𝚃𝚑𝚎 𝙴𝚏𝚏𝚎𝚌𝚝 𝚂𝚎𝚛𝚒𝚎𝚜 #1
"Mulai sekarang, lo gue angkat jadi babu."
Candy pikir, dia bisa menjadi Candyrella dan hidup bahagia bersama Pangeran crushnya. Sial, dia malah bertemu Navy yang kejamnya melebihi ibu tiri!
Navian Adraha, gitaris...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kelima sekawan itu bergerombol bersama puluhan siswa lainnya, menatap pengumuman yang baru dipasang di mading utama sekolah. Tulisannya besar, dan isinya lebih besar lagi. Hal yang menjadi gosip utama di setiap kelas sepagian ini.
Sehubungan dengan masalah antarsiswa yang belakangan terjadi dan berhubungan dengan siswi Veloxa Sachivelya Kelas XII IPS-2 yang telah membuat suasana sekolah tidak nyaman, maka dengan ini Komite Sekolah memutuskan:
VELOXA SACHIVELYA DIHENTIKAN DARI JABATANNYA SEBAGAI WAKIL KETUA OSIS SMA GARUDA PRATAMA
Yang bersangkutan juga akan mengikuti kegiatan sekolah seperti biasa setelah menuliskan surat permohonan maaf.
Kabarnya, berbagai laporan masuk terkait kasus bully dan teror dari cewek itu, sehingga tidak heran sekolah harus bersikap tegas tentang hal ini. Orangtuanya dipanggil ke sekolah, dan jika mengulangi, bukan tidak mungkin dia bisa dikeluarkan.
"Bagus deh, nenek sihir itu dapat karmanya!" Deera bersedekap.
"Dasar psycho!" Selin ikut emosi. "Kalau tahu dia gitu ogah gue deket-deket."
Candy tidak berkomentar. Memorinya mengkilas balik pesan-pesan teror yang sempat ia lihat di ponsel Navy sejak awal. Ia bergidik ngeri. Kalau apa yang cewek itu lakukan padanya sudah sedemikian, apa yang selama ini dia lakukan pada Navy?
Dan ah.. cowok itu. Candy belum melihatnya sejak kemarin. Sebagian dirinya juga berharap tidak harus bertemu Navy hari ini. Karena ... dia tidak tahu apa yang harus dilakukan? Meminta maaf? Tapi cowok itu bahkan seolah mengabaikannya. Mungkin dia benar-benar sampai muak. Mungkin, Candy sudah keterlaluan.
Candy menggeleng. Pemikiran ini hanya menghabiskan energinya. Ia membuang pandang, dan tepat saat itulah, menangkap sosok Navy yang berjalan di kejauhan, tepat ke arahnya. Cowok itu sama terkejutnya ketika matanya bertemu dengan Candy. Ia menghentikan langkah dan berdiri di sana dalam kesunyian. Tidak ada di antara keduanya yang bergerak. Tidak ada juga yang membuka mulut.
Lalu, tepat sebelum Candy mengayunkan langkah maju, Navy bergerak. Ia berbalik. Pergi.
***
Candy dikejutkan oleh kedatanga Aksal kemudian. Cowok itu, seperti biasa, memberikan seyum ramah padanya, lantas berdiri di dekat Candy.mengakibatkan teman-teman cewek itu tahu diri dan mundur satu persatu.
"Gimaa perasaan kamu?" tanyanya tiba-tiba.
Candy menatapnya, kebingungan. "Soal?"
Dagu Aksal mengedik ke arah papan pengumuman. "Syukurlah kasus ini segera terungkap. Kamu nggak kenapa-kenapa?"
Candy menggeleng. Kemudian, ia kembali terringat Navy. "Na─"
Tetapi ia membatalkan pertanyaannya dengan cepat. Kenapa juga dia harus menanyakan soal Navy pada Aksal.