Chapter 17 (Bangun 2)

128 21 0
                                    

Tiba-tiba Haru memeluk Ren.

"Akhirnya kakak bangun.." -Haru-

"Eh? Sebenarnya apa yang terjadi?" -Ren-

".... Sudah 1 bulan kakak koma.." -Haru-

"1 bulan? Aku tidak mengingat apapun, yang ku ingat hanya aku-" -Ren-

"Itu tidak penting! Yang penting kakak sudah bangun!" -Haru-

"Y-ya.." -Ren-

'Entah kenapa aku merasa agak canggung, mungkin karena sudah lama tidak bicara?' -Batin Ren-

"APA KAK REN BENAR-BENAR SUDAH BANGUN?!" -Nicky-

"Nicky?" -Ren-

"KAK REN KAU BENAR-BENAR SUDAH-" -Nicky-

"Jangan berisik!" -Diana, sambil memukul kepala Nicky-

"Sudah ku bilang aku duluan yang masuk, sekarang kau keluar, tunggu giliran mu." -Haru-

"Hah?! Kenapa aku harus menuruti perintah mu?! Harusnya kau yang keluar!" -Nicky-

'A-anak ini, b-eraninya dia berkata seperti itu ke bos.." -Batin Diana-

"Kalian semua keluar, masuknya satu-satu. Ren baru saja bangun jadi dia perlu istirahat, jangan berisik." -Lucas-

"Karena aku yang masuk duluan jadi aku yang duluan bicara dengan kak Ren." -Haru-

"Kau-" -Nicky-

"Baiklah! Kalau begitu ayo kita keluar!" -Lucas-

"Tunggu- Kak Ren!" -Nicky-

"....." -Haru, Ren-

"Padahal kak Ren baru saja bangun tapi mereka sangat berisik, maaf kak." -Haru-

"Tidak apa-apa." -Ren-

"Haru.. Bisakah kau jelaskan padaku?" -Ren-

"..... Apa harus?" -Haru-

"Aku tidak akan memaksa jika kau tidak ingin memberitahu." -Ren-

"... Akan ku beritahu.. T-tapi nanti, maaf. Aku belum siap membicarakan itu." -Haru-

"Tidak apa-apa. Beritahu aku jika kau sudah siap." -Ren-

"Kalau begitu aku akan kembali ke markas dulu, ada hal yang harus ku urus. Maaf aku tidak bisa terlalu lama bersama kak Ren, tapi nanti aku akan kembali lagi." -Haru-

"Ya.." -Ren-




"Aku akan kembali lagi nanti, jangan terlalu berisik, kak Ren baru saja bangun." -Haru-

"Aku tahu itu, aku akan menjaga kak Ren selama kau tidak ada, jadi tidak usah khawatir dan jangan pernah kembali." -Nicky-

"Bos, apa anda akan kembali ke markas?" -Lia-

"Ya." -Haru-

"Haru, ada yang ingin ku bicarakan." -Lucas-

".... Kalau begitu bicarakan itu nanti." -Haru-

"Aku akan mengantar mu ke markas, kita bicarakan itu di perjalanan." -Lucas-

"...." -Haru-




"Apa yang mau kau bicarakan?" -Haru-

"Ren, dia tidak mungkin langsung bangun begitu saja Apa yang kau lakukan, Haru?" -Lucas-

".... Sudah kuduga, kau tahu itu kan." -Haru-

"Apa maksud mu obat itu?" -Lucas-

"Ya." -Haru-

"... Apa bayarannya?" -Lucas-

"Dia ingin bekerja sama dengan family kita, dan.." -Haru-

"Dan? Apa dia meminta-" -Haru-

"Dia hanya meminta kontrak kerja sama selama setengah tahun, dan beberapa hal kecil." -Haru-

"Haru, kau terlalu-" -Lucas-

"Ini hanya hal kecil, yang penting kak Ren sudah bangun." -Haru-

"... Haru, apa kau tahu apa yang akan terjadi?" -Lucas-

"Aku tahu." -Haru-







"Kalau begitu kakak harus banyak istirahat." -Nicky-

"Ya, aku tahu." -Ren-

"Besok aku akan ke sini lagi." -Nicky-

"Ya, sampai jumpa besok." -Ren-

"Ya!" -Nicky-






"Apa dia sudah baik-baik saja?" -Will-

"Ya, mungkin 3 hari lagi dia sudah boleh pulang. Tapi saya benar-benar terkejut dengan perubahan Ren, saya tidak menyangka kalau dia akan bangun secepat ini, ini benar-benar suatu keajaiban." -Dokter ??-

"Ya.. Benar-benar keajaiban yang tidak terduga.." -Will-






"Apa kau sudah mendapatkan informasi yang ku minta?" -Ken-

"Aku sudah mendapatkannya sesuai yang kau minta, agak susah mengambil informasi ini." -Lia-

"Tapi kau berhasil mendapatkannya kan, tapi informasi yang kau dapatkan sangat detail, sudah kuduga kau memang sangat ahli dalam bidang ini." -Ken-

"Tentu saja, kau pikir aku siapa." -Lia-

"Terima kasih untuk informasi ini, tapi ada lagi yang ingin informasi yang ingin kau cari." -Ken-

"Informasi apa?" -Lia-

"Tentang 'Family JK' beserta bos mereka." -Ken-

"Hah?! Apa kau ingin membunuhku?! Kau tahu kan aku bisa saja mati!" -Lia-

"Lia, ini penting." -Ken-

".... Baiklah! Akan ku cari informasi tentang mereka!" -Lia-

"Makasih.." -Ken-






"Akhir-akhir ini mereka berhenti datang." -Kei-

"Maksud mu orang-orang yang datang mengincar Ren?" -Diana-

"Ya." -Kei-

"Mungkin mereka menyerah?" -Diana-

"Atau mungkin mereka merencanakan sesuatu yang lain." -Kei-

".... K-kau menjadi seperti Ren dan Nicky. Apa kau habis terbentur sesuatu?!" -Diana-

"Hah? Apa maksudmu?" -Kei-

"Kau menjadi peduli pada Ren. Dan lagi sikapmu berubah drastis di banding sikap mu yang dulu, ketua-ketua lain juga membicarakan hal itu." -Diana-

"A-aku tidak mengerti maksud mu! Sudahlah, aku akan pergi membeli makanan saja!" -Kei-

"Mengalihkan topik kah.." -Diana-

"Berisik!" -Kei-


"Dia sudah bangun? Lebih cepat dari dugaan ku. Apa ada sesuatu yang terjadi?" -???-

"T-tidak ada.." -??-

"Hmm.. Yasudahlah.. Tinggal ku buat koma lagi saja kan, haha! Atau mungkin akan langsung ku bunuh saja? Tapi jika langsung kubunuh itu tidak akan asik kan? Bagaimana menurut mu?" -???-

"M-menurut saya.. S-semuanya terdengar bagus.." -??-

"Begitukah? Kalau begitu ku buat cacat saja, akan ku potong tangannya, jika dia sial mungkin dia akan mati kehabisan darah." -???-





"Apa katamu? Dia sudah bangun? Cepat juga ya, kupikir akan lama. Tapi baguslah, dengan begini aku bisa dengan cepat menemuinya." -??-

"Ya, apa anda ingin menyapanya besok?" -???-

"Mungkin besok terlalu cepat, aku akan mengirimi dia undangan makan malam 4 hari lagi saja." -??-

"Baiklah." -???-








TO BE CONTINUED

IG: yuki_fanfic

The Beginning Of Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang