Chapter 11

831 197 12
                                    

Vote & Comment 🧚

.

.

.

Chanyeol mengemudikan kendaraannya dengan kencang, mengumpat-umpat jika terkena kemacetan dan lampu merah. Sambil mengemudi Chanyeol melirik ke arah Kyungsoo, yang meremas-remas tangannya dengan cemas sambil memandang ke depan.

"Apakah Sehun serius dengan kata-katanya?" Kyungsoo menoleh menatap Chanyeol yang sudah mengalihkan pandangannya lagi ke jalan.

"Dia... Dia terdengar gila dan putus asa."

Chanyeol menghela napas pendek. "Pasti gara-gara pernikahan kita ya?"

Lelaki itu mendengus kesal, "Dasar laki-laki tidak punya otak."

"Jangan mengata-ngatai orang."

Chanyeol menatap Kyungsoo marah.

"Aku tidak salah bukan? Dia memang tidak punya otak, tidak punya hati dan pengecut luar biasa. Dulu ketika ada kesempatan dia tidak memperjuangkanmu, sekarang ketika jelas-jelas dia kalah yang dilakukannya hanya merajuk dan mengancam bunuh diri, benar-benar lelaki tak punya otak!" Chanyeol mengencangkan laju mobilnya.

Kyungsoo terdiam, tidak bisa membantah kata-kata Chanyeol karena semuanya mengandung kebenaran. Sehun dulu tidak berbuat apa-apa untuk memperjuangkannya.

Lelaki itu hanya diam dan mencampakkannya dalam kehancuran. Sekarang, ketika baginya Kyungsoo sudah termiliki oleh lelaki lain, Sehun menggila. Kenapa Sehun melakukan ini semua? Benarkah ini didasari cinta Sehun yang masih tersimpan untuknya? Atau ini hanyalah estimasi cemburu buta yang merenggut kewarasan lelaki itu?

.

.

.

Taman kota tampak lenggang. Begitu Chanyeol memarkir mobilnya di sana, Kyungsoo langsung keluar diikuti oleh Chanyeol.

"Kearah mana?" tanya Chanyeol sambil menjajari langkah Kyungsoo.

Kyungsoo memandang ragu, sudah dua tahun berlalu sejak dia terakhir kali kemari. Terakhir kali dia kesini adalah di tengah hujan, saat Sehun mencampakkannya. Setelah itu jangankan kemari, memikirkannya pun Kyungsoo tidak berani.

Saat ini taman kota sudah berubah hingga Kyungsoo hampir tak mengenalinya. Dimana tempat dia dan Sehun sering menghabiskan waktu dulu...?

"Kyungsoo?" Chanyeol menggeram, tak sabar.

Kyungsoo menelan ludah dan mengambil keputusan.

"Ke arah sana." gumamnya sambil tergesa ke arah kanan, dengan Chanyeol mengikutinya.

.

.

.

Sehun ada di sana, masih berpegang pada pagar kayu di jembatan itu.

Jembatan setinggi lima meter di udara, yang menghubungkan jurang dalam dengan aliran sungai berbatu di bawahnya. Salah satu keunggulan taman kota ini adalah pemandangan di atas jembatan ini. Dengan gemericik sungai dan air terjun buatan yang cukup mempesona, bagaikan harta karun alam tersembunyi ditengah hiruk pikuk polusi dan kesibukan kota.

Tetapi sekarang Kyungsoo tidak sempat mengagumi pemandangan indah itu, matanya terpaku pada Sehun dan tampak cemas.

"Sehun." serunya dalam bisikan tertahan, takut kalau suaranya terlalu keras akan mengagetkan lelaki itu dan membuatnya terlompat.

Perjanjian Hati - END [ ChanSoo GS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang