•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
"Ran sarapan mu?" Tanya (name) hendak menyusul Ran namun...
"Tak perlu" katanya sambil menutup pintu depan dengan sedang membuat (name) berdiri tegak menatap pintu itu.
"Hufh" (name) menghela nafasnya.
Sejak satu hari setelah menikah Ran begitu dingin dan cuek bahkan ia tidak mau tidur bersama atau pun makan makanan dan ia juga pulang hingga larut malam.
(Name) juga di suruh oleh orang tuanya untuk tidak bekerja maka dari itu (name) berhenti bekerja dan mencari pekerjaan seperti novelis.
(Name) menghela nafasnya lalu ia pergi ke ruang bekerjanya ia memang tak seharusnya memasak karna nanti pun Ran tidak akan memakannya.
Sebenarnya Ayah (name) itu tidak menyetujui anaknya menikah dengan Ran apalagi ia belum tahu latar belakangnya bagaimana?
Tapi ia juga tak tega jika anaknya terpuruk oleh mantan kekasihnya itu. Maka dari itu ia terpaksa menyetujuinya.
Ini adalah Minggu kedua setelah mereka menikah tapi mereka tak pernah merayakannya ataupun hal di lakukan oleh kedua pasangan mereka hanya bertegur sapa doang tak lebih.
"Sebaiknya aku menulis novel dulu saja" batin (name) lalu ia pun menulis novel.
Setelah menulis novel sesuai idenya (name) melihat jam di dinding ia melihat pukul 5 sore dengan segera ia merapikan alat nulisnya lalu ia membersihkan dirinya.
Selesai membersihkan dirinya (name) pergi ke bawah ia menyapu halaman lalu ia membersihkan semuanya dengan rapi.
Setelah membersihkan baru ia memasak makan malam.
Tepat jam menunjukkan pukul 10 malam baru Ran pulang.
"Tadaima" kata Ran dingin saat memasuki pekarangan rumahnya. Ran merasa aneh kenapa rumahnya sepi ternyata (name) tidak ada. "Mungkin di tidur" batin Ran bodo amat.
Ran memasuki rumahnya tak lupa menaruh tasnya di sofa saat ia ingin ke kamar mandi ia melihat meja makan yang penuh makan malam.
"Apa dia tidak capek membuat makanan padahal aku menyuruhnya tak usah?" Tanya Ran bingung lalu ia menghampiri meja makan di sana terdapat sebuah kertas.
'aku tahu tak mau makan makanan yang sudah ku buat tapi seenggaknya jika kau lapar makan saja aku tak menaruh racun di makanannya jika kau mencariku aku ada di ruang kerja -salam (name)'
"Merepotkan" batin Ran datar.
Ran membuang kertas yang ia pegang lalu membersihkan dirinya selesai itu ia turun ke bawah saat melewati ruang kerja ia berhenti dan menatap ruang kerja milik (name).
Ia menghampiri ruangan tersebut di karenakan pintunya terbuka sedikit ia mengintip. Ia melihat (name) yang sudah mengantuk tapi masih menulis novel.
Mata (name) mengantuk lalu ia pun tertidur dengan tangannya menjadi bantal.
"Apa dia tak capek hmm?" Gumam Ran heran karna (name). "Biarkan saja mungkin dia akan capek sendiri" gumam Ran pergi meninggalkan (name) yang tertidur di ruangannya.
Bagaimana?
Jadi di sini (name) aku bikin jadi novelis bukan pekerja kantoran atau yang lain di karenakan orang tuanya tak setuju ia bekerja.
See you next chapter....
Derisa_12
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙼𝙰𝚁𝚁𝙸𝙴𝙳╏Haitani Ran ✔︎
Любовные романыℍ𝕒𝕚𝕥𝕒𝕟𝕚 ℝ𝕒𝕟 𝕎𝕚𝕥𝕙 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣 ❛❛ᴋɪsᴀʜ ᴄɪɴᴛᴀᴋᴜ ᴅᴇɴɢᴀɴ ʟᴇʟᴀᴋɪ ʙᴇʀɴᴀᴍᴀ ʜᴀɪᴛᴀɴɪ ʀᴀɴ❛❛ ➪ 𝐂𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢: 𝖽𝖾𝗋𝗂𝗌𝖺_12 ➪ 𝐓𝐨𝐤𝐲𝐨 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐬: 🅚︎🅔︎🅝︎ 🅦︎🅐︎🅚︎🅤︎🅘︎