Chapter 3

881 208 16
                                    

Vote & Comment 🧚

.

.

.

"Begini Nona Kyungsoo, aku ingin menawarkan sejumlah uang kepada keluargamu supaya kalian semua menjauhi Chaehyun."

Kyungsoo membelalakkan matanya mendengar kata-kata Chanyeol. Sejenak dia mencoba mencerna apa yang barusan di dengarnya lagi, berharap ada kemungkinan dia salah dengar. Tetapi kemudian ketika dia menyadari bahwa apa yang dikatakan Chanyeol itu benar-benar seperti yang dimaksudkannya, wajahnya merah padam oleh kemarahan bercampur rasa terhina.

"Saya tidak tahu kenapa anda melakukan penghinaan yang begitu besar kepada kami. Tapi yang perlu anda tahu, kami tidak butuh uang atau pemberian apapun dari anda, coba anda tanyakan ini ke Myungsoo dan mungkin dia akan menghajar anda."

Chanyeol hanya diam di sana dan mengamati Kyungsoo tajam, seolah-olah ingin menelanjangi seluruh isi hatinya. Lama kemudian namja itu tampaknya telah mengambil kesimpulan dan tersenyum.

"Oke, jangan marah. Kata-kataku tadi hanyalah ujian, aku memang mengatakannya kepada siapapun, yang dekat dengan Chaehyun."

Kyungsoo mengernyit, "Mwo?"

"Kau tahu, kata-kata itu tadi, bahwa aku akan membayar mereka dengan timbal balik mereka harus meninggalkan Chaehyun." wajah Chanyeol mengeras.

"Kau akan terkejut mengetahui berapa banyak yang setuju untuk menyambar umpanku mentah-mentah."

"Tidak semua orang miskin tidak punya harga diri," sela Kyungsoo sinis.

Chanyeol menatap Kyungsoo lagi,

"Benarkah?" pertanyaan itu sepertinya tidak perlu jawaban, hanya sebuah retorika yang menyindir.

Kyungsoo menyadari bahwa berdasarkan pengalamannya, namja itu punya pandangan negatif kepada orang-orang tidak mampu. Dia tadi bilang banyak orang lain yang mau menerima penawarannya mentah-mentah.

"Apakah urusan kita sudah selesai?" Kyungsoo melirik gelisah ke lorong TK yang sepi.

Namja ini membuatnya tidak nyaman, entah kenapa. Chanyeol menegakkan tubuhnya yang sedari tadi bersandar santai di pilar.

"Belum." Gumamnya tenang,

"Dan aku bersikeras untuk mengajakmu ke suatu tempat, dengarkan dulu." serunya ketika melihat Kyungsoo akan membantah keras kata-katanya,

"Kau adalah noona Myungsoo, pacar adikku. Aku berjanji tidak akan melakukan sesuatu yang buruk kepadamu, demi adikku. Dan memang aku tidak punya niat buruk sama sekali, aku hanya ingin bicara."

"Bukankah saya bilang anda bisa membicarakan semua yang perlu anda bicarakan di sini?"

"Tolong jangan pakai istilah anda dan saya." Chanyeol mengerutkan alisnya,

"Itu terlalu formal dan mengganggu. Aku ingin berbicara tentang Chaehyun, penting."

Kyungsoo menatap wajah Chanyeol. Namja itu tampak serius. Benar-benar serius. Sejenak dia ragu. Beranikah dia mempercayakan dirinya untuk pergi bersama namja ini?

Kyungsoo menghela napas, "Baiklah, tetapi hanya sebentar, kalau lebih dari jam dua siang aku belum pulang, orang rumah akan bertanya-tanya."

Chanyeol mengangguk, "Hanya sebentar, kita bicara di café langgananku di dekat-dekat sini."

.

.

.

Perjanjian Hati - END [ ChanSoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang