Vote & Comment 🧚
.
.
.
Dengan panik Kyungsoo berusaha menjejak, menyadari dia sudah berada jauh di tengah sehingga pasir sudah tidak bisa digapai oleh kakinya. Kyungsoo mulai tenggelam dengan sebelah kaki kram dan sakit setengah mati. Tidak bisa berteriak.
Chanyeol!
Teriaknya panik dalam hati sebelum kegelapan menelannya.
Kyungsoo merasakan napasnya sesak ketika air laut mulai menenggelamkannya, asin yang panas memasuki tubuhnya, membuatnya mengap-mengap mencoba meminta pertolongan untuk terakhir kalinya, hingga semuanya hampir terasa gelap.
Lalu lengan kuat itu mengangkatnya, menempelkan tubuh lemasnya ke dada telanjangnya yang keras. Aroma itu, aroma parfum yang sangat dikenalnya...
Chanyeol? Kyungsoo tersenyum dalam hati, menyadari Chanyeol telah menyelamatkannya. Lalu kesadarannya hilang.
.
.
.
Ketika terbangun, Kyungsoo ada di rumah sakit. Yang dirasakan pertama kali adalah pusing dan kehilangan orientasi, lalu dia mengenali wajah itu, eommanya dan Myungsoo di belakangnya. Yang duduk di tepi ranjang dan menatapnya dengan cemas.
Dia terbangun dan langsung terbatuk-batuk, membersihkan tenggorokannya yang terasa panas. Eomma Kyungsoo berusaha menepuk-nepuk pundak Kyungsoo untuk membantunya, sementara Myungsoo berlari keluar untuk memanggil dokter.
Kyungsoo menatap sekeliling ketika kesadarannya sudah kembali.
Dimana Chanyeol?
Itu yang terpikir olehnya pertama kali.
Bukankah Chanyeol yang menyelamatkannya? Kenapa sekarang dia tidak ada? Tiba-tiba sebersit rasa kecewa memenuhi dirinya.
Myungsoo masuk kembali dengan dokter dan Chaehyun yang mengikuti dengan cemas di belakangnya. Dokter memeriksa Kyungsoo sejenak lalu pergi dan tampak becakap-cakap dengan eomma Kyungsoo dan Myungsoo, sementara Chaehyun duduk di tepi ranjang.
"Syukurlah Eonni sudah sadar, kami cemas sekali menanti di sini."
Chaehyun duduk di pinggiran ranjang dan menggenggam tangan Kyungsoo. Kyungsoo tetap memandang ke sekeliling, masih susah berbicara.
Dimana Chanyeol? pikirnya.
Chaehyun sepertinya menyadari apa yang ada di benak Kyungsoo, dia tersenyum.
"Chanyeol Oppa sedang membeli kopi di bawah. Kami yang memaksanya supaya menyingkir karena seharian dia seperti orang gila, mondar mandir di koridor, keluar masuk kamar, menunggumu sadar."
Chanyeol mencemaskannya sampai seperti itu? benarkah? Sejenak dada Kyungsoo membuncah oleh perasaan hangat.
Lalu dia teringat akan kejadian sebelum dia tenggelam. Kedatangan Wendy, sikap acuh tak acuh Chanyeol ketika Wendy terang-terangan menggodanya, dan kemudian kemarahan Kyungsoo yang kekanak-kanakan.
Astaga, kenapa dia marah? Kalau dia tidak mempunyai perasaan terhadap Chanyeol, dia tidak perlu semarah itu. Omong kosong kalau Wendy memang tidak menghargai keberadaannya, seharusnya hal itu tidak akan mengganggunya kalau dia tidak mempunyai perasaan apa-apa kepada Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Hati - END [ ChanSoo GS ]
FanfictionBagi Kyungsoo cinta adalah pengkhianatan. Bagi Chanyeol cinta adalah kebohongan. Kedua anak manusia ini akhirnya diikat oleh perjanjian pernikahan, tanpa cinta. Akankah perjanjian yang semula hanya sebagai pelindungan terhadap orang yang mereka cint...