Part 32

441 73 7
                                    

Enjoyy!!
~~~

"Siapa mereka?"

Tanya Irene pada Krystal, Krystal membalas dengan gelengan kepala tanda dia juga tidak tahu. Merasa yang datang adalah bahaya, Krystal memasang badan untuk Irene dan Wendy. Dan Wendy yang melihat Krystal waspada langsung menarik Irene untuk bersembunyi dibelakangnya.

Tak lama, salah seorang keluar dari mobil itu. Irene lantas langsung berpegangan pada baju Wendy karena takut. Wendy menyadari istrinya ini takut, dia semakin saja waspada.

"Kamu masuk aja gih, kunci rumahnya" kata Wendy tapi ditolak oleh gelengan kepala.

Anehnya, para security yang bertugas didepan langsung membukanya pintu untuk mereka tanpa izin dahulu pada Irene sang pemilik rumah. Setelah di bukakan gerbang, dua mobil itu masuk dan terparkir tepat di depan mereka.

Secara bersamaan orang-orang di dalam mobil keluar, dan terakhir yang keluar adalah seorang Pria tua memakai tongkat dan setelan jas formal. Jelas orang ini tampak sangat asing di mata Krystal apalagi Wendy. Berbeda dengan Irene yang semakin takut saat melihat sosok itu keluar.

"Lihat lah mereka, mereka ini sangat naif hanya karena seorang wanita saja." Ujar sang pria tua.

"Siapa Anda?" Tanya Wendy.

"Saya yang seharusnya bertanya, siapa Anda? Berani sekali Anda menghalangi Saya untuk bertemu dengan Cucu Saya" Kata Pria Tua itu.

Wendy dan Krystal terkejut dengan ucapan pria tua ini. Pria tua ini jelas bukan kakek mereka berarti dia adalah kakek dari Irene. Melihat Irene yang ketakutan membuat Wendy sedikit tidak yakin jika pria ini adalah kakeknya.

"Benarkah Anda kakeknya?"

Pertanyaan dari Wendy mengundang tawa dari lawan bicaranya, tapi seketika tawa itu terhenti "Saya tidak suka jika perkataan Saya tidak dipercayai oleh siapapun, apalagi olehmu. Dasar pria lemah!!"

Dikatai lemah Wendy jelas saja tersulut emosi, tapi dia tidak boleh gegabah harus tetap tenang.

"Jika kakeknya, kenapa cucumu ini ketakutan saat melihat Anda?" Sungguh pertanyaan Wendy ini membuat pria ini marah.

"Sudahlah minggir dari hadapan Saya dan serahkan Joohyun pada Saya!!"

"Oh jelas tidak bisa, dia istri Saya. Anda tidak berhak sama sekali atas Irene." Tolak Wendy.

Mendapat penolakan dari Wendy, pria tua ini langsung menghentakkan tongkatnya ke tanah. Krystal semakin waspada saja, sedangkan Wendy bingung kenapa pria ini menghentakkan tongkatnya seperti itu.

"Tunggu!!"

Secara tiba-tiba Irene keluar dari persembunyiannya, dia kini berada di depan Wendy.

"Cucu kakek yang cantik, ayo ikut kakek. Kakek mau tanpa perlawanan sedikitpun, atau dua orang ini akan terluka"

Irene tak punya pilihan lain, dia hendak mendekati kakeknya itu tapi langsung ditahan oleh Wendy. Wendy menahan Irene dengan memegang tangan Irene. Dengan sekali tarikan Wendy menarik Irene untuk tidak jauh-jauh dari dirinya.

"Wen"

Wendy tidak menjawab, dia rela terluka demi menahan Irene. Tak akan dia berikan Irene pada siapapun, mau itu keluarga Irene atau bahkan orang lain.

"Sok jadi pahlawan ternyata, kamu ini lemah jangan sok jadi pahlawan. Tak habis pikir dengan Taeyeon, kenapa dia menikahkan Joohyun dengan pria seperti ini? Lebih baik saudaranya Seulgi"

"Siapa Taeyeon?" Tanya Wendy membuat Irene menggelengkan kepalanya heran. Wendy ini bertanya diwaktu yang kurang tepat.

"Apa hubunganmu dengan Seulgi?" Tanya Krystal.

Evanscent [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang