38. Something's Wrong

8.3K 2.1K 411
                                    

Pendek dulu, ya~
yang penting update ☺

.

Ditunggu vote dan komennya~
.

Sehari setelah pembicaraannya dengan Jeje itu, Candy nyaris pergi ke sekolah dengan mata panda karena gelisah sepanjang malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehari setelah pembicaraannya dengan Jeje itu, Candy nyaris pergi ke sekolah dengan mata panda karena gelisah sepanjang malam. Ia begitu waspada keesokan harinya sampai-sampai kucing milik tukang bersih-bersih saja membuatnya melompat kaget. Masalahnya, ini Jeje, si biang gosip sekolah.

Jika Jeje mengenalinya..., lalu menyebarkannya... dan anggota grup Barisan Selir The Effects yang super beringas itu sampai menemukannya .... maka seorang Candy Shea Arella hanya akan tinggal nama. Ucapkan selamat tinggal pada dunia!

Candy menggeleng, mengenyahkan pikiran itu. Ia masih terlalu muda untuk mati, ia bahkan belum memutuskan cita-citanya apa dan tidak tahu cinta pertama itu rasanya seperti apa. Pengalamannya sejauh ini adalah berpegangan tangan, dan jantungnya sudah akan meledak. Ia masih butuh umur yang panjang.

Akan tetapi, suasana sekolah tampak biasa-biasa saja. Semua orang berjalan melewatinya, beberapa berpapasan, dan tidak ada di antara mereka yang menoleh dua kali. Di kelas, anak-anak ributya hingga memekakkan gendang telinga; ada yang praktek gulat di tengah-tengah ruangan, lomba jadi manusia cicak di dekat dinding, jadi zombie yang mirip orang stroke di dekat pojok baca, perkumpulan wanita-wanita julid di dekat jendela, dan konser kpop koplo di atas meja guru, pelakunya Echan, seperti biasa. Semuanya seperti biasa. Tidak ada yang memerhatikannya, selain teman-teman geng yang begitu bersemangat menggoda Alexa yang lagi-lagi tengah dirayu Jeje.

Oke, sekarang Candy dapat bernapas lega. Terutama, karena kebisingan seketika berhenti, yang hanya menandakan satu hal; guru telah masuk dan tidak ada lagi perjulidan. Setidaknya, Candy dihindarkan dari risiko dilabrak oleh salah seorang Perfects, setidaknya selama jam pelajaran.

Sebagai rasa terima kasih, Candy mencoba memerhatikan penjelasan yang diberikan guru Agama mereka pagi itu. Setidaknya, sepuluh menit pertama. Karena setelahnya, pikirannya sudah buyar kemana-mana.

Tadi pagi, Candy bangun dengan lebih segar karena melihat wajah tampan Navy yang baru selesai mandi dengan rambut masih basah tepat di depan pintu kamarnya. Hanya untuk mengucapkan selamat pagi sebelum lari kembali ke kamar. Imut sekali.

Lalu, cowok itu juga membungkuskannya bekal meski tidak mengatakan apa-apa. Ah, dasar tsundere!

Dan sebelum Candy masuk mobil, cowok itu menghentikannya untuk alasan yang membuat Candy tersipu-sipu.

"Tunggu!"

"Apa? Ada yang ketinggalan?" Ia bertanya kebingungan.

Navy menggeleng. Lantas, cowok itu berjongkok, mengikatkan tali sepatu yang lepas untuk Candy.

Bayangan kejadian itu tak ayal membuat Candy memerah, bahkan hingga saat ini, saat ia duduk di kursinya sambil menatap papan tulis. Bibirnya tertarik menjadi senyuman sendiri, tanpa ia sadari. Teman-temannya bahkan harus saling senggol dengan tatapan bertanya.

Cinderella Effect [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang