Part 36

363 65 6
                                    

Enjoyy!!
~~~

Pagi hari kembali menyapa, terlihat Wendy masih nyaman terlelap di atas tempat tidur yang besar. Wajahnya damai sekali, deru nafasnya sedikit keras walaupun agak lambat. Ditengah kedamainnya dalam tidur dia tidak menyadari satu hal. Hal yang dari semalam dia lupakan, dan mungkin saja saat bangun nanti dia akan cari.

Brakk...

Suara benturan yang keras terdengar dari arah luar kamar. Saking kerasnya membuat Wendy terkaget dan terbangun. Matanya menatap kesekitar mencari arah sumber suara. Lalu matanya jatuh pada bagian tempat tidur disebelahnya. Tempat yang seharusnya diisi oleh seseorang.

"Kemana Irene?" Tanya Wendy pelan. Dia tambah bingung saja karena tidak ada Irene disisinya, tapi dia tidak menyadari jika Irene tidak ada karena dirinya.

"Apa mungkin dibawah?" Tanya Wendy lagi.

Perlahan Wendy bangun dari tempat tidurnya. Terburu-buru memakai sandal rumahnya dan akhirnya keluar dari kamarnya untuk mencari sang istri. Baru saja dia akan melangkah, dia melihat pecahan vas bunga berserakan di lantai.

"Kenapa ini?" Tanyanya.

Namun dia jelas tidak peduli dengan vas bunga itu, mungkin saja tersenggol dan semacamnya. Dengan hati-hati dia berjalan berusaha agar tidak terkena pecahan vas bunga. Lalu setelah berhasil melewatinya segara dia berlari-lari kecil kebawah.

Dibawah, orang yang pertama dia temui adalah Jessica dan Yuri. Jessica sambil mengigit jarinya menunggu Yuri sedang menelepon seseorang. Pandangan Jessica langsung tertuju pada Wendy yang baru turun dari lantai atas.

"Morning sayang, apa tidurmu nyenyak?" Tanya Jessica.

"Morning" Jawab Wendy sambil berlari ke arah pantry berharap dia menemukan Irene disana.

"Kenapa dia?" Bingung Jessica melihat tingkat aneh Wendy. Biasanya setiap pagi Wendy tak pernah absen menyapanya dengan benar sambil mencium pipinya. Tapi kali ini tidak, jelas mengundang tanda tanya tapi tidak terlalu dipermasalahkan. Wendy pun sudah punya istri sekarang, jelas jika dia mengutamakan istrinya.

Kembali ke Wendy, dia sampai di pantry dan menemukan Irene disana. Tapi saat melihat Irene langkahnya tiba-tiba melambat lalu terhenti. Wendy menatap bingung kearah Irene yang sedang saling bertatapan tajam dengan Krystal. Mereka sepetinya sedang berdebat.

"Irene" panggil Wendy dengan nada yang sedikit ragu.

Irene dan Krystal refleks menatap ke arah Wendy yang berdiri sedikit jauh dari mereka. Bukan senyuman dan sapaan manis yang Wendy dapatkan seperti biasanya. Tapi kali ini Irene dengan cepat memalingkan wajahnya kearah lain lalu tanpa banyak bicara dia pergi dan masuk ke kamar tamu.

"Ada apa dengannya?" Tanya Wendy bingung sambil berjalan mendekati Krystal.

Anehnya Krystal pun sama merajuknya dengan Irene, dia membalas pertanyaan Wendy dengan sangat ketus lalu pergi meninggalkan Wendy seorang diri.

"Pikir aja sendiri!!" Begitu kata Krystal.

"Yaampun Aku seperti memiliki dua istri saja" keluh Wendy saat sudah ditinggalkan Krystal.

••

Hari menjelang siang, Jessica sedikit bingung karena menantu dan anak bungsunya tidak ikut sarapan tadi pagi. Hanya dia dan Wendy saja yang sarapan, sedangkan Yuri langsung sibuk mengurus kasus Yoona. Karena hanya berdua, Wendylah yang menjadi sasaran pertanyaan Jessica.

Tapi jawaban Wendy terdengar santai dan tidak terlalu peduli dengan ketidakhadiran Krystal dan Irene. Krystal sih dia benar-benar tidak peduli sedangkan Irene saat dirinya mengajak makan terlihat sibuk dengan pekerjaannya. Sebelum Jessica bergabung tadi Wendy membuatkan sarapan spesial untuk Irene. Tapi sarapan itu sampai sekarang sama sekali belum tersentuh.

Evanscent [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang