Chapter 14

857 194 15
                                    

Vote & Comment 🧚

.

.

.

Chanyeol membawa Kyungsoo dengan lembut menaiki panggung tempat Sehun dan Jisoo berdiri. Ia melangkah duluan dan menyalami Sehun dengan senyum mengejeknya yang menjengkelkan.

"Selamat." gumamnya dengan suara tegas, lalu membawa Kyungsoo mendekat.

"Kemari sayang, kita harus memberi selamat kepada pasangan ini." suaranya berubah mesra.

Kyungsoo mendekat dan menyalami Sehun. Dia merasakan genggaman yang berbeda dan Sehun menatapnya dengan tatapan tersiksa. Tapi Kyungsoo menguatkan diri. Ini jalan yang dipilih Sehun dan Kyungsoo sudah memilih jalan yang berbeda jauh.

"Selamat Sehun. Selamat Jisoo." suaranya terdengar tegas, kuat, dan tulus.

Menyalami Sehun yang terlihat sedih dan Jisoo yang tersenyum kaku. Kemudian mereka berhadapan dengan Eomma Sehun. Dan seketika ingatan itu berkelebat di benak Kyungsoo, ingatan ketika Sehun memperkenalkannya ke eommanya.

Kyungsoo yang lugu waktu itu mengulurkan tangannya. Dan eomma Sehun hanya menatap jemarinya dengan angkuh, lalu memalingkan mukanya dengan mencemooh, tak mau membalas salamannya dan membuat Kyungsoo harus menarik tangannya mundur pelan-pelan dengan penuh rasa malu.

Kali ini, Eomma Sehun menatap Chanyeol dan Kyungsoo dengan gugup.

"Kyungsoo, tidak kusangka bertemu lagi denganmu di sini." suara eomma Sehun bernada ramah yang dibuat-buat. Lalu tanpa di sangka perempuan itu mengulurkan tangan kepadanya.

"Dan sekarang kau adalah istri Tuan Chanyeol, kami sekeluarga belum mengucapkan selamat, selamat atas pernikahan kalian."

Godaan untuk menolak uluran tangan itu dan membalaskan kesakitannya di masa lalu sangatlah besar, tetapi Kyungsoo sadar, dia akan tampak kekanak-kanakan kalau melakukannya, lagipula situasi ini sudah merupakan pembalasan tidak langsung untuk Sehun dan eommanya. Disambutnya uluran tangan itu lembut.

"Terima kasih." gumamnya pelan dalam senyum.

Chanyeol menatap kepadanya, memahaminya dalam senyum pengertian. Lalu setelah basa-basi sejenak yang kaku, Chanyeol berpamitan dan mengajak Kyungsoo keluar dari gedung dan acara penikahan yang menyesakkan napas itu.

Mereka berjalan bergandengan. Melangkah menuju mobil Chanyeol, lelaki itu masih menggandeng tangannya erat.

"Senang?" tanyanya dalam senyum memahami.

Kyungsoo terdiam sejenak, berusaha menelaah perasaannya, kemudian menemukan rasa ringan yang membuatnya tenang. Ternyata yang diperlukannya hanyalah menghadapi masa lalunya dengan berani, lalu melepaskan semua beban itu. Perasaan sedih yang menggelayutinya selama ini itu sudah tiada, dan rasanya menyenangkan. Dia mendongak, menatap Chanyeol dan tersenyum.

"Senang." senyumnya bertambah lebar, "Terima kasih Chanyeol."

Lelaki itu terkekeh dan menganggukkan kepalanya, "Sama-sama Kyungsoo, sama-sama."

.

.

.

Ketika mereka sudah dijalan, Chanyeol melirik ke arah Kyungsoo.

"Mau mampir ke cafe? Aku hanya makan sedikit tadi, dan aku masih lapar." gumamnya pelan.

Perjanjian Hati - END [ ChanSoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang