2

4.8K 523 7
                                    

Jeno,haechan, chenle, dan jisung telah berada di dalam kamar jaemin yang baru saja tenang setelah menangis beberapa saat.

"Apa yang terjadi Na?" Ucap jeno.

"Aku hanya baru mengingat mengenai injun." Ucap jaemin datar.

"Lalu? Apa yang kau lakukan pada sahabatku?" Ucap haechan kesal.

"Aku mengatakan kalau dia injun." Ucap jaemin menunduk dan meneteskan air mata. Itu adalah pertama kalinya mereka melihat airmata dari Choi Jaemin dan kesedihannya.

"Tapi kenapa? Kau tau mereka orang yang berbeda kan?" Ucap haechan kesal dan takut kalau sampai jaemin tau siapa renjun sebenarnya.

"Aku hanya merasa dia adalah orang yang sama. Aku tidak percaya kalau injunku sudah tiada. Aku yakin dia tidak tiada." Ucap jaemin.

"Bagaimana kau bisa seyakin itu? Kau bahkan melupakannya." Kesal haechan.

"Karena disini aku merasakan keberadaannya." Ucap jaemin menyentuh dadanya. Letak dimana jantungnya berdetak dengan sangat cepat.

Haechan melihat dengan wajah sendu nya lalu tersenyum kecil.

"Renjun, bagaimana ini? Aku takut semua yang kau coba untuk tutupi akan sia-sia."batin haechan.

"Kau jangan berlebihan jaemin. Itu akan menyakiti orang lain. Jangan bodoh." Ucap haechan datar.

"Haechan. Jangan seperti itu pada jaemin dong sayang." Ucap jeno.

"Aku hanya gak mau sahabatku yang tersakiti. Dan apa sekarang kau sudah mengakui kalau sexualitas mu berbeda?" Ucap haechan.

"Tidak. Aku straight." Ucap jaemin datar lalu menghapus airmatanya dan menjadi jaemin yang datar,ketus, dingin seperti semula.

"Wah, kau sudah kembali lagi ternyata Hyung. Aneh sekali." Ucap jisung lalu menggelengkan kepalanya.

"Lalu? Apa yang kau lakukan pada renjun Hyung sampai dia keluar dari kamarmu sembari menangis Hyung?" Ucap chenle.

"Dia menangis?" Kaget jaemin.

"Iya. Dia menangis." Ucap jisung.

"Sudahlah. Jangan membahas ini lagi. Sekarang kau tenangkan saja dirimu Na, kami akan kembali." Ucap jeno lalu membawa kekasihnya pergi begitu pula dengan chenji yang juga memutuskan untuk pulang karena suasana sudah tidak enak untuk tetap berada disana.












Sedangkan renjun yang berada didalam kamarnya membuka kopernya dan mengeluarkan foto dia bersama dengan orangtuanya,  dan diapun menangis dalam diam sembari memeluk foto itu, foto satu-satunya yang dia milikinya.

"Mama, baba apa yang harus aku lakukan sekarang? Bagaimana kalau aku ketahuan saat ini? Aku sangat takut sekali jauh lebih takut dari apapun hikss....hikss...."

Tepat saat itu, renjun mendengar pintunya di ketuk oleh seseorang hingga dia menyembunyikan foto itu dibalik bantal dan menghapus airmatanya.

"Renjun? Apa kau ada didalam?"

"Iya Hyung. Tunggu sebentar." Ucap renjun lalu membukakan pintu dan diapun melihat Baekhyun yang tersenyum teduh padanya.

"Kau baik-baik saja?" Ucap Baekhyun.

"Iya Hyung. Ada yang bisa aku bantu?" Ucap renjun.

"Apa kau butuh pelukan saat ini? Sepertinya kau sedang ada masalah." Ucap Baekhyun. Dan renjunpun langsung memeluk Baekhyun dengan erat dan menangis tanpa mengeluarkan suara sedangkan Baekhyun mengelus punggung sempit itu agar renjun segera tenang. Bertepatan saat jaemin keluar dan melihat semuanya tapi tidak disadari oleh kedua orang itu. Sampai akhirnya mereka mendengar jaemin menutup pintu kamarnya dan renjun langsung melepaskan pelukan Baekhyun dan menghapus airmatanya.

"Tuan muda mau kemana?" Ucap renjun.

"Aku akan ke suatu tempat. Apa kau juga akan ikut?" Ucap jaemin datar.

"Ya. Karena itu adalah tugas saya untuk menjaga tuan muda." Ucap renjun.

"Baiklah. Cepatlah." Ucap jaemin berjalan lebih dulu dan renjunpun pamit pada Baekhyun lalu pergi mengikuti jaemin dan menyembunyikan kalungnya agar tidak terlihat oleh jaemin karena dia tidak tau atau tidak ingat dari mana kalung ini. Tapi, kalung itu tidak pernah dia lepaskan. Dia memiliki kalung berbentuk kunci tapi tidak tau ada dimana pasangan gembok dari kalungnya itu. Itulah kenapa dia harus menyembunyikannya selalu dibalik bajunya.























___________



















At. Pemakaman.

Renjun sangat kaget karena jaemin membawanya ke pemakaman ayah dan ibunya bahkan makam palsu dirinya sendiri. Lalu jaeminpun berjongkok pada makam dengan batu nisan bertuliskan nama Park injun itu.

"Hai injunie. Apa kau marah padaku karena baru muncul sekarang dan mengingatmu setelah sekian lama?" Ucap jaemin sedangkan renjun yang berada di belakangnya terdiam karena perkataan tuan muda Choi itu.

"Kau pasti marah bukan? Buktinya saja kau telah pergi meninggalkanku begitu saja, kenapa kau jahat sekali padaku injunie? Hiksss....hikss...

... Kau lihat ini injunie? Aku bahkan masih menyimpan kalung couple kita ini. Kau yabg berjanji akan datang dan bersama denganku selamanya. Tapi apa ini? Bagaimana mungkin kunci meninggalkan gemboknya pergi begitu jauh. Kenapa kau jahat sekali hikss..hikss..." Ucap jaemin dengan tangis yang pecah. Bahkan renjun merasa sangat kaget karena kalung yang dia pakai selama ini adalah pasangan dengan jaemin. Diapun menahan airmatanya agar tidak jatuh.

"Maafkan aku Nana. Tapi ini untuk kebaikan kita semua. Untukku, dirimu dan semua orang terdekat orangtuaku. Maafkan aku." Batin renjun hingga airmatanya menetes dan segera dia hapus sebelum jaemin melihatnya dan jadi bertanya dengannya yang aneh-aneh lagi. Dia belum siap menjawab semua pertanyaan dari jaemin itu.








































∆∆∆























Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Maaf up nya kelamaan😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

My Bodyguard/ Jaemren END! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang