ONE

6.4K 380 16
                                    

"Bun! Bunda! Lihat ini!"

"hey hati-hati kalo turun tangga Chae" Chaeyoung tidak mendengarkan bundanya dan tetap berlari menuruni tangga menuju dapur.

Bruuk

"Aduh Chae kamu mau bikin jari bunda terpotong pisau?!" reflek Dara saat Chaeyoung tiba-tiba memeluknya dari belakang dengan sangat erat. Namun ia merasa punggungnya menghangat dan samar-samar terdengar suara isakkan.

"Chae kamu nangis?" tanya Dara sambil memutar tubuhnya dan berhadapan dengan anak satu-satunya.

Hiks hiks

"Bunda... li..hat hiks ini.." ucap Chaeyoung sambil memperlihatkan ponselnya.

"Chae ka..kamu?" Dara tidak dapat berkata lagi saat membaca pengumuman yang ada di ponsel tadi.

"Iyaa Bun..aku..aku berhasil lolos" ujar Chaeyoung terbatah-batah seraya membenamkan wajahnya di pelukan Dara dengan sangat erat.

"selamat sayang.. Bunda bangga sama kamu" ikut memeluk anak semata wayangnya dengan air mata yang tidak dapat disembunyikan.

"sudah-sudah jagoan Bunda ga boleh cengeng ah, jelek" ejek Dara seraya melepaskan pelukannya dan menangkup pipi chipmunk Chaeyoung sambil menghapus jejak air matanya.

"ish Bunda merusak suasana aja, ini tuh nangis bahagia tau" elak Chaeyoung yang mempoutkan bibirnya.

"hahahaha lagian kamu itu beda banget di rumah sama di sekolah. Di rumah manjaaa banget giliran di sekolah-- eh kamu nyium sesuatu ga?" sambil mengendus mencari sumber bau.

"hm.. iya kaya bau kebakar"

"ASTAGA IKAN BUNDA GOSONG!! Kamu si pake peluk-peluk tadi!"

"apa salahku Tuhan..." mepoutkan bibirnya sambil mengusap dada.

"ga usah bengong, sini bantuin!"

"iya iya bawel" gumam Chaeyoung yang tentu saja kata terakhir tidak terdengar oleh Dara, bisa mati digantung dia.

***

Park Chaeyoung, gadis cerdas, humble, dan cantik sekaligus tampan ini lebih akrab dipanggil Chae oleh orang-orang terdekatnya. Ia tinggal di Jakarta bersama kedua orang tuanya.

Seperti yang dikatakan Dara sebelumnya, Chaeyoung memiliki sifat yang sangat manja terhadapnya, sangat perhatian, dan menyayangi Bundanya melebihi apapun di dunia ini, iyaa Chaeyoung sayang Ayahnya juga kok. Namun jika sudah sampai di sekolah, ia akan menjadi sosok yang berbeda, kadar kegilaannya di atas rata-rata. Tingkahnya yang kaya alien yang dibuang dari planetnya hingga nyasar ke bumi. Bahkan sejak hari pertama masuk SMA ia sudah berhadapan dengan Ketua OSIS setiap pagi karena penampilan dan seragam yang selalu melanggar aturan adalah hobi nya. Kenapa hobi? Yaa apa lagi kalau bukan menggoda sang Ketua OSIS yang cantiknya di atas rata-rata, Chaeyoung rela dihukum tiap pagi demi berlama-lama dengannya. Dasar buaya betina!

Singkat cerita Chaeyoung saat ini baru naik kelas 2 SMA. Sebenarnya Chaeyong bisa aja masuk ke dalam list the most wanted di SMA nya. Bukan hanya karna wajahnya yang cantik sekaligus tampan dan sifatnya yang humble, tetapi juga pesonanya yang tidak dapat ditolak siapapun apalagi jika sedang bermain dengan benda kesayangannya yaitu bola basket. Tiada hari tanpa menggoda dan tebar pesona kepada para penghuni sekolah, bagian ini tidak boleh terlewatkan. Tapi yaa balik lagi, semua kelebihannya tertutupi oleh tingkah absurd dan kekonyolannya yang ga ada obat.

Walaupun begitu Chaeyoung termasuk murid penyumbang prestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Yaa meskipun dia konyol dan bertindak semaunya, tetapi menurutnya membuat orang tua nya bangga dan bahagia adalah tujuan hidupnya. Dalam waktu satu tahun ia sudah menyumbang lebih dari 20 piala.

Balik lagi, Chaeyoung lolos di ujian program pertukaran pelajar ke Korea. Berkat otak cerdasnya ia mendapat beasiswa full selama pendidikan di sana dan hebatnya dia juga berhasil menjadi siswa akselerasi sehingga ia bisa langsung naik ke kelas 3. Kabar ini sangat dinantikan oleh Chaeyoung karena ia sangat ingin mencoba hal baru dengan menjalani pendidikan di negara impiannya. Tapi kayaknya ada alasan lain hmm...

***

Chaeyoung memang dikelilingi banyak orang yang mengagumi dan ingin berteman dengannya, ia juga termasuk orang yang mudah bergaul dan beradaptasi, namun sulit baginya untuk mempercayai seseorang. Menurutnya memiliki satu sahabat sudah lebih dari cukup daripada banyak tapi tidak dapat dipercaya. Dan ya, Chaeyoung memiliki satu sahabat sejak SMP yaitu Lisa. Saat ini Chaeyoung sedang berada di rumah Lisa.

"harus banget lo ke luar negeri?"

"iyaaa Lalisa manobannn lo udah nanya ribuan kali ya" jawab Chae tanpa mengalihkan mata dari layar PS nya.

"ga asik lo" sahut Lisa sambil mengambil cemilan dengan satu tangan dan masih menggerakan stik PS dengan tangan satunya.

"dih kenapa ga asik? Kan lumayan nyari cewek bening atau ga ahjusi kaya" Chae mem-pause game nya "oh gua tau! Lo pasti takut kalo lo kangen sama gue kan? Ngaku lo!"

"dih kepedean banget lo mawar! Justru gue yang khawatir lo bakal kangen sama gue"

"Hahahahhaha, lagian lo juga tau kali alasan utama gue"

"oh, lo masih mau ngejar dia?" tanyanya sambil terus memakan kripik pisang dari dalam toples.

"iya lah, kangen tau 10 tahun ga ketemu"

"ish dasar bucin! Lagian mana mau dia sama lo yang fakgirl kaya gini"

"heh gue gak fakgirl ya! Emang dasarnya cakep aja jadi banyak yang deketin"

"tapi lo ngeladenin sampe bikin baper belasan orang ya bangke"

"demi apa belasan? Gue kira puluhan" Lisa memutar bola matanya malas.

"bodo amat anjir! susah ngomong sama orang yang pedenya sampe ubun-ubun" Chae tertawa melihat sahabatnya kesal.

"kayaknya dia udah lupa deh sama lo? 10 tahun lama cui"

"ga mungkin. Kita pernah buat janji dulu" Chae tersenyum sambil memandang langit-langit kamar Lisa. "Lis, doa in gue biar lancar sampe pelaminan nanti ya?"

"hm! Amin in aja biar cepet"

Merekapun melanjutkan permainan dan menghabiskan waktu bersama hingga menjelang malam Chae pamit mengingat besok adalah hari keberangkatannya ke Korea.

Jalan pulang terlihat sangat sepi dan renggang. Hanya sedikit pengendara yang berlalu-lalang karena sudah menunjukkan pukul 10 malam. Chae menjalankan motornya dengan kecepatan sedang sambil menikmati angin yang berhembus melayangkan helaian rambutnya yang tidak tertutupi helm.

Huhh~

Helanya dibalik kaca helm dengan senyum yang tidak lepas dari bibirnya.

"by, tunggu aku ya!" batin Chae di atas motornya menelusuri jalan dan angin malam.

+++






Masih pemula ni bund

lopyu

Hy By! [CHAENNIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang