.....
Tumpukan berkas-berkas pekerjaan membuat kepala Jaehyun berdenyut sakit. Ia ingin konsen ke pekerjaannya, tapi sosok Taeyong dan tangisan anak-anaknya membuatnya tidak bisa melakukan hal itu. Jika ia telah memiliki Rosaline di sisinya dan anak-anak, jikalau tidak ada Taeyong di sisinya pun tidak mengapa. Tapi hati tidak bisa dipungkiri, Jaehyun masih sangat bergantung akan kehadiran Taeyong di sisinya. Jangankan hati, Jaehyun Junior pun tidak akan bisa bangun jika objek yang ada di hadapannya itu bukan Taeyong. Dan anak-anaknya membutuhkan hal yang sama seperti dengan Daddy mereka yaitu menginginkan keberadaan Taeyong.
Malam semakin larut, Jaehyun sudah menidurkan Alana. Mark bisa tidur sendiri di kamarnya. Setelahnya ia masuk ke dalam ruang kerjanya. Dan bodohnya, tidak ada satupun berkas yang bisa ia selesaikan. Jaehyun tidak tahu apa yang sudah Taeyong lakukan kepada dirinya. Ia hanya terlalu jatuh. Benarkah? Bukannya ia mencintai Rosaline? Jadi sebenarnya siapa yang ia cintai? Taeyong atau Rosaline?
Masalah Jadi semakin bertambah, belum selesai mengenai kepergian Taeyong dan masalah hati jaehyun, tiba-tiba saja sebuah panggilan masuk ke dalam ponselnya. Nama salah satu anak buah kepercayaannya tertera di sana apa yang membuat anak buahnya menelepon jam segini? Ini sudah hampir tengah malam, tidak biasanya mereka menelpon di jam segini. Jaehyun segera mengangkat panggilan itu.
"Tuan Ace, kita sedang dalam bahaya."
"Apa maksudmu?"
"CH group mengirimkan sesuatu ke perusahaan kita."
"Apa itu? Paket box atau..."
"Bukan Tuan Ace, mereka mengirimkan surat."
"Buka dan kirimkan padaku."
"Dimengerti Tuan Ace."
Jaehyun kemudian meletakkan tangannya di pinggangnya, memikirkan apa Kiranya yang membuat kelompok Choi itu tidak mau menyerah terhadapnya? Bukan, Jaehyun sedang tidak takut. Ia hanya merasa ini tidak ada gunanya dan membuang-buang waktu saja. Andai jika Taeyong masih ada, Mungkin ia bisa menyuruhnya untuk membuatkan teh dengan aroma bunga yang menenangkan, entah bunga apa itu namanya. Lagi-lagi pikiran Jaehyun tertuju pada Taeyong. Kenapa ia tak memikirkan istrinya saja? Jika dilihat-lihat, istrinya seperti nya belum pulang dari berbelanja hari ini.
Seberapa pun Jaehyun berusaha memusatkan perhatiannya untuk Rosaline, tetap saja ia tidak bisa. Tiba-tiba saja e-mail masuk terdengar dari arah laptopnya, rupanya dari anak buahnya tadi. Ia segera membuka e-mail itu, begitu melihat isi dari surat yang dikirim oleh kelompok Choi, Jaehyun hanya mengerutkan dahinya dalam. Surat itu berisikan makian seorang Choi Hyun suk dan juga pernyataan perangkat dari kelompok tersebut untuk Jaehyun.
"Cih, anak kecil tidak berguna." gumam jaehyun kemudian. Terlalu cepat seribu tahun lagi Choi Hyun Suk untuk melawan seorang Ace seperti Jung Jaehyun. Pemuda berumur 28 tahun itu masih membutuhkan banyak pengalaman sebelum ia berani menantang jaehyun langsung seperti saat ini. Jaehyun tidak punya waktu untuk menanggapi Pemuda seperti itu.
Tangan Jaehyun kemudian meraih kembali ponselnya dan mendial nomor seseorang di sana. Ada hal penting yang harus diselesaikannya saat ini. Dan itu lebih penting daripada mengurusi Choi Hyun Suk ataupun Rosaline Jung, istrinya. Setelahlah sambungan teleponnya telah tersambung, Jaehyun segera menyelesaikan kalimatnya.
"Aku ingin mencari seseorang. "
Hanya sesingkat itu dan Jaehyun menutup panggilannya. Ia kemudian mengirimkan nama lengkap Taeyong melalui pesan ke detektif kepercayaan nya. Ia tidak akan mengatakan hal ini kepada siapapun, sekalipun anak-anaknya. Jaehyun tidak mau sesuatu yang buruk terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Claw • [ JAEYONG ] • [ END ]
FanficSebuah kisah yang menceritakan seorang mafia berdarah dingin Ace --Jung Jaehyun-- (35) yang menjalani hubungan terlarang dengan tukang kebun barunya Lee Taeyong. [REMAKE] Cerita asli oleh : @princessayist bxb!!! Start : ²⁷/10/²⁰²¹ End. : ¹⁵/12/²⁰²³