13. Cuman temen kok

1.2K 111 5
                                    

Haihaii met malem
Selamat malam Jumat

✨Happy reading ✨

Seperti ucapan Gio tadi, kini anak kembar itu sudah berada di jalan hendak menuju toko buku.

"Bakso enak tuh," tunjuk Gia pada tukang bakso yang ada di pinggir jalan. Gio mengangguk.

"Nanti pulangnya"

"Eh, ngga deng. Sate aja deh," ucap Gia dan kembali lagi diangguki oleh Gio.

"Martabak enak ga si?" tanya Gia.

"Enak, Lo mau?"

Gia menggeleng, "Enakan nasi goreng yakan?" Gio mengangguk membenarkan.

"Tapi gue pengen ayam geprek masa," keluhnya.

"Ya beli"

"Menurut lo lebih baik ayam geprek atau seblak?" tanya Gia.

"Ya lebih baik ayam geprek kemana-mana. Sama seblak mah jauh," ucap Gio. Ya, cowok itu tidak suka seblak makanya jawab ayam geprek.

"Tapi gue sukanya seblak," lirih Gia membuat Gio geram. Ingin sekali menurunkan Gia di pinggir jalan namun dia masih sayang kembarannya ini.

Akhirnya mereka berdua pun diam. Sesekali Gia merapatkan dirinya kepada Gio karena takut kejengkang.

"Kalo mati jangan ngajak-ngajak gue," teriak Gia sembari menyembunyikan kepalanya di punggung tegap Gio.

"Apa? Gue gak denger," candanya lalu menambah laju motornya.

"Astaghfirullah, astaghfirullah, ya Allah maafin Gia kalo selama ini selalu berbuat salah. Ya Allah tapi Gia nggak mau mati sekarang," ucapnya membuat Gio terbahak-bahak. Ia pun memelankan laju motornya, tak tega melihat kembarannya yang nampak pucat pasi dari spion.

Motor Gio berhenti tepat di depan toko buku namun Gia tak kunjung membuka matanya.

"Woy, turun"

Gia membuka matanya perlahan kemudian mengedarkan pandangannya.

"Gue masih hidup kan? Apa gue sekarang ada di surga?" tanyanya ngaco.

"Gak jelas lo," ucap Gio kemudian masuk ke dalam toko buku meninggalkan Gia yang bengong di parkiran.

"Eh malih tungguin guee," teriak Gia kemudian mengejar Gio yang sudah jauh disana.

________________

"Ehmmm bagus nih, murah lagi"

"Ekhmmmm"

"Ekhmmm"

"Berisik Lo," ketus Gio yang sedang asyik memilih buku.

"Nggak pekaan emang." Gia meletakkan kembali buku yang dia pegang dengan asal kemudian pergi meninggalkan Gio.

Gio tersenyum tipis. Ia melirik ke arah buku yang sempat Gia pegang tadi.

"Antara bumi dan langit"

Begitulah kira-kira judul buku yang tadi dipegang oleh Gia.

"Buku apaan nih?" gumamnya namun ia ambil saja. Sebenarnya ia tahu kalau tadi Gia sedang mengodenya agar membelikan buku ini, namun Gio hanya pura-pura tidak peka saja.

"Tu anak ilang kemana dah," gumam Gio. Cowok itu mengedarkan pandangannya sampai akhirnya bertemu gadis yang dari tadi ia cari.

"Woy," panggil Gio membuat Gia menoleh. Gia sedang duduk-duduk di kursi khusus untuk membaca.

Twins Story [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang