Chapter 12

875 196 27
                                    

Vote & Comment 🧚

.

.

.

"Tidak biasanya kau kemari di malam hari, Kyungsoo." Daehyun mengerutkan keningnya sambil meletakkan secangkir cokelat panas pesanan Kyungsoo yang biasa.

Kyungsoo tersenyum sedih, tadi dia bersama Baekhyun menghabiskan waktu dengan berburu buku dan mencicipi camilan-camilan di tempat sekitar, tetapi dalam kurun waktu itu, Kyungsoo sama sekali tidak menikmatinya, pikirannya berat berkecamuk tentang Chanyeol. Sampai akhirnya Baekhyun pulang duluan karena ditunggu eommanya, Kyungsoo masih meragu, merasa sangat berat untuk pulang dan menemui Chanyeol. Dia masih marah dan tersinggung dengan perlakuan Chanyeol sehingga malas bertemu dengannya.

Pada akhirnya dia menuju ke Garden Cafe ini, memesan cokelat panasnya yang biasa meskipun bukan di waktu biasanya. Kyungsoo selalu ke cafe ini sore hari, bukan larut malam seperti ini, pantas saja Daehyun merasa aneh dan menanyakannya.

"Aku bertengkar dengan suamiku." akhirnya Kyungsoo menjawab perkataan Daehyun.

Daehyun mengangkat alisnya, dia sudah tahu kalau Kyungsoo menikah dengan terburu-buru karena eomma Chanyeol sakit. Tetapi dia tidak tahu tentang perjanjian rahasia itu, yang diketahuinya adalah Chanyeol dan Kyungsoo menikah karena cinta.

"Jadi kau melarikan diri kemari?"

"Aku sangat marah jadi aku merasa harus menjauh dulu darinya."

Daehyun tersenyum, "Kalau kau sedang bertengkar, jangan pergi dan melarikan diri. Itu akan membuat masalah semakin berlarut-larut. Semakin lama sebuah masalah didalam pernikahan digantung, dia akan menjadi semakin besar."

Kyungsoo tersenyum lelah kepada Daehyun, "Jadi kau sudah menjadi penasehat pernikahan sekarang?" senyumnya.

"Aku lebih senang disebut sebagai penasehat hubungan." Daehyun terkekeh.

"Pulanglah Kyungsoo, selesaikan dulu masalahmu dengan suamimu." gumamnya sebelum berbalik pergi.

Kyungsoo menatap cangkir cokelat panas di depannya, lalu meneguknya pelan. Rasa cokelat rupanya tergantung pada suasana hati, putusnya dalam hati. Saat ini yang terasa adalah pahit yang pekat, bukan manis yang kental seperti yang biasanya dia rasakan kalau dia meminum secangkir cokelat panas di sore hari.

Dia menghabiskan cokelat panas itu, lalu memutuskan untuk pulang. Malam sudah cukup larut dan Kyungsoo memang sengaja malam itu ingin pulang larut dan mematikan ponselnya.

Biar saja Chanyeol marah besar kepadanya!

Dengan pelan dia meminta bill dan membayar pesanannya, lalu berdiri. Pikirannya masih berkecamuk ketika dia berjalan dan tanpa sengaja dia menyenggol seorang wanita. Wanita itu membawa gelas anggur merah di tangannya sepertinya dia berjalan dari sudut lain cafe itu, jauh dari tempat Kyungsoo duduk, dan hendak pergi meninggalkan Cafe, Kyungsoo membuat gelas anggurnya yang sudah kosong tetapi masih basah bekas angur menempel di gaun putihnya, dan menimbulkan noda di sana.

"Oh maafkan saya."

Kyungsoo berucap dengan menyesal, mendongakkan kepala dan menatap wanita itu. Wanita itu sangat cantik, dengan gaun putihnya yang feminim dan senyumannya yang lembut.

"Tidak apa-apa." suaranya pun tak kalah lembut.

Kyungsoo melirik noda di gaun itu dan menatap perempuan itu dengan tatapan bersalah.

"Tapi Noda di baju anda.."

"Tidak apa-apa. Bisa dibawa ke laundry, jangan dipikirkan." Wanita itu menganggukkan kepala kepada Kyungsoo lalu mengucap permisi dan melangkah pergi.

Perjanjian Hati - END [ ChanSoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang