Haloo
Selamat kalian sudah sampai di masa depan heheheHappy reading
"Plisss kali ini aja yah," pinta Gia kepada Revan yang tidak mengizinkannya untuk membawa motor sendiri ke sekolah.
"Ayah bilang nggak ya nggak," ujar Revan tegas membuat Gia memanyunkan bibirnya.
Hari ini adalah hari pertama mereka masuk kelas 10, mereka juga sudah mengikuti MOS yang sudah berakhir beberapa hari lalu dan sekarang waktunya pembagian kelas tetap.
"Buruan." Gio yang sudah selesai sarapan langsung menenteng tas dan sepatunya menuju sofa.
"Ish." Gia memakan nasi gorengnya dengan kesal membuat Naya maupun Revan menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Gia.
"Gio berangkat dulu," ujarnya lalu menyalimi tangan Naya dan Revan bergantian. Begitu pula Gia.
"Gia juga berangkat," ujarnya namun tetap dengan wajah kesal.
Mereka berdua pun langsung berangkat menuju ke SMA Taruna, sekolah baru mereka.
Saat memasuki gerbang, nampak ramai yang memperhatikan mereka berdua namun ada juga yang acuh.
Sontak semua yang ada di sana menganga kala Gio membuka helm yang dikenakannya.
"Buset, itu adkel ganteng banget njir"
"Sumpah, itu jadi gebetan baru gue"
"Waahh harus wajib gebet nih"
"Tapi dia dah ada cewe"
Ya, begitulah kira-kira bisik-bisik tetangga yang Gia dengar. Malahan telinga gadis itu panas ketika mendengar Gio dipuji oleh perempuan lain padahal Gio adalah kakaknya sendiri.
"Masa baru masuk udah ada yang gebet sih," protesnya tak terima membuat Gio mengangkat bahunya acuh. Ya mana dia tau kalau baru masuk sudah ada yang naksir, mana kakak kelas lagi.
Mereka melihat ke arah mading dan mencari nama masing-masing disana.
"Gue X IPA 3, Lo bang?" Ya, walaupun hanya beda beberapa menit saja dengan Gio, Gia tetap memanggil kembarannya itu dengan sebutan Abang.
"Gue X IPA 1," jawabnya enteng membuat Gia menganga. Gadis itu menendang betis Gio membuat sang empu mengaduh.
"Bodo," umpatnya sembari memegang betisnya lalu menyusul Gia yang berjalan lebih dulu.
"Kenapa sih?" tanya Gio setelah menjajarkan jalannya dengan Gia.
"Enak banget Lo masuk kelas unggulan, sedangkan gue nggak," ucapnya dengan bibir yang dimanyunkan membuat Gio menarik bibir tersebut.
"Lo main tarik-tarik aja, dipikir bibir gue ini tali tambang apa," protesnya membuat Gio menye-menye menirukan Gia. Namun wajahnya kembali datar saat ada yang menatapnya.
"Udah sana masuk, gue tabok juga mulut Lo ntar," ujar Gio jengah karena Gia masih saja ngambek. Ya kan mana Gio tau kalau dirinya dan Gia ternyata beda kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Story [end]
Teen FictionSequel of Nikah Muda SUDAH END TIDAK DI REVISI Menceritakan tentang dua orang anak kembar beda jenis yang juga masing-masing beda sifatnya. Tidak hanya kisah percintaan mereka melainkan juga masalah kecil yang terjadi baik di keluarga maupun lingkun...