20. Tanda

1.1K 102 4
                                    

Emangnya kemaren aku g update ya?
Kalo nggak ya maap, lupa soalnya
Jangan bosan-bosan baca cerita ini ya walaupun makin lama makin gaje

✨Happy reading ✨

"Lo nggak ada rencana bikin restoran apa gitu?"

Kini mereka sedang berbaring di ranjang. Setelah acara bujuk-bujukan yang cukup melelahkan akhirnya Gio luluh juga. Dan mereka sekarang berada di ranjang yang sama walaupun di tengahnya terdapat guling.

Gio yang hendak memejamkan matanya berdecak.

"Ngaco," jawabnya kemudian membalikkan badan menjadi memunggungi Gia. Dari tadi gadis itu terus saja mengajaknya bicara.

"Ish jangan tidur dulu, gue masih belum belum ngantuk," rengeknya sembari menarik selimut yang digunakan Gio.

"Lo bisa diem gak sih?" sentak Gio membuat Gia terdiam dan sontak Gia langsung memunggungi Gio. Padahal kan Gia pengen ditemenin tidur, atau pengennya Gia itu cuddle-cuddle gitu.

Gio yang heran karena Gia langsung tidak bersuara pun berbalik. Ia menatap punggung Gia yang nampaknya sedikit bergetar.

"Dia....

"Nangis?"

Gio langsung memindahkan guling yang berada di tengah-tengah mereka dan menghampiri Gia.

Ia memegang bahu Gia membuat sang pemilik membuka matanya namun menutupnya kembali.

"Maaf," ucap Gio lirih namun tak ada tanggapan dari Gia.

"Lo mau gue temenin?" tanya Gio dan diangguki Gia.

"Tapi gue udah ngantuk"

Gia menghela napasnya kemudian membalikkan badannya.

"Gapapa lo tidur aja, gue nanti juga tidur sendiri," jelasnya kemudian membalikkan badannya kembali.

"Sumpah gue takut liat muka lo. Tadi pas lo nyentak gue muka lo serem banget," batin Gia.

"Emmm, Gia," panggil Gio dan dibalas deheman oleh Gia.

"Mau peluk?" Gia terdiam menerka maksud Gio barusan.

"Pasti lemot," gumamnya. Ia pun langsung menarik lengan Gia agar menghadapnya dan memeluknya dengan erat.

Tentu saja Gia yang diperlakukan seperti ini jantungnya berdetak tidak karuan.

"Lo deg-degan ya," kekeh Gio membuat Gia malu setengah mati. Gadis itu pun menggigit leher Gio berkali-kali hingga memerah.

"Heh, sakit"

"Udaaahh," berontak Gio membuat Gia tertawa sembari menduselkan kepalanya di leher Gio.


"Mau lagi?" tanya Gia bercanda membuat Gio sedikit kesal.

"Keluar deh lo, berisik banget dah," usirnya membuat Gia mencebik. Perasaan barusan romantis banget kok sekarang malah balik galak.

Twins Story [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang