Devil's Claw • [ JAEYONG ] • [ END ]

1

Devil's Claw
JY
.....

Alana sedang melihat dengan serius ke arah seorang pemuda yang sibuk merapikan kebun belakang kediaman Jung di pagi buta seperti ini.Kebun yang bahkan sudah tidak terurus selama 2 bulan itu memang tidak ada lagi yang mengurusnya.

Paman Kim - tukang kebun sebelumnya - telah meninggal dan Sang Ace belum menemukan sosok yang pas untuk menggantikan paman Kim.Tapi sepertinya sekarang tidak lagi.

Alana memperhatikan pemuda manis itu yang sangat telaten membersihkan kebunnya.

Perlahan ia mendekati pemuda yang sangat teliti itu,dia membersihkan beberapa gulma dengan menggunakan gunting kebun yang cukup besar.

Alana memperhatikan wajah pemuda itu dengan teliti,dilihat dari jauh saja pemuda itu sangat manis apalagi dengan dekat seperti ini.

Dan benar saja,pemuda itu jauh lebih manis jika dilihat dari dekat.Alana memberanikan diri untuk mencolek kecil pemuda itu.

Terlihat raut kaget dari pemuda yang entah siapa Alana tidak tau namanya,Sangat lucu.Alana tersenyum kecil untuk menenangkan pemuda itu.
Pasti ia mengira Alana sebagai hantu atau makhluk sejenisnya.

“ Hello.” Sapa Alana pertama.Tidak lupa memperlihatkan gigi putih rapihnya kepada pemuda yang kini merapikan sedikit Surai Madunya.

“ Hai.” balas pemuda itu dengan suara lembut.

Alana mengulurkan tangan kecilnya kepada pemuda itu.

“ Namaku Alana,Tapi kau bisa memanggilku Lana. ”

Mendengar itu,pemuda itu segera menjabat tangan Alana cepat sambil terkaget kecil.

“ Saya...eum...nama saya Taeyong nona Lana.”

Sebenarnya Alana bingung kenapa pemuda itu malah menambahkan kata 'nona' di depan namanya?.Tapi tidak apa-apalah,setidaknya ia sudah berkenalan dengan tukang kebun barunya yang manis itu.Alana senang,bahkan senang sekali bisa berkenalan.

Begitupun dengan Taeyong,awalnya ia kaget karena seorang gadis kecil cantik mengajaknya berkenalan di pagi buta seperti ini.Tapi Siapa sangka dia adalah anak dari sang Ace?.

Alana hanya mewarisi mata hitam sedikit tajam milik sang Ace,tapi tidak untuk bagian lainnya.Alana sangat cantik dengan rambut kecoklatan sepinggang dan kulit putih bersinar.

“ Kau tukang kebun baru ya?.” Tanya Alana ke Taeyong yang masih setia menunggu sampai Alana melepaskan tautan tangan mereka.

“ Ya,nona. ” Jawab Taeyong seadanya.
Alana kemudian berjalan ke arah kursi taman yang sudah agak berkarat yang warnanya pun hampir pudar.Sepertinya Alana harus mengadu ke Daddy-nya tentang hal ini.

Alana meniup debu yang menutupi kursi itu dan menduduki kursi itu sambil memperhatikan ke arah Taeyong yang tersenyum manis ke arah Alana.

Taeyong mulai kembali ke beberapa tanaman pengganggu yang harus ia bersihkan.sementara Alana masih setia duduk dan memperhatikannya.

Alana menyukai gerakan tangan Taeyong yang seolah-olah ia sudah sangat hapal dengan tanaman yang harus dibabat atau dirawat.

Taeyong terlihat sudah sangat mahir dengan aneka tanaman-tanaman yang bahkan Alana tidak tau apa fungsi mereka.