EXTRA [3]

1.5K 76 13
                                    

.

.

.

.

.

Sikap Jaehyun kepada Donghyuck sudah tidak sekejam seperti pada awalnya,hampir setiap hari jika ia tidak sengaja bertemu dengan Donghyuck, ia akan menanyakan hal apa yang Donghyuck
butuhkan. Donghyuck juga semakin dekat dengan Taeyong dan Jeno, Jaehyun mulai sedikit tidak keberatan. Memangnya apa yang akan dilakukan oleh dua pria yang bisa hamil?

Menghamili satu sama lain? Jaehyun tidak percaya. Taeyong hanya mencintai dirinya seorang dan melihat sang suami memiliki teman di rumahnya membuat Jaehyun tidak terlalu mengkhawatirkannya lagi. Usia kandungan Donghyuck juga sudah menginjak empat bulan, terkadang Donghyuck menggunakan kemeja Mark yang agak sedikit besar agar perutnya tidak terlalu terlihat. Bulan depan adalah akhir dari semester tiga,Donghyuck akan mengambil cutinya untuk satu semester. Sebenarnya ia belum bisa mengambilnya, tapi Sang Ace bilang dia bisa mengurus semuanya jadi Donghyuck agak sedikit tenang mengenai hal ini.

"Besok adalah hari libur. Kau mau jalan-jalan? Kulihat kau hanya di rumah terus dan menemani Papa. Kau tidak bosan?" Mark bertanya kepada Donghyuck sambil memutar kemudi mobilnya keluar dari pekarangan rumahnya.

"Aku tidak bosan sama sekali. Papamu adalah orang yang luar biasa," jawab Donghyuck sambil merapikan kancing kemeja Mark yang ia kenakan. Semua baju Donghyuck agak kecil dan pas di tubuh, maklum semua bajunya sudah beberapa tahun ia kenakan. Jadi sudah tidak ada lagi yang sedikit longgar di tubuhnya. Untuk membeli yang baru pun ia tidak tahu mau membelinya dengan apa? la sudah berhenti bekerja. Lebih tepatnya dipecat, ketika Jaehyun menemuinya tempo hari.
Donghyuck harus bolos bekerja sehari, berhubung dia masih trainee, jadilah dirinya dipecat begitu saja.

"Jadi kau tidak mau jalan-jalan?"

"Kau tidak punya acara dengan Yunjin?"

Hyunjin belum tahu jika Donghyuck tinggal serumah dengan Mark. Menurut Donghyuck kesedihan Yunjin akan bertambah jika dia tahu Donghyuck tinggal serumah dengan Mark. Maka dari itu, untuk pertama kalinya.Mark setuju dengan saran Donghyuck.

"Kurasa tidak."

"Baiklah. Besok aku akan bersiap-siap. Jam berapa?"

"Bagaimana kalau pagi?"

"Baiklah, aku akan menunggumu."

.

.

.

.

.

.

.

"Kau mau kemana?" Taeyong bertanya kepada Donghyuck yang terlihat rapi saat ini. Donghyuck menunggu Mark di ruang tamu, ia sudah menunggu selama sepuluh menit di sini.

"Taeyong ingin mengajakku jalan-jalan,hyung" Raut bahagia yang terpasang di wajah Donghyuck membuat Taeyong sangat senang. Hal seperti ini bisa membuat Beau sebahagia ini? Taeyong harap Mark mau mengajaknya jalan-jalan setiap hari.

Bagi Taeyong, tidak masalah jika Mark ingin melabuhkan hati kemana. Menurutnya,Yujin adalah gadis yang sangat manis meski jika bertemu dengan dirinya, Yujin terlihat sedikit terganggu. Meski ayah Yujin pemilik saham terbesar di sebuah casino ternama, tapi ibunya adalah penganut paham katolik keras. Yujin jelas menghabiskan waktu lebih lama bersama dengan ibunya dibanding dengan ayahnya yang selalu sibuk. Sebuah hubungan yang tidak terdiri dari seks yang berbeda, tetaplah salah bagi umat penganut agama yang patuh. Dan itulah Yujin,meski dia berusaha baik di depan Taeyong jika bersama dengan Jaehyun maupun Mark.

Devil's Claw • [ JAEYONG ] • [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang