Part 23

586 67 5
                                    

Enjoyy!!
~~~

Setelah acara yang cukup sakral tadi pagi, semua tamu undangan sudah pulang dan akan kembali untuk pesta pernikahan malam hari nanti. Begitu juga sang pengantin, Irene dan Wendy sudah berada di kamar hotel yang sudah disiapkan untuk mereka beristirahat.

Wendy sudah berkali-kali menguap, tampaknya dia kelelahan karena tadi dia berubah menjadi sedikit hyper aktif. Sedangkan Irene, dia masih setia bersama Oma-nya. Irene mendengarkan semua perkataan Oma-nya. Oma bilang ini untuk bekal dirinya menjadi seorang istri yang baik.

Sebenarnya Tiffany sudah mengatakan, jangan sekarang Mamihnya ini menasehati Irene. Tapi Oma tetap memaksa dan karena Wendylah Oma boleh menasehati mereka panjang kali lebar.

"Nak Wendy paham kan?" Tanya Oma pada Wendy.

"Paham Oma" Jawab Wendy

"Coba apa saja?"

"Eumm.... harus membuat Irene bahagia, setia, jadi pasangan yang siap siaga, saling menghargai satu sama lain." Kata Wendy menyebutkan satu persatu poin dari apa yang Oma bilang kepadanya.

"Lalu apa lagi?" Tanya Oma.

Wendy berpikir, dia rasa dia sudah mengatakan semuanya jadi apa yang terlewatkan?

"Joohyun tidak suka Ayam..."

"Ouh iya, kak Irene tidak suka dan tidak bisa makan ayam. Dia suka bunga tulip dan Oma rekomendasikan setiap minggu memberikannya bunga tulip. Paling suka buah Duren, tapi susah dapet buah durennya." Kata Wendy lagi membuat Irene dan Oma tersenyum.

"Lalu permintaan Oma?" Tanya Oma lagi.

"Oma, apa harus di ulangi yang itu?" Tanya Irene.

"Oma mau cicit 3 dari kita" Kata Wendy tapi kali ini dengan nada lebih rendah karena dia malu.

"Sudah kan? Oma ayo isti...."

"Tapi kenapa harus 3?" Seperti biasa Wendy melontarkan pertanyaan yang sedikit random.

"Kalau anak tunggal kasian nanti kesepian, seperti Joohyun dia anak tunggal. Memikul tanggungjawab yang berat, semua impian dan tuntutan orang tua diberatkan padanya" Oma menatap Irene kemudian dengan gerakan lemah dia menepuk pundak Irene.

Irene dan Wendy terdiam mendengarkan ucapan Oma. Yang di ucapkan oleh Oma memang benar, tapi dia bersyukur memiliki Oma yang sangat menyayanginya.

Melihat Irene yang terdiam, Wendy mengangkat tangannya dan mengusap punggung Irene. Wendy bersyukur memiliki wanita hebat seperti Irene.

Setelah pembicara yang cukup panjang antara Oma dan pasangan pengantin baru, Oma dibawa oleh Tiffany untuk beristirahat. Sedangkan Wendy dan Irene disuruh langsung masuk ke kamarnya untuk beristirahat dan bersiap untuk malam nanti.

••

Wendy berjalan sedikit canggung ke arah Irene, dia baru saja mandi dan mengganti pakaian dengan pakaian santai. Tampaknya Irene sedang merenungkan sesuatu sampai-sampai kehadiran Wendy saja dia tidak menyadarinya.

"Ada apa?" Tanya Wendy membuka suara.

"Huh?" Bingung Irene.

Wendy membungkukka badanya membuat wajahnya berhadapan dengan wajah Irene. Irene tak kunjung juga berbicara melainkan kembali melamun.

"Hey ada apa?" Tanya Wendy lagi, kali ini dia sentuh pipi Irene.

"Perasaanku tidak enak" kata Irene.

"Apa yang kamu pikirkan?" Tanya Wendy, dia mulai mengusap pipi Irene dengan lembut.

Evanscent [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang