Chapter 18

875 192 15
                                    

Vote & Comment 🧚

.

.

.

Eommanya datang di sore harinya, seperti yang dikatakan oleh Chanyeol. Sang Eomma mengurusnya dengan baik, membantunya mandi dan menyuapinya, lalu duduk di pinggir ranjang dan menatapnya prihatin.

"Bagaimana kondisimu, sayang?"

Kyungsoo tersenyum, "Aku baik, eomma."

Dia menghela napas dengan sedih. Memikirkan ke depannya. Bagaimanakah perasaan eommanya kalau tahu bahwa Kyungsoo dan Chanyeol akan bercerai? Eommanya pasti sedih luar biasa, belum lagi kalau eommanya mengetahui bahwa pernikahan ini hanyalah sandiwara semata.

Kyungsoo meringis, tiba-tiba merasa takut akan masa depan yang akan dihadapinya. Sang eomma rupanya menyadari perubahan ekspresi Kyungsoo, dia menatap anaknya dengan cemas.

"Kenapa sayang? Kau tampak kesakitan." Kyungsoo langsung mencoba tersenyum kepada eommanya.

"Tidak apa-apa eomma, aku hanya sedikit pusing."

"Berbaringlah." Eommanya mendorongnya berbaring dan menyelimutinya.

"Tak kusangka kau akan mengalami hal yang sama seperti dulu, hampir tenggelam karena kakimu kram. Tetapi untunglah Chanyeol sigap menolongmu sehingga kau tidak celaka."

"Chanyeol juga yang memaksaku mencoba berenang."

Kyungsoo cemberut mengingat pemaksaan Chanyeol waktu itu.

"Tetapi dia sangat menyesal. Kau tidak tahu betapa paniknya dia ketika kau belum sadar. Dia terus menerus menggenggam tanganmu, terus menerus merapalkan kata maaf bagaikan mantra." Eommanya tersenyum lembut.

"Eomma senang dengan pernikahanmu ini nak, kau tampak bahagia dan Chanyeol sangat bertanggung jawab dan mencintaimu. Pernikahan ini tampaknya benar-benar menjadi lembaran baru untukmu, membuatmu melupakan masa lalu. Bahkan Myungsoo cerita bahwa kau datang ke pernikahan Sehun dengan tegar, didampingi oleh Chanyeol."

Kyungsoo memalingkan muka. Tak tega membayangkan perasaan eommanya nanti kalau mengetahui semuanya.

"Iya ibu, Chanyeol mengantarku datang ke pesta pernikahan Sehun dan menghadapi semuanya, menghadapi Sehun, menghadapi istrinya, menghadapi eommanya dan keluarganya."

"Dan sekarang bagaimana perasaanmu mengenai itu?"

Kyungsoo tersenyum lembut, "Lega eomma. Ternyata aku sudah benar-benar melepaskan Sehun."

"Tentu saja." sang eomma tertawa.

"Kau kan sudah bersuami, dan suamimu seratus kali lebih baik daripada Sehun." Gumam eommanya menggoda.

Kyungsoo ingin menanggapi candaan eommanya itu dengan senyum, tetapi yang berhasil dikeluarkannya hanyalah seringai kecut.

"Untunglah insiden kemarin terjadi ketika kau dalam kondisi belum mengandung." Eommanya mengalihkan topik pembicaraan,

"Kalau kau mengandung nanti, kau harus berhati-hati."

"Mengandung?" Kyungsoo menelan ludah dengan susah payah.

"Ya. Setiap pasangan yang bahagia pasti ingin segera mempunyai bayi. Lagipula eomma sudah tidak sabar menimang cucu." gumam eommanya ringan.

Tidak menyadari perasaan yang berkecamuk di dada Kyungsoo. Bagaimana mungkin dia bisa mengandung? Mereka tidak pernah melakukan hubungan suami-isteri. Lagipula, sebentar lagi mereka akan bercerai bukan? Dada Kyungsoo sakit membayangkan betapa kecewa eommanya.

Perjanjian Hati - END [ ChanSoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang