3 minggu setelah Ren koma.
"Halo?" -Will-
"Halo, saya dokter yang menangani pasien Ren. Benar dengan wakil pasien Ren?" -???-
"Ya, ada apa ya? Apa ada sesuatu yang terjadi?" -Will-
"Sebenarnya.. Pasien Ren sudah.. Sadarkan diri." -???-
"Ha? Apa.. Katamu barusan?" -Will-
"Pasien Ren sudah sadarkan diri." -???-
"R-ren? EVA CEPAT PANGGIL BOS!" -Will-
"Hah? Kenapa sih tiba-tiba kau teriak dan mau memanggil bos?" -Eva-
"SUDAHLAH CEPAT!" -Will-
"B-baiklah! Akan ku panggilkan jadi tenanglah!" -Eva-
"Akhirnya dia bangun juga.." -Will-
"Sebenarnya kenapa sih kau tiba-tiba berteriak seperti itu, bikin kaget saja." -Kei-
"Ren sudah bangun.." -Will-
"Hmm.. Akhirnya anak itu bangun juga. Dengan begini raut wajah bos tidak akan menyeramkan lagi, bukankah itu bagus?" -Kei-
"Ya, begitulah.." -Will-
"Sepertinya sekarang kau sudah sangat dekat dengan anak itu." -Kei-
"Apa maksudmu?" -Will-
"Kau tampak sangat senang dan bersemangat saat tau dias udah bangun. Sudah lama kau tidak menunjukkan ekspresi seperti itu." -Kei-
"Aku tidak mengerti maksudmu. Dan aku senang bukan karena dia bangun, aku hanya senang karena sekarang bos tidak akan menunjukan wajah menyeramkan lagi mulai sekarang." -Will-
"Haha, kenapa kau tidak mengakuinya saja." -Kei-
"... Kalau diingat-ingat lagi, dulu kau juga tidak pernah ketawa. Waktu pertama kali kau bertemu Ren kau bersikap sangat dingin dan memaki-makinya, tapi sekarang sikap mu berubah 180°derajat. Kau menjadi sering ketawa dan menjadi sering bicara." -Will-
"A-aku hanya suka menjahili nya, itu bukan berarti kalau aku menyukainya atau apapun itu." -Kei-
"Aku tidak pernah bilang kalau kau menyukainya." -Will-
"Berisik! Sudahlah, aku akan melanjutkan pekerjaan ku lagi. Dan bukankah kau juga mau menemui Ren kan." -Kei-
"Ya, aku penasaran bos akan berekspresi seperti apa saat menemui Ren." -Will-
"Bos, Will ingin menemui anda." -Eva-
"Ya, aku akan ke sana." -Haru-
"T-tidak, saya yakin kalau sebentar lagi Will akan datang kesini." -Eva-
"Kalau begitu suruh dia kesini Secepatmya, aku masih banyak urusan." -Haru-
"Baik." -Eva-
"Bagaimana? Apa bos ada di ruangannya?" -Will-
"Ya, dia sedang menunggu di ruangannya, sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan dengan bos?" -Eva-
"Ren, dia sudah bangun. Tadi aku mendapat telepon dari dokter yang menanganinya." -Will-
"HAH?! KENAPA KAU TIDAK BILANG PADAKU DARI TADI?! KALAU KAU BILANG PADAKU AKU AKAN LANGSUNG MEMBERITAHUNYA PADA BOS TADI!" -Eva-
"Maaf, tadi aku lupa karena kaget." -Will-
"Cih, terserah lah. Sudah sana, cepat beritahu bos. Pasti bos akan langsung berlari ke sana saat tahu Ren sudah bangun." -Eva-
"Kau benar." -Will-
"Ada apa? Apa kau mendapat informasi atau semacamnya?" -Haru-
"Tidak, bukan itu." -Will-
"Lalu? Cepat katakan, waktu ku tidak banyak." -Haru-
"Ren.. Tadi saya mendapat telepon dari dokter yang menanganinya. Dia mengatakan kalau Ren sudah bangun dari komanya." -Will-
".... Ha?.. Kenapa kau tidak bilang daritadi! Aku akan langsung ke sana!" -Haru-
'Sudah ku duga.' -Batin Will-
"Nicky..." -Lucas-
"Apa?" -Nicky-
"Ren.. Dia..." -Lucas-
"Hah?! Apa ada sesuatu yang terjadi pada kak Ren?!" -Nicky-
"Tadi Diana menelepon ku... Katanya Ren.. Dia sudah bangun.." -Lucas-
"Hah... Jangan bercanda! Kau pikir kau bisa membohongi ku dengan cara seperti itu!" -Nicky-
"Aku tidak sedang bercanda." -Lucas-
".... A-aku akan mengeceknya dengan mataku sendiri!" -Nicky-
"Kalau begitu ayo ke tempat Ren." -Lucas-
"Akhirnya kalian datang juga, kukira kalian tidak akan datang." -Diana-
"Apa benar Ren sudah bangun?" -Will-
"Cek saja sendiri." -Diana-
"Bos apa anda mau-" -Will-
"Hah? Bos pergi kemana?" -Will-
"Bos sudah masuk ke ruangan Ren." -Eva-
"Tentu saja, sudah pasti begitu kan.." -Will-
"Kak Ren!" -Haru-
"Ha.. Haru?" -Ren-
'Akhirnya..' -Batin Haru-
"Haru, sebenarnya apa yang-" -Ren-
TO BE CONTINUED
IG: yuki_fanfic
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning Of Mafia
ActionBercerita tentang anak laki-laki bernama Ren. Suatu hari saat dia sedang berjalan-jalan di tengah hujan, dia menemukan seorang anak laki-laki yang sedang duduk di salah satu gang kecil. Tentu saja hal itu menarik perhatian Ren, lalu Ren pun menolon...