Beomgyu sedang menatap langit dari balik kaca bus yang sudah dia naiki selama 30 menit lamanya. tanpa adanya seutas senyuman yang terpampang disana, kosong melompong, datar tanpa ekspresi. sesunggunya dia memang susah untuk tersenyum, sejak dirinya berusia 13 tahun, senyuman palsu lah yang selalu menemaninya.
tiba-tiba ada getaran dari saku jaketnya yang cukup membuatnya terkejut. ponsel Beomgyu berdenting, dia menghelah napas terlebih dahulu sebelum mengambil ponselnya.
"kaget gue, pasti kak Hanas nelfon." tebaknya dengan suara yang sangat kecil, sampai-sampai tidak ada yang mendengarnya.
dan benar saja, itu adalah Hanasta. ya.. kalo dipikir-pikir, siapa lagi yang akan meneleponnya? Taehyun? tidak mungkin, Taehyun tidak mempunyai nomor kontaknya. kemudian dia tidak memiliki sahabat atau teman sama sekali, dan satu-satunya keluarga yang dia punya hanya Hanasta.
jadi siapa lagi jika bukan Hanasta? lagian selama ini yang menelepon nya hanya Hanasta juga.
Beomgyu menyunggingkan bibirnya paksa, kemudian memencet tombol hijau dilayar ponselnya. "e-hem.."
"halo kak?"
"lo lagi dimana? abis pulang sekolah ya?"
"iya, ini gue lagi dibus. keadaan lo gimana? baik-baik aja disana?"
"harusnya gue yang nanya kaya gitu, lo baik-baik aja kan?? gue tebak pasti ada lebam baru, ya kan?"
Beomgyu terkekeh hambar, "gue baik-baik aja kok kak, gak ada lebam baru, tenang aja kali." bohongnya.
"tapi nih ya, gue juga pantes kali nanya keadaan lo, lo kan jauh goblok."
"iya-iya, gue baik-baik ajaa.., tenang aja ya adik ku sayanggg.. btw toxic lo dikurangin napa tai!"
"yee.. lo juga toxic, udah tua juga masih aja toxic."
Hanasta terdengar ketawa disana, bukannya merada tersinggung dia malah merasa lucu dengan ucapan adik lelakinya itu.
"dasar ade sialan, sih Taehyun gimana?"
"tuh boneka baik-baik aja lah.."
"dia manusia Beomgyu, bukan boneka."
"serah gue, mulut-mulut gue ini."
"ya udah lah serah lo aja. tapi bukan itu maksudnya, maksud gue dia gimana? udah mulai suka gak lo sama dia, ha? jujur deh sama gue.." terdengar Hanasta menahan tawa, setelah mangatakan itu.
"dihh.. apaan sih lo? enggak, gue belum suka sama dia. malah gak akan pernah gue suka!" sarkasnya.
"gak yakin gue. kena karma mampus lo gyu, nanti lo bucin sama dia gimana? gue ngakakin lo, serius! HAHAHA."
"serah lo deh, males gue, ngapain sih bahas-bahas dia terus? yang lain kek, apa kek gitu!"
"Taehyun mana? gue mau ngomong sama dia."
Beomgyu memutar matanya malas, sungguh dia sudah kesal sekali. bagaimana dirinya tidak kesal? kakaknya ini membahas soal Taehyun terus setiap telfonan dengannya. padahal Beomgyu yakin Hanasta juga lumayan sering telfonan dengan Taehyun. dan sekarang dia malah mencarinya, adik kandung Hanasta itu, dia atau Taehyun sih?
"Gyu, kok lo malah diem? mana Taehyun ? gue mau ngomong sama dia."
"kagak ada." jawab Beomgyu, dingin.
"gak ada ?"
"iya enggak ada, dia pulang sekolah jalan kaki." ketus Beomgyu.
"lah kenapa gak bareng naik bus aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT A DOLL || Taegyu ✅
Fiksi Remajamenjadi bahan buli itu tidak mengenakan, rasanya sangat membutuhkan pertolongan dari siapapun. namun bagaimana jika, orang satu-satunya yang mau menolong kita, adalah orang yang sangat ingin kita hindari? yeah.. ini lah yang terjadi dikehidupan Beom...