mulut Agatha yang sudah dikasih obat bius hingga Agatha pingsan.

"Mampus lo," ujar Aldo dengan tawa dibibirnya.

°°°°

Agatha terbangun dari pingsannya dan menyadari bahwa dia sudah didalam ruangan yang agak gelap.

"G-gua dimana?" tanya Agatha sembari memegang kepalanya yang kesakitan.

"Uda sadar juga lo," ujar Aldo.

"Lepasin gua do, gua mau pulang!"

"Gak semudah itu"

"Lo mau apa sih?" tanya Agatha.

"Gua mau lo," ujar Aldo.

Aldo menunduk dan menyelipkan anak rambut Agatha."Mulai hari ini, lo bakal jadi milik gua sepenuhnya," ujar Aldo membuat Agatha ketakutan.

"Tolong, tolong!" teriak Agatha.

"Mau sekencang apapun lo teriak gak bakal ada yang denger"

"Najis,dasar cowo brengsek lo," pekik Agatha.

"Hiks,hiks,hiks, tolongg" teriak Agatha sembari air matanya menetes deras dipipinya itu.

Arion, Arkana,dan Kenzie malam itu seperti biasa rutinitas mereka bertiga mengukur jalan, dan mendengar teriakan suara perempuan membuat Arion berhenti.

"Lo denger suara gak?" tanya Arion kepada kedua temannya itu.

"Suara apaan?" tanya Kenzie.

"Tau, gaada suara apa apa," ujar Arkana.

"Shuttt,diem lo," perintah Arion.

"T-tolongg." suara itu terdengar lagi.

"Tuh ada yang minta tolong, suara cewe lagi," ujar Arion.

"Jangan jangan," tebak Arkana.

"Apa?" jawab Kenzie.

"Itu mbak Kunti yang menjelma jadi manusia lagi, ihhh seremm," ujar Arkana sembari melihat sekelilingnya.

"Anjr gila lo, ini bukan waktunya bercanda," ujar Arion yang dari tadi celingak celinguk mencari keberadaan suara itu.

"Gua gak bercanda Ar," ucap Arkana.

"Kebanyakan nonton horor sih lo," jawab Kenzie.

"Shutt, kayaknya suaranya berasal dari rumah tua itu deh," tebak Arion.

"Kayaknya sih gitu," ujar Kenzie.

Tidak lama kemudian Arion dan kedua temannya menuju rumah tua itu.

Braghhh, suara dobrakan pintu dari luar.

"T-tolonggg," teriak Agatha sekali lagi.

"Diemm lo anj*g," ujar Aldo.

Bughh

Pukulan melayang keras di pipi Aldo, dan pelakunya adalah Arion.

"Anj*g lo, cowo brengsek," ujar Arion sembari melayangkan pukulan di pipi dan dagu Aldo dengan keras.

Sementara itu Arkana dan Kenzie membuka tali yang mengikat tubuh Agatha.

Tak henti-hentinya Arion memukuli wajah hingga perut Aldo.

Kenzie melerai Arion yang saat ini seperti orang yang sedang kerasukan."udah, dia bisa meninggal," ujar Kenzie sembari menatap wajah Aldo yang membiru dan tidak berdaya lagi.

"Lepasin gua, cowo kayak dia gaperlu dikasihani," ucap Arion.

"Gua tau, tapi lo harus mikir konsekuensi nya Ar, udah ya," perintah Kenzie.

Akhirnya Arion melepaskan Aldo, tetapi tidak semudah itu pukulan sekali lagi melayang di hidung cowo itu sampai mengeluarkan darah yang terus mengalir.

"Agatha, lo gapapa kan?" tanya Arion.

"Hiks,hiks,hiks," Agatha langsung memeluk tubuh Arion dengan kuat.

"Udah, lo gausa nangis lo uda aman sama gua, cowo brengsek itu uda gabisa ngapa ngapain," ujar Arion.

"M-makasih Ar, kalo gaada lo gua gatau gimana, hiks."

"Cup, udah ya kita pulang sekarang!"

"I-iya," jawab Agatha.

°°°°

"Tha," panggil Arion.

"Hm, udah sampe?" tanya Agatha yang dari tadi tidur, setelah nangis sesenggukan.

"Udah"

"Makasih ya Arion," ucap Agatha.

"Agatha," teriak wanita separuh baya yang wajahnya tidak beda jauh dengan Agatha,dia adalah ibu Agatha.

"Dari mana aja kamu? Mama cariin dari tadi," ucap mama Agatha.

"Agatha tadi keluar tan, tapi-" Arion menggantungkan bicaranya.

"Kamu siapa?" tanya mama Agatha.

"Saya Arion tan, teman sekelas Agatha"

"Tapi kenapa?"

"Agatha tadi sempat mau di culik, hiks," jawab Agatha yang memeluk mamanya dan menanggis.

"T-tapi untung ada Arion, dia nyelamatin Agatha mah," ujar Agatha.

"Yaampun, tapi kamu gapapa kan nak?" tanya mama Agatha dengan panik.

"Gapapa mah"

"Makasih ya nak Arion, kamu udah jagain anak Tante satu-satunya, gatau lagi tadi kalo gaada kamu," ucap Mama Agatha.

"Sama sama Tante, saya mau langsung pulang aja Tan," ujar Arion sembari menyalimi tangan mama Agatha.

°°°°

Sampai sini dulu ya❤️

Jangan lupa 🌟 vote dan komen juga

See you next part 🥰

Arion Ravindra [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang