.
.
.
.
.
"Kau gila?! Kau sudah berjanji padaku untuk pulang bersama orangtuaku! Jadi apa yang kau lakukan di sini dan basah kuyup sendirian? Kumohon, jangan membuatku khawatir," ujar Mark. Di akhir kalimatnya, ia benar-benar terdengar sangat lelah.
"Maafkan aku. Aku sudah mencari. Tapi tidak menemukan mereka. Kurasa aku sudah terlambat."Donghyuck berbicara yang sejujurnya kepada Mark.
"Lihatlah dirimu. Bagaimana jika kau terkena demam karena hujan ini?"
"...aku tidak akan sakit semudah itu."
"Ya, ya. Teruslah bicara dan membuat dirimu seolah-olah seperti anak Tuhan yang serba tau."
"Mark, ada apa denganmu? Kau tidak perlu marah padaku."
"Astaga, maafkan aku. Kau tau, aku hanya sedang sangat mengkhawatirkanmu. Perasaan ini benar-benar menyiksaku, melihatmu yang tidak turun dari mobil orangtuaku membuatku gelisah setengah hidup. Aku bertanya pada mereka tentang keberadaanmu dan mereka tidak tau dimana dirimu berada. Aku benar-benar sangat khawatir, bodoh! Lihatlah matamu, aku membuatmu terluka benar?"
Mark menyentuh wajah Donghyuck dengan lembut. Wajah itu kini memiliki mata yang sembab. Mark sangat sedih karena ia tahu, penyebab mata sembab itu adalah dirinya. Mark kemudian mengecup kedua kelopak mata itu pelan. Donghyuck tidak tahu respons apa yang harus ia berikan, maka dari itu dia hanya diam dan menunggu sampai Mark selesai melakukannya.
"Mark, kenap--"
"Ssh, jangan tanyakan kenapa. Karena aku sendiri pun tak tau." Mark kemudian beralih mengecup dahi Donghyuck, yang kemudian turun kembali ke kedua bulatan pipinya, dan kecupan terakhir tertambat di bibir ranum Donghyuck. Tidak ada yang menolak. Mereka membiarkan diri mereka tenggelam ke dalan satu-satunya kehangatan yang ada di situ.
Sampai akhirnya Mark melepaskan ciuman itu dan berlari cepat ke dalam mobilnya, mencari sebuah payung yang bisa Donghyuck gunakan untuk ke mobil. Setelah mendapatkannya, ia kemudian membawa Donghyuck masuk ke dalam mobilnya dan mengemudikan mobilnya pulang ke rumahnya.
Setelah tiba di rumah, mereka disambut oleh Jaehyun dan Taeyong yang juga kelihatan khawatir. Taeyong segera membawa Donghyuck masuk ke dalam kamarnya dan membiarkan pria yang tengah hamil muda itu membersihkan dirinya di bawah guyuran air hangat. Taeyong telah menyiapkan segelas susu untuk Donghyuck dan membiarkannya menghabiskan segelas susu itu di hadapannya. Setelah selesai, Taeyong segera meninggalkan Donghyuck sendiri di kamarnya agar ia bisa beristirahat.
Belum sempat Donghyuck tenggelam ke dalam tidurnya, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya. Donghyuck bangun dan segera membuka pintu itu dan mengira-ngira siapa yang ingin masuk ke dalam kamarnya. Tapi di dalam kepalanya, sebuah nama terlintas begitu saja. Dan benar, seseorang yang mengetuk pintu kamarnya adalah Mark. Dia kemudian memeluk tubuh Donghyuck begitu saja dan menutup pintu kamar Donghyuck dengan kakinya. Pria
itu kemudian mendorong Donghyuck perlahan menuju ranjangnya dan membaringkan pria kecil itu ke atas ranjang. Sedang dirinya, ia berlari menuju sisi lain ranjang dan membaringkan tubuhnya sendiri di sana."Kau seharusnya beristirahat, bukannya menyusup ke kamar seseorang seperti ini." Donghyuck memutar dirinya menghadap ke sang belahan jiwa.
"Entahlah, aku hanya ingin bersamamu. Biarkan aku tidur di sini malam ini." Mark mendekat ke arah Donghyuck dan memeluk tubuh Donghyuck perlahan. Seminggu ke depan, akhir semester ini akan berakhir. Donghyuck tidak akan susah-susah untuk menyembunyikan
perutnya terhadap orang lain lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/289643505-288-k15176.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Claw • [ JAEYONG ] • [ END ]
FanfictionSebuah kisah yang menceritakan seorang mafia berdarah dingin Ace --Jung Jaehyun-- (35) yang menjalani hubungan terlarang dengan tukang kebun barunya Lee Taeyong. [REMAKE] Cerita asli oleh : @princessayist bxb!!! Start : ²⁷/10/²⁰²¹ End. : ¹⁵/12/²⁰²³