Part 12

431 76 17
                                    

Enjoy!!
~~~

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar, tapi sang pemilik ruangan memilih untuk tidak peduli dengan itu karena dia sedang telponan dengan seseorang.

"So gimana hari pertama lu jadi dosen di kampus?" Tanya sang pemilik ruangan yaitu Irene.

"So far so good sih" Ujar teman lama Irene yaitu Jennie.

"Lu aneh-aneh aja ngambek segala ke mamah lu. Mana pake acara turun jabatan lagi, terus sekarang jadi dosen. Heran gue sama lu, hidupnya gimana sih?" Ledek Irene.

"Ya suka-suka guelah, nih ya lu sama gue juga lebih baik hidup gue. Gak ada tuh yang namanya perjodohan gila itu" ledek balik Jennie membuat Irene kalah.

"Udahlah, males gue bicarain tentang itu" Kata Irene berusa membawa Jennie keluar dari topik pembicaraan itu.

"Tapi hidup lu unik juga ya Hyun"

"Unik gimana? Yang ada rumit sih" Kata Irene sambil memainkan jarinya.

"Gue tadi ketemu sama calon lu, hoki-nya lagi plus kembarannya. Bahkan gue di kasih kartu namanya, Krystal Son." Ujar Jennie membuat Irene penasaran.

"Kok bisa? Dapet kartu namanya pula, habis ngapain lu?" Tanya Irene.

"Lu jadi orang curigaan, gue gak habis ngapa-ngapain. Gue tadi jalan di tabrak tuh sama dua manusia itu. Cat sama kopi gue tumpah ke baju mereka. Ya gitulah ceritanya. Btw nih ya hyun, Wendy baik banget. Krystal juga sih tapi Wendy paling baik, kalau Krystal kece banget. Stylenya aja gak main-main." Jelas Jennie panjang kali lebar.

"Hmm iya deh"

"Hyun, inget Wendy anak orang. Jangan lu nanti bertingkah kaya buaya betina." Tegur Jennie.

"Sialan lu. Mana ada gue buaya betina, deket sama orang aja susah." Kesal Irene tak terima dikata buaya betina oleh sahabatnya.

"Hahahaha, emosian lu. Ya lu bisa-bisanya kembar 3 langsung terikat sama lu. Yang satu mantan, yang satu suka sama lu eh yang satunya calon lu. Udah kaya lu embat tiga-tiganya, persis kek buaya betina. Lu lain kali kalau pake pelet ajak gue dong, kayanya pelet lu ampuh hyun."

"Dih makin ngaco lu Jen, udah sana deh lu ngajar. Gue ada urusan nih" usir Irene ke Jennie.

"Urusan sama dukun lu Hyun?" Canda Jennie.

"Bodo amat deh Jen, gue tutup teleponnya. Bye!!"

Setelah menutup teleponnya, Irene menggelengkan kepalanya. Dia tak habis pikir dengan Jennie, ada saja bahan untuk meledeknya. 4 hari yang lalu saat Irene curhat padanya, masih saja sempat Jennie meledek Irene. Jika Irene bisa, sudah dia buang Jennie jauh-jauh. Tapi hanya Jennie tempat terbaik untuk dirinya berkeluh kesah.

Walaupun setelah Jennie menikah dengan Jisoo, Jennie jadi jarang bertemu dengannya. Irene masih setia menjadikan Jennie tempatnya berkeluh-kesah. Saking butuhnya Irene terhadap Jennie, kadang Irene tidak tahu waktu mengganggu Jennie yang sedang berduaan dengan Jisoo.

Tok tok tok

Untuk keduakalinya pintu ruang diketuk, Irene menoleh ke arah pintu. Kemudian mengizinkan yang mengetuk pintu untuk masuk.

"Selamat siang nona, Saya hanya mengantar Nyonya Bae kesini" Kata sang sekretaris.

"Terimakasih" Jawab Irene sambil berdiri dari kursi kebesarannya untuk menyambut Mamihnya.

"Halo sayang" Kata Tiffany memeluk Irene lalu mengecup puncat kepalanya.

Setelah pelukan hangat itu terlepas Irene dan Tiffany terduduk di sofa. Tanpa berlama-lama Irene langsung menanyakan apa tujuan mamihnya mendadak datang ke kantornya.

Evanscent [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang