41. Kode Ponsel

1.5K 233 27
                                    

Para perempuan nampak gelisah tak sabar menunggu kedatangan para namja.

"Ada apa?" Tanya Jisoo menghampiri Rose, Jennie, Irene dan Joy.

"Oppa, aku butuh ponsel Rio sekarang, terserah bagaimana cara nya" pinta Rose memelas dan tak sabar.

"Untuk apa?" Bingung Jisoo.

"Untuk mencari bukti" jawab Rose singkat.

"Tapi Rio tidak masuk kuliah sudah dua hari" beritahu Jisoo, Rose mematung, dia lalu duduk dan mulai terisak, semenjak Rio di hubungi orang tua nya agar pulang, ia tak lagi menampakan batang hidung nya di rumah sang mertua, dan itu sudah berlangsung dua hari.

"Rose" Irene mengguncang bahu sahabat nya itu.

"Aku sudah dua hari tak bertemu dengan nya unnie, dan kini aku merindukan oppa, meski aku tak tahu apa alasan nya, tapi mendengar ia dalam tekanan aku jadi mengkhawatirkan nya unnie, kenapa dia tak mengatakan apa-apa pada ku" isak Rose.

"Sudah jangan menangis, biar aku yang menemui Rio nanti" ujar Jisoo menenangkan Rose.

Jisoo, Seulgi dan Jaehyun pun mengunjungi Rio ke rumah nya, dan sang pemilik rumah nampak sedang bermalas-malasan di sofa depan tv sambil memangku Hank.

"Boy, ada tamu untuk mu" beritahu sang mommy, Rio menoleh.

"Hyung, Seul, Jaehyun" sapa Rio, Jisoo langsung duduk disamping Rio yang nampak kacau.

"Tiga hari tak bertemu, kamu bertambah jelek sekarang" ejek Jaehyun, Rio terkekeh garing.

"Boy, ajaklah teman-teman mu makan" ujar sang mommy pada sang putra, saat perhatian Rio teralihkan Jisoo langsung menyahut ponsel Rio dan menyerahkan nya pada Seulgi dibalik punggung nya.

"Nanti saja aunty, kami belum terlalu lapar" sahut Jisoo.

Seulgi dan Rose saling berkirim pesan memberitahu jika ponsel Rio sudah ditangan nya.

"Coba buka dengan tanggal lahir nya"

"Tidak bisa"

"Tanggal lahir ku"

"Tidak bisa juga"

"Tanggal lahir si kembar"

"Bukan"

Rose mondar mandir di kamar nya bersama dengan Jennie, Irene dan Joy, pikiran nya buntu, ia tak tahu lagi harus membuka ponsel Rio dengan kode apa.

"Plat nomor mobil nya"

"Jaehyun-ahh, bacakan plat nomor mobil Rio" perintah Seulgi, Jaehyun melempar keluar bola milik Hank keluar, lalu pura-pura mengejar untuk mengechek plat nomor mobil Rio.

"Bukan juga Rose"

"Aaarrrgghhh. . ." Erang Rose putus asa.

"Yang penting suruh mereka bawa ponsel Rio kemari, nanti kita utak-atik sendiri" ide Jennie.

Setelah makan dan memastikan jika Rio baik-baik saja, Jisoo, Jaehyun dan Seulgi pun pamit pulang dengan membawa ponsel Rio tanpa selengetahuan nya.

Ibu dari si kembar itu berdiri menunggu Jisoo dan yang lain dengan tak sabar, begitu yang di tunggu datang, ia langsung mengambil alih ponsel Rio dari tangan Seulgi dan menyalakan nya, Rose menggigit bibir bawah nya, menatap wallpeper di ponsel Rio adalah foto pernikahan mereka dulu, dimana mereka masih sama-sama canggung dan kaku.

Ibu dari si kembar itu berdiri menunggu Jisoo dan yang lain dengan tak sabar, begitu yang di tunggu datang, ia langsung mengambil alih ponsel Rio dari tangan Seulgi dan menyalakan nya, Rose menggigit bibir bawah nya, menatap wallpeper di ponsel Ri...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg

Rose pun teringat, dengan cepat ia mengetik tanggal pernikahan mereka dan. . .

Clik

Kunci ponsel Rio pun terbuka, Rose menutup mulut dengan telapak tangan kanan nya, karena Rio masih memakai foto dan tanggal pernikahan mereka sebagai kode lock screen ponsel nya, sambil menahan tangis, ia pun kemudian membuka pesan chat milik Rio, jantung Rose berdetak cepat, hati nya berdebar-debar berharap tak menemukan kata-kata yang menyakitkan untuk nya, tapi nyata nya, kata-kata ancaman Solar malah membuatnya emosi, dan merasa bersalah, bahwa selama ini, sebenar nya Rio menyelamatkan nya, melindungi nya dari ancaman Solar yang licik, Rose kembali menangis, entah, segala yang berhubungan dengan Rio selalu berhasil membuat nya lemah, mungkin karena Rose terlalu takut kehilangan Rio, ancaman perceraian nya pun juga tak serius, ia hanya menggertak, dengan harapan untuk mengurangi rasa sesak di dada nya, tapi justru itu membuat ia menyesal sekarang.

"Momm, lihat ponsel ku tidak?" Tanya Rio pada sang mommy, ia kebingungan, karena saat merindukan Darryl dan Berryl, rekaman video di ponsel adalah obat penawar nya.

"Kamu menaruh nya dimana tadi?" Krystal malah balik bertanya.

"Aku lupa momm" jawab Rio lugu.

Kembali ke rumah Park.

"Aku sudah menduga nya dari awal, karena aku tahu, Rio bukan tipe orang yang mudah nyaman dengan orang lain apalagi lawan jenis" tutur Jisoo.

"Benar, saat kami membuntuti mereka, wajah Rio nampak tertekan dan tidak nyaman, unnie ingatkan di cafe" kata Jennie mengingatkan Irene.

"Ya ya ya aku juga ingat itu" potong Joy.

"Ini tak bisa dibiarkan Rose, kita harus mengambil langkah, agar Solar tak semakin semena-mena pada suami mu" ujar Irene.

"Itu urusan para Yeoja, ayo kita pulang" ajak Jisoo pada Seulgi dan Jaehyun.

"Tidak, oppa jangan pulang dulu" tahan Rose, Jisoo menatap nya penuh tanya.

"Antar aku ke rumah Yoong daddy, sekarang" pinta nya memaksa.

"Mommy, aku keluar sebentar ne, titip Darryl dan Berryl" pamit Rose sedikit berteriak.

Belum sempat sang mommy menjawab, Rose sudah lebih dahulu masuk ke mobil Jisoo, berhimpitan berempat di jok belakang, sedangkan Jisoo yang mengemudi, berhimpitan dengan Jaehyun dan Seulgi di depan.

"Kenapa kamu tadi tidak membawa mobil sendiri sih Jen?" Keluh Joy.

"Kamu hanya menumpang jangan banyak protes Joy" ujar Jisoo pura-pura kesal.

"Ck" Joy berdecak kesal.

"Marah? Turun disini" ancam Jennie membuat Joy semakin kesal.

"Unnie tidak kasihan pada ku? Bagaimana kalau aku nanti di culik?" Ancam Joy percaya diri.

"Orang juga butuh mikir Joy, buat menculikmu" celetuk Jaehyun tanpa dosa, yang lain pun terbahak.



#TBC

Hallo LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang