15. COWO IDAMAN

256 23 93
                                    

°°°

Kupikir kebahagiaanku adalah bersamamu namun aku ragu, sampai sekarang aku belum menemukan itu - Arion Ravindra

°°°

Sudah beberapa jam, Agatha celingak celinguk menunggu angkutan umum yang tidak kunjung datang.

"Ini pada kemana sih angkotnya, pada janjian gak narik apa gimana," gumam Agatha.
Hari ini Agatha sekolah tidak membawa motornya karena motornya sedang dibengkel.

Hari ini pukul 15.00 langit mulai hitam bertanda akan turun hujan sebentar lagi, Agatha yang dari tadi celingak celinguk tidak ada angkutan umum yang lewat mulai cemas karena cuaca mendung dan mau hujan.

"Kenapa gua tadi gak nebeng aja sih sama Arion, ya gini kalo nurutin gengsi jadi gak pulang-pulang deh gua," gumam Agatha yang dari tadi bermonolog sendiri.

Sebenarnya tadi Arion sudah menawari Agatha untuk naik ke atas motornya, tapi Agatha menuruti gengsinya dan menolak ajakan Arion.

Agatha hanya duduk sendiri di halte menunggu angkutan yang tak kunjung datang, badannya mulai menggigil kedinginan karena hujan yang sangat deras.

Agatha menggosok kedua tangannya untuk menghilangkan dingin, tetapi Agatha dibuat kaget karena tiba-tiba ada yang memakaikan jaket hitam tebal di badannya itu.

Agatha menoleh dan mendapati sosok lelaki yang memakai baju kaos putih yang sudah basah karena air hujan dan membuat kaos putihnya itu nerawang dan menampakkan roti sobek yang sangat indah.

"Woo, roti sobek," ujar Agatha sembari menatap kearah perut lelaki itu.

"Bagus kan?"

"E-enggak, b aja" Agatha membuyarkan lamunannya itu.

"Lo ngapain disini?" tanya Agatha.

"Lo yang ngapain disini sendiri, hm?"

"Gua lagi nungguin angkot"

"Mana ada angkot jam segini," ujar Arion sembari menatap jam tangganya.

"Muka lo pucet, tunggu disini!" Arion langsung pergi meninggalkan Agatha tanpa memberitahu dia pergi kemana.

"Lo mau kemana?" tanya Agatha kebingungan.

Setelah menunggu hampir 15 menit, akhirnya Arion memunculkan batang hidungnya dan membawa segelas teh hangat dan pop mie ditangannya.

"Nih, makan muka lo udah kayak orang gak makan 1 bulan," ejek Arion.

Baru saja Agatha mau berterimakasih tetapi Arion selalu bisa menghancurkan suasana, "Mulut lo, kalo ngomong." Agatha memutar bola matanya malas.

"Buruan, makan!"

"Iya, ini juga baru mau makan"

"Lo gak makan?" tanya Agatha.

"Gua uda makan"

"Makasih, Arion" lirih Agatha.

"Sama-sama"

Hujan sudah reda, mereka berdua memutuskan untuk pulang karena sudah pukul 17.30.

"Pegangan, tha!" ujar Arion.

"Gak"

Tanpa menunggu persetujuan lagi dari Agatha, Arion menarik tangan Agatha dan mengalungkan ke pinggangnya itu.

"Arion!"

"Diem, lo jatuh ntar gua yang repot lo, kan suka molor kalo dibonceng"

"Apaansi"

Arion menyalakan motornya dan berjalan dengan kecepatan sedang, membelah jalan yang sepi karena setelah hujan deras tadi.

"Tha?" panggil Arion.

"Hm"

"Boleh nanya gak?"

"Apa?"

"Cowo idaman lo kayak gimana?"

"Ngapain, lo tanya gitu?"

"Ya, gapapa"

"Tipe cowo gua tuh kayak di wattpad gitu."

"H-hah, gimana?"

"Iya, kayak di wattpad"

Arion meneguk salivanya dengan susah payah, "Anjr, ternyata Agatha cewe wattpad"

"Cowo wattpad yang kayak gimana?" tanya Arion.

"Ganteng, anak tunggal kaya raya, roti sobek, manja kalo sama ceweknya doang, badboy, geng motor, Gus, CEO, banyak deh," jelas Agatha.

"Gila, gak ngotak" pekik Arion.

"Pantesan lo jomblo," ujar Arion.

"Heh, bilang apa lo?"

"Pantesan lo jomblo, selera lo cowok fiksi gabisa digapai!" jelas Arion.

Agatha memukul helm full face Arion, "Gausa diperjelas juga, Ar!"

"Boleh gak, gua jadi cowo fiksi lo tapi versi dunia nyata?"

"H-hah?" Beo Agatha kebingungan.

"Bilang apa lo, tadi?"

"Gajadi, udah sampek rumah tuh"

"Nyaman ya meluk gua? Gak dilepas-lepas" ujar Arion.

Agatha sontak melepaskan tangganya yang mengalung di pinggang Arion. "Pede banget lo"

"Makasih, uda anterin gua"

"Sama-sama"

"Terus, lo ngapain masih disini?"

"Gak ditawarin masuk dulu?"

"Gak"

°°°

Sesampainya dikamar Agatha merebahkan tubuhnya di kasur kingsize nya itu, tanpa berganti pakaian terlebih dahulu,
Ia baru tersadar jaket Arion masih menempel ditubuhnya.

"Wangi banget jaketnya," celetuk Agatha.

Agatha kepikiran perkataan Arion tadi, "Boleh gak, gua jadi cowo fiksi lo tapi versi dunia nyata?"
Sebenarnya Agatha mendengarkan tetapi Agatha ingin mendengar sekali lagi dari ucapan Arion.

"Salting mampus gua, Arion bilang kayak gitu."

Agatha menatap atap kamarnya dan menoleh ke arah kanan mendapati foto Agatha dan kakaknya.

Agatha langsung berdiri mengambil foto itu. "Gua, kangen sama lo kak andai lo masih disini, gua pengen curhat sama lo kak"

"Kak, kayaknya adek lo ini udah bisa suka sama cowok lagi setelah gua trauma sama mantan gua"

"Kalo aja kakak masih ada, pasti ada 3 lelaki yang ngelindungi aku, pertama ayah kedua kakak dan ketiga sekarang ada Arion"

"Apa gua suka ya sama, Arion?" gumam Agatha.

- To be continue 🌻

Hai jangan lupa vote, dan komen. Usahakan follow dulu sebelum baca ya
Share ke temen kalian buat baca cerita ku juga.
Makasih buat readers yang baca, vote dan juga komen, vote gampang kok cuman klik bintang, itu baka buat para author semangat buat update.

-See you🌻

Arion Ravindra [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang