24. Buat ulah

972 93 1
                                    

Haiiiii met pagii menjelang siang
Adu capek sekali bestiee
Tapi tak apa
Kwkwkwkkwkwkww
Langsung aja lah ya tanpa basa basi

✨ Happy reading ✨

"Sumpah? Mbaknya nggak lagi korupsi kan?" tanya Gia tak percaya. Sang kasir nampaknya tertekan karena sudah berpuluh-puluh kali Gia menanyakan hal yang sama.

"Ya Allah Gia, tadi mbaknya udah bilang iya kok," jawab Gio. Dia jadi pening sendiri. Mana itu yang di meja nggak sabaran lagi.

"Kok lama banget sih Giooo," teriak Flora dari arah meja membuat Gio malu sendiri.

"Tolong selesaikan yang cepet ya mbak." Gio menyodorkan ATM miliknya kepada mbak kasir membuat mbak kasir itu tersenyum.

"Ayo dong cepetan, saya juga mau pesen," celetuk orang yang di belakang Gia dan Gio membuat anak kembar itu menoleh.

"Ehhh...ganteng. Umur berapa?" tanya ibu-ibu yang mengantri sembari mencolek dagu Gio.

Astagaa...apalagi ini

"Ih apaan sih ibu." Flora menyentak kasar tangan ibu itu dari dagu Gio membuat sang empu tersentak kaget.

"Bundaaa pengen pulaaangg," rengek Gio dalam hati. Ia tidak sanggup menghadapi semua ini. Satu lagi yang sangat tidak disukai Gio yaitu

Keramaian

Tolong selamatkan Gio bestieee~~~~

"Kamu gelandangan kok ada di sini?" pekik sang ibu membuat Flora melotot. Tanpa sopan santun, Flora langsung menjambak rambut ibu itu hingga sang ibu hampir terjungkal. Untung saja segera di tahan oleh Gia.

"Anjir lo jangan malu-maluin goblok." Gia menahan Flora yang akan adu jotos dengan sang ibu. Sedangkan Gio berusaha menenangkan ibu tadi.

"Bu, sudah. Dia emang agak sinting orangnya," ucap Gio blak-blakan membuat ibu itu sedikit tenang.

"Lain kali kalo orang sinting jangan dibawa kesini ya mas, mbak," peringat sang ibu.

"Mending di bawa aja ke rumah sakit jiwa," lanjutnya membuat Gia dan Gio sama-sama menahan tawanya. Mereka berdua kemudian tersenyum kikuk dan mengangguk.

"Udah ah, saya nggak nafsu beli setarbaks. Bay," rajuk ibu itu kemudian keluar dari setarbaks.

"Lo sih." Gia menoyor kepala Flora membuat sang empu mengaduh.

"Salah aku apa ya," ucapnya polos membuat Gia ingin mencabik wajahnya itu.

"Untung sodara. Kalo nggak udah gue pites lo dasar anak Bambang," batin Gia menahan kesal.

"Mbak, pesanannya"

_____________

"Ayo-ayo kesana." Seperti anak kecil yang bersama kedua orangtuanya, Flora menarik Gia dan Gio bersamaan menuju toko handphone membuat mata anak kembar itu melotot.

"Heh! Nggak-nggak, mau ngapain lo," tahan Gia agar Flora tidak melanjutkan langkahnya.

"Ihhhh gue mau beli handphone keluaran terbaru, ituloh yang lagi ngetrend iPhone 13"

Twins Story [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang