Bab 2.b

1.1K 154 3
                                    

"Allahumma inni as aluka, bihaibati adhamatika, wabisatwati jalaalika antaj’ala mahabatii fii qalbi wa’an tulqil mawaddata wamahabata fii qalbihi wa aththofhu, alayya bi fadhlika yaa kariim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Allahumma inni as aluka, bihaibati adhamatika, wabisatwati jalaalika antaj’ala mahabatii fii qalbi wa’an tulqil mawaddata wamahabata fii qalbihi wa aththofhu, alayya bi fadhlika yaa kariim.”
Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, berkah wibawa keagungan-Mu dan amukan keluhuran-Mu, agar engkau jadikan kecintaan di dalam hati (Aliana Kirana Adyatmaja Binti Kresna Agung Adyatmaja). Dan resapkanlah kecintaan dan kasih sayang terhadapku di dalam hatinya. Dan cenderungkan ia padaku lewat anugrah-Mu. Wahai dzat yang maha mulia."

《●》

Sudah nangisnya?

Jeno bertanya dengan bahasa isyarat sembari membantu mengusap air mata Nana. Dan ajaibnya Nana tak menolak perlakuan itu, karena ia terlalu sibuk merundungi kesedihannya saat ini.

Jangan terlalu lama menangis, nanti mata kamu bisa bengkak sebesar bola golf.

Karena terlalu aneh dengan gerakan tangan Jeno, akhirnya Nana menggubris.
"Gue kan bilang jangan pake bahasa begituan. Gue nggak ngerti, mas," katanya sambil terisak.

Akhirnya Jeno membimbing Nana untuk duduk di kursi makan, dan kali ini Nana menolak saat Jeno memegang pinggangnya.
"Apaan sih! Jangan pegang-pegang!"

Jeno menghela napas lalu mengetik di ponselnya.

Aku bilang jangan menangis terlalu lama, nanti mata kamu jadi sebesar bola golf, mau?

Nana mendecih.
"Jadi gerakan tangan lo yang absurd kaya orang ngelempar kail pancing itu maksudnya bola golf?"

Memang agak lucu pertanyaannya, tapi Jeno mengangguk sambil tersenyum.

"Lagian lo punya bahasa ribet banget sih, emang nggak ada apa bahasa orang gagu yang lebih gampang gue pahamin?"

Jeno hanya menggedikan bahunya.

Eh tapi buat apa juga gue paham soal bahasa kaya gituan? Maksudnya biar ngerti gitu kalau dia ngomong apa? Dih, demi banget gue kalau sampe belajar bahasa kaya gitu.

Batin Nana.

Setelah itu Nana beranjak dari duduknya. "Udah ah, gue mau lanjut makan rujak." Tapi saat ia hendak berjalan perutnya malah terasa sakit.

"Ahk!" Rintihnya, Jeno langsung menghampirinya dan bertanya lewat tatapan khawatirnya.

"P-perut gue sakit, awas gue mau ke toilet!" Dan sialnya saat Nana bergegas lari kakinya malah tersandung kakinya yang lain sampai akhirnya dia harus berada dalam tangkapan tangan Jeno.
Mereka yang sama-sama terkejut pun hanya bisa saling menatap selama beberapa detik.

Kalau saja Jeno terlambat Nana pasti sudah jatuh ke lantai, dan mungkin saja kandungannya akan bermasalah.
Namun berbeda dengan yang Nana pikirkan sekarang, ia malah menatap setiap lekuk wajah Jeno yang kelihatan tegang. Dari posisinya pria bisu itu kelihatan sangat kuat dan membuat Nana kehilangan kata-kata.

BE HERE FOR YOU (GS/LOKAL)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang