SIXTEEN

1.6K 202 30
                                    

Masih tersisa dua puluh menit sebelum jam istirahat berakhir. Ga banyak siswa yang berada di dalam kelas, Jennie sedari tadi hanya duduk membaca buku panduan ujian masuk perguruan tinggi negeri. Perutnya mulai berbunyi, agak nyesel karena ga makan sama sekali tadi di kantin. Mau balik juga gengsi.

Ia melihat ke arah perpustakaan. Kelasnya memang berada di tempat yang cukup strategis mengarah ke pintu ruangan penuh buku itu. Mata nya mencari sosok yang biasanya duduk di bangku depan perpustakaan, sambil membaca buku dengan memegang sandwich di tangan kanannya. Namun Jennie tidak menemukannya. Tampaknya, sosok yang ia cari sedang ada urusan entah apa dan dimana.

Gadis berpipi mandu itu menjatuhkan kepalanya, menunduk di atas buku tebal pemberian Daddy nya.

Tok tok tok

Merasa meja nya diketuk seseorang, Jennie mengangkat kepalanya. Berharap orang yang ia cari tadi datang menghampiri.

"Makan dulu, nanti kamu sakit loh, by"

Huhh..
Jennie menghela napas nya
"Kirain Kai.." gumam Jennie yang samar-samar dapat didengar oleh Chae.

"Aku bawain kamu mandu, dimakan yaa? Aku perhatiin kamu ga makan sama sekali tadi di kantin" Chae duduk di depan Jennie, menyiapkan sumpit untuk Jennie makan.

"Lo kok sendiri? Yang lain mana?" Tanya Jennie yang heran kenapa ga ada teman nya yang ikut ke kelas.

"Yang lain masih makan, jadi aku aja yang bawain kamu makan- wait, tadi kamu ngomong apa? Lo?"

"Iya, kenapa?"

"LO? KAMU NGOMONG SAMA AKU PAKE 'LO' ?" Badan Chae yang tadi duduk jadi berdiri condong ke arah Jennie dengan mata melotot menuntut jawaban.

"Apaan sih lo, lebay" jawab Jennie mendorong bahu Chae agar menjauh.

"Gak gak gak, ga boleh 'lo-gue lo-gue' harus 'aku-kamu'!" Bantah Chae

"Ngapain coba 'aku-kamu'? Emang kita pacaran?!"

"Kita pacaran kok!"

"Mimpi! Udah deh urusin aja noh dede gemesh lo Si Zuyu!"

Oh shit, Jennie keceplosan

"Zuyu emang gemes! Eh"

Mendengar itu Jennie makin badmood, rasanya mau gantung aja si Chae di tiang basket!

Dari gelagat dan ucapan Jennie tadi Chae jadi mikir.
"Ohh jadi dari tadi kamu bete gara-gara Zuyu? Kamu cemburu?"

"Dih mana ada gue cemburu? Kurang kerjaan!"

"Ciyailahhh pake ga ngaku segala, udah ngaku aja by kalo cemburu mah"

"Ih ngeselin banget sih lo!" Bukan ngeselin Jen, tengil.

"Eum Jen"

"Apa lagi Rosie?!"

"Eh bukan aku yang manggil, sumpah"

"Terus siapa?"

"Permisi, bisa minggir sedikit?" Ujar seseorang dari balik tubuh Chae.

"Kai? Ternyata kamu, aku kira siapa hehe" ucap Jennie dengan senyuman.

"Tadi aja marah-marah, sekarang malah senyum-senyum, cih" batin Chae.

"Aku bawain sandwich buat kamu, tadi sisa satu di kantin. Kata Jisoo juga kamu belum makan"

"Wah kebetulan banget aku belum makan, makasih yaa" belum sempat sandwich itu berpindah tangan, Chae sudah merebutnya dengan paksa dan memakannya hingga habis.

"Rosie lo apa apaan sih?! Itu kan buat gue!"

"Seandwioch nyoa gak enuak, adoa borax nyoa kayaknya" glek

"Udah kamu makan mandu nya aja. Aku ke kelas dulu, udah mau bel. Jangan mikirin Zuyu, aku ga ada apa-apa sama dia. Hati aku cuma buat kamu kok, bye by! Love you" ujar Chae mengacak rambu Jennie.







Baru sampai di ambang pintu, Chae berbalik.
"Heh Malika, sini lo!" Chae menarik lengan Kai sampai di depan kelas.

"Udah berapa tahun lo temenan sama Jennie sampe ga tau kalo dia alergi kacang? Di sandwich lo ada selai kacangnya bego!" Marah Chae.

"Gue ga tau kalo ada selai kacang nya"

"Ga usah deketin Jennie kalo lo ga becus jagain dia." Ujar Chae sebelum pergi meninggalkan Kai.

Bukannya menuju kelas, Kai justru berbalik masuk kembali ke kelas Jennie. Dilihatnya Jennie yang masih sibuk merapikan rambut sambil misuh-misuh yang pasti untuk Si tengil Chae.

"Ga usah marah-marah, Jen" ujar Kai terkekeh karena Jennie tak henti-henti merapalkan umpatan untuk Chae.

"Aku kesel, dia ga tau apa aku lagi pengen sandwich? Malah dihabisin sama dia. Pake acak-acak rambut lagi!" Jennie sebel.

"Di kantin habis, pulang sekolah kita beli di minimarket ya?" Tangan Kai terulur untuk membantu merapikan helaian demi helaian rambut Jennie dengan lembut.

Jennie ga kuat, tolong. Jantungnya berdetak begitu cepat.

Mata mereka bertemu. Terkunci beberapa saat sebelum salah satu dari mereka membuang arah pandang ke arah lain.

"Nah, sekarang kamu makan mandu nya dulu, ya? Nanti dingin ga enak. Kasian Chae udah beliin buat kamu"

"Ish aku makan karena kamu yang suruh, ya. Bukan karna dari Rosie" ucap Jennie dengan poutan bibirnya.

Gemas. Kai mencubit pelan pipi Jennie disertai kekehan.

"Iyaa iyaa, makan yang banyak, ya, aku ke kelas dulu. Bye!"

"Bye!"

Setelahnya, apakah Jennie melahap makanan favoritnya dengan hikmat? Tidak. Soalnya Si Chikin dan Si Nyai sudah kembali. Hadeuh, yang sabar ya Jen..








+++

Aduh-aduh mulai bersaing nih kyknya

Hamba lagi oleng ke Jenkai, gimana dong? Hehe😀

Becanda guys peace😀✌️

Hy By! [CHAENNIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang