Part 1

1.6K 113 11
                                    

Disebuah rumah sakit swasta yang terkenal, Wendy memakai baju pasien dan dengan gitar yang dia petik. Kemudian dia bernyanyi, suaranya dan iringan gitarnya mampuh membuat semua mata tertuju padanya. Tapi bukan suara dan kemampuan bermusiknya saja yang menjadi daya tarik Wendy. Senyumnya yang menawan dan wajah yang cantik juga tampan secara bersamaan.

Bahkan bukan hanya para yang muda saja yang tertarik padanya. Tapi yang lanjut usia pun tertarik padanya, membicarakannya mulai dari Wendy yang cocok jika bersama anak atau cucunya dan beberapa yang ingin menjadi pasangannya Wendy.

Prok prok prok

Terdengar tepukan tangan yang meriah setelah Wendy selesai bernyanyi. Wendy menunduk sopan sebagai tanda terimakasih atas apresiasinya, tak lupa dengan senyuman.

"Yaampun, bisa mimisan aku lihat Wendy" kata salah satu suster pada suster lainnya.

"Sudah cantik, berbakat, baik hati, kaya lagi. Idaman banget" kata suster lainnya.

"Tapi sayangnya sulit di capai" ujar satu suster lainnya.

Tiga suster itu langsung memasang muka sedihnya karena Wendy bagi mereka sulit di gapai. Kembali ke Wendy, dia sekarang sedang berebut untuk di ajak bicara oleh pasien lainnya. Wendy sudah seperti seorang aktris saja.

"Kakak bagus suaranya" puji seorang anak kecil.

"Wah terimakasih cantik" kata Wendy sambil mengusap kepala anak itu.

"Kak ajarin aku gitar ini" tunjuk anak kecil lainnya.

"Iya nanti kakak ajarin, kalian semua akan kakak ajarkan. Tapi sekarang sudah jam makan siang, kalian makan siang terlebih dahulu. Biar kalian cepat sembuh, oke?" Ujar Wendy.

Anak-anak pun berseru setuju dan menuruti perkataan Wendy. Setelah anak-anak yang mengerumuninya pergi, Wendy tersenyum ke kumpul para nenek-nenek. Dia mengangguk dan tersenyum. Kemudian seorang nenek mendekati Wendy dan memberinya sekantong plastik jeruk.

Satu nenek lainnya ikut mendekati Wendy, dia membuka sebuah apel untuk Wendy dan menyuapinya. Wendy benar-benar diperlakukan istimewa. Apalagi pujian dan pujian terus terdengar di telinga Wendy.

Disaat yang lain mengerumuninya, Wendy melihat seorang nenek yang hanya melihat dia dari jauh dan tersenyum. Nenek itu duduk di kusri roda. Wendy berusaha lepas dari kerumunan, dan mencoba mendekati nenek itu.

"Wendy!" Panggil seseorang, dia melambaikan tangannya dan tersenyum lebar pada Wendy. Ada 1 orang lainnya yang berdiri didekat orang itu sambil menampilkan senyum kecil saja.

"Aduh, Seulgi dan Krystal berkunjung. Keluarga Shon visualnya gak main-main banget deh" ujar salah satu suster dari 3 suster itu.

Seulgi Krystal, kembaran Wendy yang sama-sama cantik dan tampan secara bersamaan. Mereka mengunjungi Wendy hari ini.

Mereka langsung menarik Wendy dari kerumunan para nenek-nenek. Bahkan mereka juga sempat di puji-puji dan wajahnya di pegang. Wendy yang di tarik awalnya sedikit memberontak karena dia belum bertemu nenek yang di kursi roda.

Wendy menoleh kebelakang ke arah nenek itu, Wendy melihat sekarang dia tidak sendiri ada seorang wanita berjongkok di depannya. Dan sedang membetulkan rambut nenek itu.

"Liatin apa sih?" Tanya Krystal dan melihat arah pandang Wendy tapi yang Krystal temukan nenek-nenek yang tadi menguruminya.

"Kak, suka sama nenek-nenek?" Tanya Krystal.

"Eh? Nggak" kata Wendy membela dirinya.

"Terus liatin apa?" Tanya Krystal.

"Liatin apa emangnya Wen?" Tanya Seulgi juga.

Evanscent [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang