Vote & Comment 🧚
.
.
.
Dalam seminggu, eomma Chanyeol sudah boleh pulang, wajahnya masih pucat dan lemah meskipun tampak lebih sehat dari terakhir kali keluar dari ICCU.
"Eomma sudah tidak sabar mempersiapkan resepsi pernikahan kalian." sang eomma tersenyum ketika Chanyeol merebahkannya di atas ranjang.
"Istirahatlah dulu saja eomma, eomma harus lebih kuat lagi. Toh kami sudah menikah, jadi resepsi pernikahan hanyalah syarat saja," suara Chanyeol terdengar serak.
Eomma Chanyeol tersenyum lembut dan menggenggam jemari Chanyeol,
"Terima kasih sayang, terima kasih. Eomma merasa tenang dan bahagia sekali dengan pernikahan kalian. Eomma sangat menyayangimu dan ingin kau bahagia, kau tahu itu kan..." dengan lembut sang eomma mengusap dahi Chanyeol.
"Kau adalah anakku yang sangat kucintai, detik itu, ketika aku menggendong bayimu yang menangis keras-keras, aku sudah menasbihkanmu di dalam hatiku sebagai anak laki-lakiku."
Chanyeol tersenyum lembut dan mengecup dahi eommanya.
"Istirahatlah eomma sayang, aku juga sangat mencintaimu."
Ketika eommanya tertidur kemudian, Chanyeol melangkah keluar kamar dengan tergesa-gesa, hampir tersandung, membuat Kyungsoo cemas dan mengikutinya keluar.
"Chanyeol, kamu kenapa?" Kyungsoo berdiri, menatap Chanyeol yang berpegangan pada uliran tangga di luar kamar.
Punggung Chanyeol tampak bergetar. Dengan gugup, Kyungsoo mendekat, dan menyentuh pundak Chanyeol.
"Chanyeol, kamu baik baik saja?
Lalu secepat kilat, tanpa diduga, Chanyeol membalikkan badan dan merengkuh tubuh Kyungsoo kuat-kuat, memeluknya seakan ingin meremukkan tulangnya. Tubuh Kyungsoo terasa sakit, tetapi ditahankannya ketika merasakan isakan Chanyeol tenggelam di rambutnya.
Ah ya Tuhan, pria arogan ini menangis di pelukannya.
Dengan lembut, Kyungsoo melingkarkan lengannya di punggung Chanyeol yang keras, mengusapnya lembut, membiarkan namja itu menumpahkan perasaannya.
"Dokter bilang..." suara Chanyeol terdengar serak dan tersengal.
"Dokter bilang Eomma sudah tidak bisa bertahan lagi... Kita... Kita tinggal menghitung hari..." lalu isak itu terdengar lagi.
Kyungsoo memeluk Chanyeol kuat kuat, mencoba menyalurkan kekuatan kepada pria itu. Pria yang sebenarnya tidak begitu dikenalnya, tetapi sekarang sudah menjadi suaminya.
Lama Chanyeol menumpahkan perasaannya, sampai kemudian pria itu mengangkat kepalanya dari rambut Kyungsoo, matanya tampak basah.
Ditatapnya Kyungsoo dengan lembut, "Terima kasih Kyungsoo."
Tiba-tiba perasaan hangat menjalari dada Kyungsoo, menemukan sisi Chanyeol yang rapuh ini ternyata menghangatkan perasaannya.
Lalu tiba-tiba tatapan Chanyeol meredup, pria itu kemudian mendekatkan kepalanya dan mengecup dahi Kyungsoo, sebelum Kyungsoo sempat menghindar. Kecupan yang lembut dan sopan, tetapi entah kenapa membuat tubuh Kyungsoo seperti tersetrum ketika menerimanya.
Pria itu lalu membalikkan tubuh dan melangkah pergi tanpa kata, meninggalkan Kyungsoo yang berdiri di sana sambil merasakan panas membara di bekas kecupan Chanyeol di dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Hati - END [ ChanSoo GS ]
FanfictionBagi Kyungsoo cinta adalah pengkhianatan. Bagi Chanyeol cinta adalah kebohongan. Kedua anak manusia ini akhirnya diikat oleh perjanjian pernikahan, tanpa cinta. Akankah perjanjian yang semula hanya sebagai pelindungan terhadap orang yang mereka cint...