22. Tamu

1K 101 2
                                    

Hai
Happy 5k readers
Kaget akwowkwowow
Makasi banyak yg udah baca cerita gaje iniii

✨Happy reading ✨


"Sumpah lo Gia? Demi apa si?" tanya Agas dan Rea bersamaan.

"Atau jangan-jangan kalian......" Agas menggantungkan ucapannya dan tentu saja Gio mengerti maksudnya apa.

"Nggak. Gak usah mengada-ngada," tolak Gio dengan tegas dan diangguki mereka.

"Tuh dengerin, kenapa sih dari tadi pada salah paham mulu sama kita, orang cuman bercandaan doang, ya nggak?" ucap Gia dan diangguki Gio.

_______________

Gia duduk di halte sembari menunggu Gio yang masih di kelasnya. Tadi saat mampir di kelas Gio, ternyata kelas kembarannya itu masih melakukan pelajaran padahal sudah jelas-jelas ini jam pulang.

"Lama nunggunya?"

Gia langsung mendongakkan kepalanya dan berdecak. Ia akan pura-pura ngambek, siapa tau nanti dibelikan es krim.

"Ayo, pulang," ajaknya sedangkan Gia terus diam. Ia mengikuti Gio dari belakang hingga sampai di motor.

Gio dengan telaten memakaikan helm untuk kembarannya yang nampaknya sedang kesal. Ok, dia akan membujuknya sebentar lagi.

"Hati-hati naiknya," peringat Gio dan diangguki Gia. Mereka pun melaju ke rumah.

Gia mengerutkan keningnya saat melihat ini bukan jalan pulang. Ia melirik sekitar, seperti jalan menuju......

Dan Yap, Gio berhenti di depan warung bakso membuat Gia tersenyum lebar.

"Ayo, turun. Laper kan?" Tentu saja Gia tidak bisa mengelak. Gia mengangguk senang kemudian segera menarik Gio masuk ke dalam.

"Mang Udin, bakso kayak biasa 2 ya"

"Siap, mbak Gia"

Mereka mencari tempat duduk yang berada di pojok agar bisa lebih leluasa untuk makan dan bergosip.

"Seneng?" tanya Gio namun dibalas gelengan oleh Gia. Ia mengerutkan keningnya, kurang apa lagi?

"Es krim nya?" tanya Gia dengan memelas membuat Gio kaget. Lah, kirain nggak minta.

Gio memberikan uang 10rb untuk Gia membeli es krim di warung sebelah. Dia menyuruh Gia sendiri yang membeli agar sesuai dengan keinginannya.

"Uncchhh sayang Gio," pekik Gia kesenangan kemudian berjalan menuju toko yang berada tepat di sebelah warung bakso ini.

"Pacarnya lucu ya mas, mirip lagi," celetuk orang yang duduk di belakang Gio membuat Gio menoleh kemudian tersenyum.

Pacar ya...

Ya memang jika diperhatikan lagi, mungkin banyak yang mengira mereka pacaran karena perlakuan mereka satu sama lain dan banyak juga yang berbicara kalau mereka mirip walaupun tidak sepenuhnya.

Tapi kan..mereka kembaran. Ya jelas mirip lah. Gimana sih...

"Loh, neng Gia nya kemana?" tanya mang Udin sembari meletakkan dua mangkok bakso di meja.

"Lagi beli es krim," jawab Gio sembari menggeser mangkok bakso di tempat Gia.

"Ohhh gitu toh, mbak Gia kayaknya suka banget sama es krim ya mas,"

Gio mengangguk. "Es krim itu dunianya Gia," jawab Gio dengan kekehan membuat mang Udin ikut terkekeh.

"Saya permisi, mas Gio. Silahkan dimakan"

Twins Story [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang