5🔞

5.2K 214 17
                                    


Devil's Claw
JY
Happy Reading!!😚
.....



“Selamat malam,nona muda.” Ujar Taeyong dambil mengecup singkat kepala Alana. Meskipun tidak ada sosok ibu disampingnya saat ini,rasanya Taeyong saja sudah cukup. Ingatkan Alana untuk mengangkat Taeyong sebagai ibu keduanya ,ia menyayangi Taeyong. Apakah itu rasa sayang dari seorang anak kepada ibunya?.Alana tidak tahu,tapi ia belum siap jika saja Taeyong meninggalkannya sewaktu-waktu.

Taeyong mematikan lampu utama yang berada di kamar Alana, dan menyalakan lampu tidur berbentuk salah satu tokoh Disney yang ada di atas nakas. Ia kemudian melangkahkan kakinya menuju ke kamar Mark,mengetuk pelan pintu kamar Mark ,beberapa detik kemudian tidak terdengar suara. Taeyong melongokkan kepalanya ke dalam kamar,bisa dilihat Mark tertidur sambil membelakangi pintu.

Taeyong berjalan mendekati Mark,ia duduk dipinggiran tempat tidur Mark. Mengusap rambut remaja itu lembut. Mark benar-benar terlihat seperti salinan dari sang Ace.Betapa miripnya mereka berdua.semua yang ada di wajah Mark sangat mirip dengan Jaehyun.

Merasa terganggu,Mark membuka matanya perlahan. “Mhm, Taeyong? Aku ingin tidur” rengek Mark sambil mengusap matanya pelan.Mendengar itu,membuat Taeyong tersenyum lembut.Karena lampu kamar utama kamar ini belum mati, Taeyong berdiri untuk mematikannya.Dan menyalakan lampu kecil yang entah berbentuk apa di atas nakas. Sebelum benar-benar keluar dari kamar Mark, Taeyong menyempatkan diri untuk mengecup dahi Mark sambil berujar, “Selamat malam,Tuan muda.”

Mark tidak pernah ingat kapan terakhir kali ia tidur senyaman kali ini. Bisa jadi karena ikatan batin antara dirinya dan Alana sangat kuat sehingga membuat dirinya memiliki perasaan yang sama kepada Taeyong atau apapun itu,Mark tidak mengerti. Intinya adalah ia nyaman dengan kehadiran Taeyong yang ada di sekitarnya.Jika disuruh memilih, Taeyong atau ibunya.Mungkin ini akan terdengar durhaka,tapi Mark akan memilih-

-Taeyong.

Setelah memastikan Mark dan Alana Tidur, Taeyong melanjutkan langkah kakinya menuju dapur untuk mendapatkan segelas air.Tapi lagi-lagi,ia mendapati sosok Jaehyun berdiri gagah di depan kulkas.Seharusnya Jaehyun bisa saja meminta salah satu pembantunya untuk mengambilkan nya minum,bukan dia sendiri yang berjalan kesini,bukan? Taeyong tidak mengerti dengan jalan pikiran tuannya itu.

Taeyong masih ingat dengan janjinya tentu saja. Maka,dengan perlahan, Taeyong memundurkan langkah kakinya menjauhi dapur.Bukannya ia sudah mengatakan sebelumnya? Ia harus menghindari Jaehyun bagaimana pun caranya. ia sedang berusaha untuk melupakan sosok sang Ace apapun caranya.Di saat Taeyong telah memutar tubuhnya,Suara jaehyun terdengar begitu saja.

“Kenapa pergi?.” Suara berat yang menggoda itu membuat Taeyong agak susah bernafas. Ia tidak tahu jika ternyata Jaehyun menyadari kedatangannya. Taeyong hanya mampu merutuki dirinya sendiri. Sepertinya ia harus menghilangkan kebiasaan meminum airnya sebelum tidur.

“Eumm....” Taeyong tidak tahu harus menjawab apa. Ia berpikir sejenak,apa yang bisa ia katakan tanpa harus menimbulkan kecurigaan? Taeyong benar-benar tidak tahu. “ Itu...anu... Apa...-”

“Kau kenapa?” Potong jaehyun cepat. Ia memutar tubuhnya menghadap ke arah Taeyong sementara tangannya membuka kaleng soda yang dipegangnya.Jaehyun terlihat baru saja mandi,masih ada beberapa bulir air yang mengalir di dahinya.

“Tidak Tuan Ace, sepertinya saya harus pergi.saya permisi,Tuan Ace.” Taeyong cepat-cepat memutar tubuhnya, berniat kabur dari tatapan Jaehyun yang seolah-olah menelanjanginya.

“Kau menghindariku.” Sebuah kalimat singkat, padat dan jelas dari Jaehyun membuat Taeyong menghentikan langkahnya.Apa yang dikatakan Jaehyun barusan memang menjelaskan apa yang Taeyong lakukan seharian ini.

Devil's Claw • [ JAEYONG ] • [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang