Udah nungguin?
Vote dulu, ya. Komen juga yang banyak-banyak~
Happy reading <3
.
.
.
"Cemburu?"
Ada jeda setelahnya. Hanya terisi oleh samar deru napas yang memburu, atau detak jantung yang menggila, yang sulit ditentukan milik siapa. Sementara Candy menatap Navy dengan kedua mata melebar, Navy nyaris melakuan yang sama, menatap cewek itu lekat-lekat.
Tidak ada keraguan sedikit pun dalam tatapannya. Tatapan yang membuat Candy sulit mengendalikan detak jantung, sulit mengendalikan napas, bahkan ia tidak berhasil mengatur agar kakinya tidak menjadi agar-agar atau otaknya agar tetap berfungsi.
Apa ... yang baru aja dia bilang?
Dan seolah mengerti kebingungan yang melanda Candy, Navy pun mengulangi ucapannya. Lebih pelan kali ini.
"Gue cemburu," ucapnya, lambat dan jelas, seolah memastikan bahwa Candy tidak salah dengar. Napasnya yang hangat menyapu wajah Candy. Tatapannya membekukan. " Jadi, jangan deket-deket lagi sama Aksal."
Lalu, tanpa lebih banyak kata, Navy menarik tubuh dan menarik tuas. Ia menyetir pulang dengan kencang. Candy duduk di kursi penumpang di sampingnya, sibuk berusaha bernapas.
Keduanya tidak saling menoleh untuk waktu yang lama.
***
Tidak ada penjelasan apapun bahkan setelahnya. Mereka mengendarai mobil dalam diam. Masih tanpa musik apapun, bahkan hiruk pikuk knalpot kendaraan di sekitar teredam. Ruangan sempit itu terasa lebih menegangkan daripada ruang ujian. Candy punya banyak ribuan pertanyaan berjubel di otaknya, tetapi tidak ada kata yang berani keluar. Jangankan mengatakan sesuatu, ingin melirik pun rasanya dia ciut.
Cowok itu tidak mengucapkan apa-apa. Usai keluar dari mobil, dia mengurung diri di kamar, hanya petikan gitarnya yang menandakan dia masih hidup. Membuat Candy semakin kebingungan. Cowok itu bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Seolah dia tidak baru saja menyerang Candy dengan kalimat paling tidak dapat dipercaya yang pernah Candy dengar. Seolah dia tidak baru saja memporak-porandakan sistem Candy dengan kalimat sesimpel itu.
Tidak ada pesan atau panggilannya, yang biasanya menyuruh Candy ini itu. Biasanya, Navy akan memanggilnya dari kamar sebelah, minta dibuatkan mie instan, es jeruk, minta diambilkan minum, atau dibelikan sesuatu. Kadang dia mengirim pesan. Kadang isinya menyangkut hal-hal setidakpenting pertanyaan: "Kendi, tetangga Sponegbob yang idungnya mleyot itu siapa? Lupa!" atau, "Kendi, gue lagi mandi tapi lupa bawa speaker, puterin lagu yang Helicopter itu dong kenceng-kenceng!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella Effect [Completed]
Teen Fiction𝚃𝚑𝚎 𝙴𝚏𝚏𝚎𝚌𝚝 𝚂𝚎𝚛𝚒𝚎𝚜 #1 "Mulai sekarang, lo gue angkat jadi babu." Candy pikir, dia bisa menjadi Candyrella dan hidup bahagia bersama Pangeran crushnya. Sial, dia malah bertemu Navy yang kejamnya melebihi ibu tiri! Navian Adraha, gitaris...