Part 26

501 80 12
                                    

Enjoyy!!
~~~

Tanpa menghiraukan apapun, Irene terus berlari di lorong rumah sakit. Air mata yang dia usahakan untuk tak jatuh pun pada akhirnya juga jatuh. Dengan tangisan yang tak terbendung, nafas yang tersengal-sengal dia terus berlari menuju lift berada. Di pencetnya tombol lift dengan tidak sabaran. Irene yang sudah panik dan tidak sabaran akhirnya memutuskan untuk lewat tangga darurat.

Sekuat tenaga dia menaiki satu persatu anak tangga. Kakinya sudah lemas bukan main, tetap saja otaknya meronta-ronta untuk Irene terus bergerak. Karena terlalu memaksa hampir saja dia terjatuh, untungnya tangannya dengan cepat memegang pegangan.

"Hiks.... Omaa... Hiks...."

Dia sudah menyerah, tak kuasa lagi menahan semuanya. Kini seorang diri dia menangis hebat sambil terduduk di salah satu anak tangga. Dia menangis sekencang-kencangnya tak peduli ada orang lewat atau mungkin hantu menertawakan.

•••

Duka menyelimuti keluarga Hwang dan Bae. Mereka baru saja menerima kenyataan pahit harus ditinggalkan pergi untuk selamanya oleh seseorang yang berharga. Tiffany sebagai putri dari sangat mayit menangis sesenggukan sambil memeluk erat tubuh ibunya itu.

Taeyeon juga merasa kehilangan, walaupun dia adalah menantu yang selalu salah di mata mertuanya tapi tak bisa dipungkiri kehadiran mertuanya bisa mengobati rasa rindu pada seorang ibu dalam hidupnya. Dia menangis disamping sang istri yang menangisi ibunya.

Di luar, Jessica dan Yuri pun turut hadir. Mereka hadir sebagai besan dari Taeyeon dan Tiffany dan sekaligus mungkin memposisikan dirinya mereka sebagai sahabat kecil.

Banyak sekali kenangan yang mereka dapatkan bersama Oma. Oma benar-benar sosok yang sangat penyayang. Jessica kecil pun dulu adalah kesayangan Oma, sampai Tiffany anaknya sendiri merasa iri pada Jessica. Yuri pun merasa memiliki dua ibu saat dia bertemu dengan Oma.

Dari sekian banyak orang yang berduka, satu orang yang tentunya paling merasa kehilangan. Irene, satu-satunya cucu Oma yang disayangi. Tapi sekarang semua orang tidak tahu ada dimana Irene.

"Krys, ayo cari Irene" Kata Seulgi berbisik pada Krystal.

"Ada kak Wen"

"Tetap saja, ayo cari Irene"

Krystal dengan paksaan Seulgi akhirnya pergi dari tempat itu untuk mencari Irene. Entah kemana mereka harus mencari tapi yang Seulgi pikirankan pasti Irene masih berada di rumah sakit ini.

Sama seperti Krystal dan Seulgi, Wendy juga mencari istrinya itu. Dia berusaha untuk tidak menangis walaupun sangat menyakitkan untuknya menahan tangis.

Sore ini, Wendy dan Irene yang sedang bersantai di rumah mereka mendapat kabar jika Oma mengalami serangan jantung mendadak. Mereka segara ke rumah sakit, tapi tepat saat Irene sampai di kamar inap Oma bunyi monitor terdengar begitu menyayat hati.

Seohyun sebagai seorang dokter yang bertanggungjawab pun dengan berat hati mengumumkan status kematian Oma. Irene yang terpukul memilih pergi dari situ, dia berlari entah kemana. Wendy awalnya terdiam, dia juga merasa kehilangan. Seketika sadar dan langsung mengejar istrinya, walaupun dia sekarang kehilangan jejek sang istri.

"Permisi, apa kalian melihat Irene?" Tanya Wendy pada seorang perawat.

Para perawat itu menggelengkan kepalanya membuat kepanikan dalam diri Wendy semakin menjadi-jadi. Dia melanjutkan langkahnya kakinya sesuai naluri. Sampailah dirinya di sebuah lift.

"Kak Wen" Kata Krystal dari dalam lift.

Wendy yang hendak masuk tidak jadi karena dicegah oleh Krystal dan Seulgi.

Evanscent [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang