Haii bestie
Selamat sore
Hujan ga disana?disini gerimis
Kalo hujan cocok buat baca wattpad gasiee makanya sy update✨Happy reading ✨
Sekarang Gia dan Rea berhadapan dengan ulangan kimia. Tiada hari tanpa ulangan sampai membuat otak Gia panas saja rasanya.
"Re, nomor 3 apaan?"
Baru aja nomor 3, tapi Gia sudah kesusahan. Bagaimana bisa mengerjakan yang lainnya kalau begini.
"Jangankan nomor 3, nomor 1 aja gue belum anjir," jawabnya membuat Gia mendesah pelan.
"Bangku depan pojok dekat pintu tolong jangan berbicara sendiri," ujar Bu Ratih, guru kimia baru di kelas Gia.
"Buset, tu telinga tajem bener, padahal kita ngomong bisik-bisik doang. Nggak saling tatap juga," gumam Rea dan diangguki Gia.
"Sekali lagi kalian bicara, saya sobek kertas kalian dan kalian bisa keluar dari kelas saya."
Sontak baik Gia maupun Rea langsung terdiam. Mereka sangat fokus membaca dan meneliti soal yang diberikan Bu Ratih.
Sudah 15 menit waktu berjalan namun Gia baru sampai di nomor 7, sedangkan Rea, gadis itu masih tercekat di nomor 3.
"Astagaa, susah amat sih," batinnya. Ingin sekali Gia berteriak namun ia tahan. Ya karena apa lagi kalau bukan karena takut. Gila kali ya teriak disaat hening kayak begini.
"Hachimm"
Sontak semua murid maupun Bu Ratih menoleh ke arah Gia yang sedang bersin. Gia yang ditatap pun menyengir.
"Maaf Bu, nggak bisa ditahan," ujarnya.
"Sudah, kembali fokus," tegas Bu Ratih membuat yang lainnya pun kembali fokus pada kertas ulangan mereka.
Waktu pastinya terus berjalan, hingga akhirnya Bu Ratih membuka suara membuat semua murid menjadi grusak-grusuk.
"Waktu kurang 5 menit lagi, selesai tidak selesai dikumpulkan," ucap Bu Ratih membuat semuanya menganga termasuk Gia.
Gimana bisa sih, 50 soal kimia hanya diberi waktu 30 menit. Biasanya juga 1 jam, kelamaan ngaret sih tadi.
"Mampus, gue baru nomor 10," ucap Rea dengan bisik-bisik.
"Gia. Lo nomor berapa sih?"
"Gue nomor 47, kenapa?"
Rea menganga. Perasaan tadi Gia bilang kepadanya kalau soal kali ini tuh susah.
"Lo kok---
"Banyak yang kosong kok, tenang aja," potong Gia membuat Rea menghela napas. Tapi ia juga deg-degan, bisa saja Gia yang kosong cuman 1 atau 2 nomor. Secara kan Gia itu anak pintar walaupun nggak rajin.
"Waktu tinggal 3 menit lagi," intrupsi Bu Ratih membuat Rea kelimpungan.
"Bismillahirrahmanirrahim, dengan restu mama papa, gue capcipcup di ulangan kali ini," gumam Rea. Akhirnya gadis itu melakukan capcipcup karena waktu yang sudah tidak memungkinkan untuk berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Story [end]
Teen FictionSequel of Nikah Muda SUDAH END TIDAK DI REVISI Menceritakan tentang dua orang anak kembar beda jenis yang juga masing-masing beda sifatnya. Tidak hanya kisah percintaan mereka melainkan juga masalah kecil yang terjadi baik di keluarga maupun lingkun...