Bab 13.b

548 48 2
                                    

(flashback ke cover book awal publish ^^)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(flashback ke cover book awal publish ^^)


•••


Suara derap langkah terdengar riuh di atas lantai salah satu rumah sakit Internasional Jerman. Rumah sakit yang disebut sebagai rumah sakit terbaik di negara tersebut dan termasuk rumah sakit terbaik di Eropa itu pun telah menjadi tempat tinggal bagi para pasien yang memiliki penyakit serius dari seluruh dunia.

Kini Nana tengah berdiri di depan pintu masuk ke ruangan rawat seseorang yang sudah hampir satu tahun lebih tak ia kunjungi lagi.  Terakhir kali Nana mengunjungi, pria itu masih dalam kondisi yang sama, koma yang entah kapan akan bangun. Dan dari semenjak itu, Nana memutuskan untuk mengistirahatkan dirinya dari rasa berharap yang berlebihan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Tapi hari ini, Nana akan melihat sosok yang amat ia harapkan bangun itu membuka matanya. Dan semoga situasinya benar-benar lebih baik daripada sebelumnya, seperti yang dikatakan oleh papinya.

Sekarang, tangan Nana terasa sedikit gemetar dan dingin kala memegang gagang pintu. Hingga ketika ia membuka pintu tersebut, awal mula ia melihat sesosok laki-laki berpunggung lebar namun dengan posisi membelakanginya—dengan piama rumah sakit, sosok pria itu tampaknya tengah menatap ke arah pemandangan di luar jendela kamarnya.

Perlahan tapi pasti, Nana melangkahkan kakinya untuk mendekat. Meski jantungnya serasa ingin meledak, namun Nana mencoba untuk terus berjalan, memastikan bahwa dirinya tidak bermimpi ataupun salah masuk kamar.

Hingga langkah kakinya hampir sampai di samping tempat tidur, tiba-tiba sosok berpunggung lebar dan postur tubuh yang agak kurus dari sebelumnya— perlahan bergerak hingga menghadap lurus ke arahnya, menatap matanya dan tertegun.

Kedua mata Nana membola, tercengang dan tak sadar mengangakan mulutnya sedikit saat ia dengan jelas bisa melihat siapa yang kini berada di hadapannya.

Kedua mata Nana membola, tercengang dan tak sadar mengangakan mulutnya sedikit saat ia dengan jelas bisa melihat siapa yang kini berada di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Perlahan, air mata Nana mulai mengalir seiring dengan langkah kakinya yang terus maju ke hadapan sosok yang selama ini sangat ia rindukan itu.

Tangan Nana bergerak untuk memegang pipi tirus nan putih pucat, entah sudah berapa banyak pria yang ia cintai itu kehilangan berat badannya selama ini, yang jelas kini Nana bisa merasakan tangannya menyentuh pipi hangat sosok Jeno lagi di tangannya.

BE HERE FOR YOU (GS/LOKAL)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang