Heyyow, siaangg
Met hari Minggu, besok sekolah yak wkwkwk
Semangat yg sekolah atau ujian✨Happy reading✨
"Bunda, ayah, Gia berangkat dulu ya," pamit Gia kemudian menyalimi tangan ayah dan bundanya bergantian."Hati-hati, uang jajannya ditabung jangan boros-boros ya," peringat Naya dan diangguki oleh Gia.
"Nggak mau bareng ayah aja, boy?" tanya Revan kepada Gio. Cowok itu memaksa untuk sekolah karena katanya hari ini ada ulangan kimia.
"Iya nih, bareng ayah aja gimana ntar Lo pingsan pas nyetir kan nggak lucu"
"Gia, jangan ngomong gitu," peringat Revan membuat Gia tersenyum kikuk.
"Maaf, ayah"
"Abang bareng ayah aja ya sekalian? Nanti pulangnya biar bunda pesenin taxi"
Ya memang di rumah Naya tidak ada supir pribadi. Semuanya serba sendiri karena katanya biar lebih nyaman aja.
"Terserah bunda sama ayah aja lah." Nampaknya cowok itu mulai pasrah. Wajahnya saja masih pucat sok-sokan mau nyetir motor.
"Karena gue adik yang baik, sini tas Lo gue bawain sampe----
Baru saja Gia mengangkat tas Gio, gadis itu langsung menjatuhkannya.
"Lo bawa beton apa gimana? Berat banget," protesnya. Bisa-bisanya kembarannya itu membawa barang sampai seberat itu. Contoh dong Gia, enteng banget ini tasnya. Dibawa pakai 1 jari pun bisa.
"Hari ini mapel gue banyak," jawab Gio. Gia ber-oh saja. Maklum lah anak kelas unggulan.
"Untung aja gue gak masuk kelas unggulan," batinnya sembari terkikik geli.
"Ayo, keburu telat entar," ajak Revan. Laki-laki itu sudah lebih dulu keluar setelah berpamitan dengan sang istri tercintaH pake H.
"Bunda, gio berangkat dulu," pamitnya dan dibalas anggukan Naya.
"Hati-hati, nanti kalo kamu ngerasa pusing cepet ke UKS," jelas Naya membuat Gio mengangguk.
"Gia nanti kalo istirahat abangnya dijaga makannya ya," teriak Naya agar anak gadisnya itu mendengar.
"Siap, bu bos"
Naya melambai sembari tersenyum melihat mobil milik suaminya sudah keluar pagar. Ia pun masuk ke dalam rumah untuk mengerjakan tugas rumah.
____________
"Belajar yang rajin, jangan bolos," ucap Revan ketika mobilnya sudah berhenti di depan gerbang.
"Inggih ayahanda," jawab Gia sembari terkekeh membuat Revan mengacak rambut anaknya itu.
"Ayah ih! Kebiasaan. Ini Gia dandan hampir 2 jam loh," dengusnya sembari merapikan rambutnya yang berantakan.
"Gausah dirapiin, berantakan juga cantik," ujar Revan lalu mengedipkan matanya membuat Gia melotot.
"Ayah narsis," teriaknya.
"Inget yah, udah tua juga," lanjutnya membuat Revan mendengus. Padahal dirinya tidak tua-tua amat.
"Lama banget sih," cibir Gio yang sudah tidak tahan ingin keluar dari mobil.
"Sabar boy, kamu tau kan gimana lamanya cewek kalo udah dandan," jelas Revan sembari menatap anak gadisnya yang masih memakai lipbalm.
Gio ikut menoleh ke arah belakang. Matanya melotot ketika melihat Gia sedang mengoleskan sesuatu di bibirnya.
"Heh!" Gio merebut lipbalm yang ada di tangan Gia membuat sang pemilik menoleh dengan kesal.
"Lo apa-apaan sih?" geramnya.
"Ngapain lo pake lipstik segala, Lo mau jadi kayak Devina yang suka dandan menor? Lo mau diperhatiin cowok-cowok? Hah? Mau tebar pesona Lo?" omelnya membuat Gia menganga. Sedangkan Revan yang mendengar itu menahan tawanya.
"Apaan sih, ini tuh lipbalm." Gia merebut kembali lipbalm miliknya yang berada di tangan Gio.
"Lo tau fungsinya ini apa?" Gio mengangguk.
"Ya buat ngasih warna di bibir kan? Terus enak tuh dipamerin ke orang-orang ntar lo jadi pusat perhatian"
Gia berdecih. Udah marah-marah, salah pula.
"Lipbalm ini fungsinya untuk melembabkan bibir dan menjaga bibir dari kekeringan serta pecah-pecah. Di negara tropis seperti Indonesia, lip balm menjadi bawaan wajib hampir seluruh kaum wanita. Diselipkan di dalam dompet atau tas sehingga kapan pun bibir terasa kering, bisa langsung segera digunakan," jelas Gia panjang lebar membuat Gio meneguk ludahnya kasar.
Revan terkekeh lalu menepuk pundak putranya itu.
"Udah, iyain aja. Cewek nggak pernah salah, cewek itu selalu benar. Oke boy?"
Gio mengangguk mengiyakan ucapan ayahnya. Ya, cewek memang begitu, selalu benar dan tidak pernah salah. Ingat itu oke?
"Udah cantik"
Gio dan Revan menoleh ke arah belakang kemudian tersenyum tipis menatap Gia yang sudah selesai berdandan. Akhirnya, ya.
"Udah buruan turun, keburu ditutup gerbangnya entar," suruh Revan dan kedua anak kembar itu pun mengangguk. Menyalimi tangan ayahnya kemudian berpamitan.
"Berangkat dulu yah, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
_________________
"Hai bestie," sapa Gia kemudian duduk di kursi miliknya.
Rea yang sedang memainkan ponselnya pun langsung menoleh. Seketika gadis itu terpana dengan penampilan Gia sekarang.
"Ih sumpah ini lo?" tanya Rea ngaco. Sudah jelas ini Gia, malah nanya ini Gia apa bukan.
"Ya iya dong, masa Bu Rini sih"
"Gimana? Cantik kan gue?" lanjutnya dengan pede. Sontak Rea mengangguk. Ia tidak pernah melihat Gia dengan rambut pendek.
Benar sekali, kemarin sore Gia habis potong rambut bersama bundanya. Awalnya Gia tidak mau, namun karena Naya yang bilang kalau dirinya akan secantik Song Hye Kyo, sontak gadis itu pun mengangguk dan mau rambutnya dipotong.
Dan...ya beginilah hasilnya. Jelas Gia sangat suka, rambutnya sudah mirip Song Hye Kyo, tinggal wajahnya saja.
"Cantik banget. Lo mirip kayak anaknya tukang ayam geprek perempatan situ nggak sih," ucap Rea.
"Heh! Yang bener aja Lo, gue itu mirip Song Hye Kyo, ya gak?"
Rea kembali menelisik. "Nggak sih, Lo lebih mirip Tira." Gia mengeutkan keningnya.
"Tira siapa?"
"Tira, masa Lo gak tau." Gia menggeleng membuat Rea berdecak.
"Tira waria yang ada di pertigaan pom bensin," lanjutnya membuat Gia melotot.
"Kok gue Lo samain kayak waria siiihhh," teriak Gia. Karena tidak mau terkena amukan sahabatnya itu, Rea langsung kabur kelua kelas guna menjauhi Gia agar tidak terkena amukan sang singa betina.
"Awas ya lo Rea"
Sabar ya Gia
Nasib orang cantik mah begitu, suka disamain sama orang awowkwokwwk
Maaf kalo ga nyambung hehehe
See u next chapter
Byeee💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Story [end]
Teen FictionSequel of Nikah Muda SUDAH END TIDAK DI REVISI Menceritakan tentang dua orang anak kembar beda jenis yang juga masing-masing beda sifatnya. Tidak hanya kisah percintaan mereka melainkan juga masalah kecil yang terjadi baik di keluarga maupun lingkun...