Chapter 8

814 202 24
                                    

Vote & Comment 🧚

.

.

.

"Kau suka nuansa ini Kyungsoo?" Eomma Chanyeol tersenyum kepada Kyungsoo sambil menunjukkan foto dekorasi ruang pesta yang begitu mewah.

"Aku ingin kesannya elegan dengan nuansa warna emas dan putih."

Kyungsoo melirik foto itu, lalu melirik Chanyeol di sebelahnya yang memasang muka datar dengan gugup.

"Eh ya... Putih dan emas bagus juga eommonim." gumamnya lembut.

Saat ini Kyungsoo dan Chanyeol sedang berkunjung ke rumah Chanyeol, sang eomma bersikeras menunjukkan foto-foto gedung dan desain ruangan yang harus dilihat oleh Chanyeol dan Kyungsoo dulu sebelum diputuskan mana yang akan dipilih. Dengan terpaksa Kyungsoo datang, karena kata Chanyeol kalau Kyungsoo terus menerus menghindar, eomma Chanyeol akan curiga.

"Kalian sudah membeli cincin?" Eomma Chanyeol menatap Chanyeol.

"Kau bilang kalian akan memilih cincin akhir minggu kemarin."

Chanyeol menggelengkan kepalanya, "Belum eomma, aku sibuk sekali akhir minggu kemarin, ada rapat mendadak di perusahaan, mungkin minggu depan, lagipula acaranya kan masih lama, jadi waktu kami masih panjang."

Eomma Chanyeol menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Tidak bisa begitu." gumamnya keras.

"Cincin pernikahan adalah hal yang paling penting yang harus diprioritaskan. Kalian bersikeras menolak dilakukannya pertunangan lebih dulu, eomma sudah setuju. Tetapi eomma ingin kalian menyiapkan cincin pernikahan itu dulu, selain sebagai bukti keseriusan kalian, eomma ingin memastikannya sesuai dengan tema pesta pernikahan ini."

Chanyeol dan Kyungsoo saling berpandangan, berucap tanpa kata.

"Ne eomma, kami janji minggu depan pasti sudah membawa cincin untuk ditunjukkan kepada eomma."

.

.

.

Kyungsoo duduk di Garden Cafe itu, kali ini sendirian, tanpa Chanyeol. Dia sekarang hampir setiap hari sepulang kerja mampir di sana hanya untuk mencicipi secangkir cokelat panas yang sangat enak itu. Para pelayan bahkan sudah mengenalinya sebagai pelanggan tetap.

"Ini dia cokelat panasmu Kyungsoo, seperti biasanya." Daehyun pelayan yang selalu tampil trendy dengan kemeja putih dan rompi hitamnya meletakkan pesanan Kyungsoo di mejanya.

Kyungsoo tersenyum kepada Daehyun. "Terima kasih Daehyun."

"Kali ini kau tidak bersama Tuan Chanyeol lagi?" Daehyun bertanya,

Karena seringnya Kyungsoo berkunjung ke restaurant ini setiap sore sepulang kerja membuatnya akrab dengan beberapa pelayan di sini, termasuk Daehyun yang sudah seperti temannya.

Kyungsoo mengernyit menatap Daehyun "Aku hanya satu kali datang bersama dia. Kenapa kau menanyakannya?"

Daehyun tergelak. "Karena Tuan Chanyeol adalah pelanggan tetap cafe ini, tetapi sebelumnya dia tidak pernah membawa satupun perempuan kemari. Kaulah yang pertama, jadi kupikir kau istimewa."

Kyungsoo mengernyit menerima informasi itu, lalu dia menghela napas panjang.

"Aku dan Chanyeol akan menikah."

Perjanjian Hati - END [ ChanSoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang