Haiii kembali lagi bersama saya di malam jumat
✨Happy reading ✨
"Isshhh ayolah boleh"
Sekarang Gia sedang merengek kepada Gio. Laki-laki itu sama sekali tidak menjawab ucapan Agas tadi. Bukannya gimana, tapi Gio agak tidak rela jika Gia pergi bersama Agas terutama di malam hari.
"Plissss boleh yaaa," pintanya dengan memelas sembari menatap Gio yang turut menatapnya.
"Sekalii aja, gue bakal kabarin lo deh perginya kemana aja, plisss ini kesempatan emas," lanjutnya dengan mata berkaca-kaca. Sebenarnya ini hanya trik saja karena Gio tidak bisa melihat Gia menangis.
Gio langsung memalingkan wajahnya tak ingin melihat wajah Gia. Di sisi lain ia ingin memberi izin, tapi di sisi lainnya ia takut terjadi apa-apa pada kembarannya ini.
"Gue nangis nih," ancamnya dan langsung dibalas anggukan oleh Gio.
"Lo boleh pergi. Tapi jam 9 harus udah di rumah," putusnya membuat Gia tersenyum senang.
"Yang bener???" tanyanya girang dan dibalas anggukan oleh Gio. Laki-laki itu mengusap kepala kembarannya itu.
"Daann...." Gia yang akan mengucapkan terima kasih pun terhenti dan mengerutkan keningnya.
"Dia harus izin sendiri ke ayah, oke?" Gia mengembangkan senyumnya kemudian mengangguk.
"Makasiihhh"
Cup
"Ayo pulang"
Gia langsung menarik Gio agar segera pulang karena ia sudah tidak sabar untuk memilih baju yang akan dikenakan nanti malam.
________________
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam." Naya yang sedang menyapu lantai menghampiri kedua anaknya yang baru saja datang.
"Bunda jangan terlalu capek, disini kan ada dede bayi," peringat Gia dan dibalas anggukan serta senyuman oleh Naya.
"Iya, sayang. Ini juga bunda cuman nyapu aja, nggak capek kok"
"Tumben kamu sumringah gini pas pulang sekolah. Biasanya udah merengut aja tuh muka?" tanya Naya penasaran membuat Gia mengerucutkan bibirnya.
"Bunda nggak seneng liat aku bahagia gini? Ini momen langka loh Bun," ucapnya dengan memelas membuat Naya terkekeh.
"Hahahhaa emang ada apa kamu kok senyum-senyum mulu?"
Bukannya menjawab, Gia malah semakin tersenyum membuat Naya bingung.
"Dia diajak jalan sama gebetannya," timpal Gio yang baru masuk ke dalam.
"Bunda kok nyapu sih? Nggak capek?" tanyanya lalu mengambil alih sapu yang ada di tangan bundanya.
"Nggak, cuman nyapu doang nggak bikin capek"
"Eh iya, tadi apa? Gebetan?" tanya Naya memastikan. Siapa tau dia salah denger kan.
"Iya, tadi si gebetannya minta izin sama Gio boleh nggak kalau ajak Gia jalan malem ini. Tapi Gio bilang ke Gia, nanti biar Gia bilang ke si anunya kalau harus izin ayah dulu," jelas Gio dan diangguki Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Story [end]
Teen FictionSequel of Nikah Muda SUDAH END TIDAK DI REVISI Menceritakan tentang dua orang anak kembar beda jenis yang juga masing-masing beda sifatnya. Tidak hanya kisah percintaan mereka melainkan juga masalah kecil yang terjadi baik di keluarga maupun lingkun...