18.𝐇𝐮𝐣𝐚𝐧

1.8K 224 4
                                    

••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Hari ini hujan turun begitu lebat membuat kedua pasangan suami istri ini harus berteduh terlebih dahulu di depan toko di karenakan mereka tak membawa kendaraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hujan turun begitu lebat membuat kedua pasangan suami istri ini harus berteduh terlebih dahulu di depan toko di karenakan mereka tak membawa kendaraan.

(Name) mengulurkan tangannya mengenai hujan lalu menghela nafasnya.

"Maaf"

"...."

"Maafkan aku karna menamparmu di depan umum tanpa mendengar keadaannya" kata Ran menunduk.

"...."

"Kau boleh menamparku balik jika kau tak suka" kata Ran pasrah.

"...."

Ran pun heran karna (name) tidak menjawab perkataannya pun menoleh mendapati (name) yang sibuk memandangi langit dengan tangannya yang menggigil.

Ran membuka jaketnya lalu memasangkan di bahu (name) membuat (name) menoleh.

"Maaf-"

"Tidak perlu berkata apa apa pun lagi lagi pula itu kemarin biarkan saja itu sudah berlalu" jawab (name) memotong pembicaraan Ran

"Aku juga minta maaf karna aku kau harus menikah dan juga selama ini aku bersikap seperti itu karna aku ingin kau memiliki rasa padaku" lanjut (name) pelan.

"...."

Ran syok mendengar itu ternyata selama ini (name) berusaha agar Ran bisa menerimanya.

"Souka" jawab Ran pelan.

"Tapi mungkin sekarang hatiku berubah" kata (name)

"???"

"Kau bisa memilih pilihanmu Ran aku tak akan memaksamu dan juga jika kau ingin memutuskan hubungan kita aku menerimanya" kata (name)

Tentu Ran mendengar itu kaget dan dan bisa berbicara seolah olah mulutnya kaku dan gak bisa bergerak.

Ran masih memikirkan apa yang (name) katakan. Apa (name) katanya memang benar tapi ia juga tak mau bercerai begitu saja.

Ran memiliki janji pada dirinya sendiri untuk menikah satu kau daam hidupnya.

Tapi semenjak menikah ini Ran memang tak memiliki rasa pada (name) tapi saat (name) memutuskan untuk berpisah entah mengapa hatinya begitu sakit.

"(Name) Aku tak mau" Ucap Ran pelan.

"Mengapa?" Tanya (name) dengan bergetar.

"Aku tak mau bercerai" kata Ran dengan penekanan.

"Lalu mengapa?" Tanya (name) menatap Ran dengan matanya yang berkaca-kaca.

Ran melihat itu kaget (name) menangis?

"(Name) Aku-"

"Mengapa Ran?" Tanya (name) dengan menjatuhkan air matanya.

"Aku-"

"Aku padahal sudah berusaha selama 3 bulan ini tapi apa hasilnya kau bahkan tak memiliki rasa terhadapku" kata (name) menangis.

"(Name) aku tak mau" kata Ran menundukkan kepalanya.

"Aku cape Ran setiap kali aku berusahalah dengan cara memasakkan makanan kau tak pernah memakannya, aku menyapamu kau hanya membalas dengan deheman bahkan kau tak pernah sekalipun menganggap ku ada" jelas (name) dengan berlinang.

"Aku minta maaf" kata Ran.

"Aku tak butuh Ran, aku tak butuh pemintamaafmu " Kata (name)

"Aku-"

"Benar ya cinta itu menyakitkan" kata (name) pelan.

"(Name) Aku-"

"Aku tahu kau tak bisa, maaf aku malah seperti memaksa" kata (name) menghapus air matanya. "Ahh hujannya sudah reda aku pulang duluan ya" lanjut (name) lalu segera pergi.

Ran menatap (name) hanya diam hingga (name) tak terlihat.

















See you next chapter.....

See you next chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Derisa_12

𝙼𝙰𝚁𝚁𝙸𝙴𝙳╏Haitani Ran ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang