14. 50 HARI

258 18 29
                                    

"Tin, tin, tin" Suara mobil yang dari tadi mengklakson Agatha yang berjalan dengan melamun.

Arion yang menyadari itu langsung turun dari motor ninja hitamnya itu. "Agatha!!" Jerit Arion.

Agatha yang tetap melamun dari tadi tidak mendengar Arion yang teriak kepadanya.

Tidak bisa diam saja Arion langsung berlari ke arah Agatha dan langsung mendorong tubuh mungil Agatha ke tepi jalan, jika telat 1 detik pun Agatha bisa dihantam oleh mobil tersebut.

"Awww," Rintih Agatha kesakitan karena kakinya terkena bebatuan kecil.

"Gila lo, gak lihat ada mobil, hm?" Bentak Arion.

"Lo ngapain sih, ngelamun dijalan?"

"M-maaf, gua gak lihat ada mobil tadi."

Flashback

Sebenarnya Agatha dari rumah tadi sedang memikirkan kakaknya yang beberapa bulan lalu sudah meninggalkan Agatha, entah kenapa hari ini Agatha sangat rindu dengan kakak tersayang dan kakak satu-satunya itu.

"Kakak yang tenang ya disana," celetuk Agatha sembari menatap bintang-bintang yang terlihat di jendela kamarnya.

"Aku janji kak, aku bakal cari orang yang udah nabrak kakak dan lari gitu aja tanpa ada rasa bersalah sedikitpun."

Dan hari ini juga tepat 50 hari kematian kakak tersayang Agatha. Alm. Kaivan Nareswara

°°°

"Lo mikirin apaan sih, sampai-sampai dijalan ngelamun kayak gitu?"

"Gaada"

"Bohong"

"Udahlah lupain aja, uda jam 6.45 gerbang sekolah mau ditutup," ujar Agatha.

"Sini gua bantuin"

"Gausa, gua bisa berdiri sendiri!"

"Gausa nolak"

"Apaansi lo, pasti mau modus kan sama gua?"

"Sempet-sempetnya ya lo, udah kesakitan gini bawelnya gak hilang"

Tanpa persetujuan Agatha, Arion langsung memapah Agatha karena kakinya kesakitan.

"Agatha!" Suara teriakan bariton yang tidak asing lagi bagi Agatha, siapa lagi kalau bukan Ella.

Ella berlari menuju ke Agatha yang masih berada di depan kelas dan masih keadaan dipapah oleh Arion. "Lo kenapa?"

"Heh Arion, anaknya bapak Dion" ujar Ella dengan suara bariton nya itu.

"Heh, ngapain lo manggil-manggil bapak gua?"

"Lo apain Agatha? Sampai dia jalannya pincang gitu?"

"Ella, diem gak lo! Suara lo tuh bikin telinga gua panas tau gak?" Sahut Arkana.

"Mak lo dulu nyidam apaan sih? Kok anaknya modelannya kayak gini," lanjut ucapan Arkana.

"Nyidam petasan banting tuh pasti," ujar Kenzie.

"Lo berdua apa-apaan sih," ucap Ella.

"Mending lo diem, biarin gua masuk dulu baru gua cerita, Ella," Ucap Agatha.

Arion Ravindra [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang