02. 𝐓𝐚𝐦𝐮

2.5K 311 5
                                    

••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



































••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











(Name) Kini bersama sepupunya pergi ke suatu tempat untuk membeli sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Name) Kini bersama sepupunya pergi ke suatu tempat untuk membeli sesuatu.

"Apa itu?" Tanya (name) menunjukkan benda yang di pilih Mia.

"Ini adalah peyoung kisoba kau mau?" Tanya Mia

"Mie?" Tanya (name)

"Iya (name)" kata Mia mlaas.

"Boleh" jawab (name)

"Lalu makanan untuk tamu nanti apa?" Tanya Mia.

"Bagaimana jika kita ke kedai toko roti?" Tanya (name)

"Boleh juga tapi apa?" Tanya Mia.

"Ntar tahu" jawab (name)

"Baiklah" jawab Mia pasrah.

(Name) dan Mia di suruh oleh ibundanya (name) untuk membeli sesuatu untuk tamu maka dari itu mereka pergi.

Tapi ada satu yang janggal yaitu orang tua (name) tak mau memberi tahu siapa tamu mereka bahkan mereka langsung mengalihkan topik.

(Name) awalnya curiga namun dari gerak geriknya (name) tahu tamunya adalah keluarga dari mempelai pria.

(Name) awalnya berinisiatif juga membeli sebuah bingkisan atau makanan yang enak supaya tak mengecewakan kedua orang tuanya.

Setelah dari supermarket (name) dan Mia pergi ke kedai toko roti untuk membeli sesuatu yang (name) pilih.

Sesampainya di sana mereka di sambut hangat lalu (name) pergi memilih milih makanan manis yang enak di makan dan tidka terlalu eneg.

"Dessert box ini enak kayak nya" gumam (name) milih milih

"Untuk apa? Bukannya kita sudah membeli minuman dan cupcake?" Tanya Mia melihat (name)

"Untuk mereka bawa pulang" kata (name)

"Apakah harus?" Tanya Mia melihat (name) mengambil 4 dessert box bervarian rasa.

"Tak sopan" kata (name) menatap Mia.

"Terserah lah" kata Mia malas.

Setelah menaruh di troli (name) menuju aksir untuk membayar dessert box yang ia pilih. Setelah membayar baru ia membawa paper bag yang berisi dessert box yang ia pilih dan pergi menuju rumahnya.

Tak berselang lama mereka Samapi di perkarangan rumah (name) dan disana terdapat 1 mobil yang tak di kenal membuat mereka berdua bingung dan langsung masuk ke rumahnya.

"Tadaima" kata mereka berdua berbarengan.

"Okaerinasai (name), Mia" kata ibunda (name) tersenyum bahkan di ruang tamu ada 4 orang asing namun Mia nampak kaget.

"(Name)" Bisik Mia membuat (name) ikut berbisik.

"Ada apa?"

"Mereka Haitani bersaudara" bisik Mia membuat (name) kaget sedikit lalu menatap orang tuanya.

"Sudah kuduga yang datang mereka" batin (name) lega.

"(Name) duduklah tidak baik berdiri di depan tamu" kata ayah (name) tersenyum membuat (name) duduk di samping ibundanya dan Mia di samping (name)

"(Name) Perkenalkan mereka kelurga dari Haitani yang Oka-san ceritakan" kata ibunda (name) lembut.

"Salam kenal namaku (name)" kata (name) hormat pada keluarga Haitani.

"Salam kenal juga (name)-chan" kata ibunda Haitani. "Kedatangan kami kemari ingin bertemu denganmu ne (name)-chan" lanjut ibunda Haitani.

"Ahh tak masalah kok" kata (name) gugup.

"Kau cantik sekali dari yang di bicara ibumu ya" kata ibunda Haitani tersenyum manis.

"Terimakasih tante" kata (name)

"Panggil saja Oka-san" kata ibunda Haitani.

"Baiklah Oka-san" jawab (name)

"Oka-san kau terlalu banyak bicara" bisik anak bungsu Haitani malas.

"Diam kau tidak sopan" bisik ibunda Haitani

"Rin kau dengarkan saja" kata anak sulung dari keluarga Haitani.

"Ehmm bagaimana jika kita makan malam bersama?" Tanya Ayah (name)

"Boleh juga" jawab ayah dari keluarga Haitani di setuju.

"Mari kami sudah siapkan makan malam" kata Ibunda (name)

"Terimakasih" kata Ibunda Haitani.

"Ahh tak masalah" kata Ibunda (name) lembut.

"(Name) kau yakin, aku merasa tak enak" kata Mia berbisik

"Aku yakin, kau seperti gugup" jawab (name) berbisik.

"Sepertinya" bisik Mia ragu.

"Kak kau yakin?" Tanya Rin kepada kakaknya.

"Aku yakin" kata kakaknya bernama Ran Haitani.

"Aku tak yakin" kata Rin ragu.

"Sudahlah ikuti saja" kata Ran tersenyum.

"Terserah kakak saja" kata Rin.

"Aku harap ini keputusan yang benar" batin (name) ragu.























Derisa_12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Derisa_12

𝙼𝙰𝚁𝚁𝙸𝙴𝙳╏Haitani Ran ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang