BONUS(Part3 END)

2.2K 224 44
                                    

Berryl mematung diambang pintu, menatap tubuh kurus sang mama, padahal baru lima hari dia tak di rumah, tapi perubahan fisik mama nya nampak begitu jelas, Rose masih belum menyadari kehadiran putri nya.

"MAMA!" Seru Berryl berlari menghampiri ibu nya, Rose terjengkit dan menoleh kearah Berryl.

Bruk

Barryl langsung memeluk tubuh Rose dan kembali terisak.

"Berryl" lirih Rose membalas pelukan putri nya yang berlutut tepat di kaki Rose.

"Maafkan Berryl ma, maafkan Berryl" sesal nya, Rose ikut menangis, ia menggeleng.

"Tidak, Berryl tidak salah" balas Rose.

"Kemari lah" Rose mengajak sang putri untuk duduk disamping nya.

"Berryl mau punya dongsaeng ma" ucap nya, Rose tersenyum dalam tangis nya.

"Gumawo ne" balas nya karena Berryl mau menerima kehadiran dongsaeng nya.

"Tapi mama dan papa harus berjanji satu hal" pinta Berryl sambil mengusap kasar, Rio yang tadi nya menatap haru pada putri dan istri nya dari ambang pintu itu pun dibuat penasaran dengan permintaan sang putri, ia berbagi tatapan bingung dengan Rose, Darryl mengerutkan kening nya menatap sang noona.

"Berjanji apa?" Tanya Rose.

"Jika dia lahir nanti, Berryl lah yang akan memberi nya nama" jawab Berryl.

"Itu kalau dia yeoja, kalau dia namja, oppa yang akan memberi nya nama" seloroh Darryl jahil

"TIDAK! Mau namja atau yeoja pokok nya Berryl yang memberi nya nama, oppa tidak boleh ikut campur, titik!" Kesal Berryl sambil cemberut marah.

"Pokoknya kalau namja oppa yang memberi nama" kata Darryl.

"OPPA!" Berryl bersiap mengejar saudara kembar nya itu yang berlari memasuki kamar nya di ikuti Hank di belakang.

Rio menggeleng dengan tingkah si kembar, sedangkan Rose terkekeh lucu menatap anak-anak nya yang bercanda di kamar Darryl bersama anjing peliharaan mereka, Rio berjalan mendekati sang istri dan duduk disamping kanan Rose, wanita itu menatap penuh cinta pada sang suami yang berhasil membawa pulang putri mereka.

"Gumawo oppa" kata Rose sambil menciumi tangan kanan Rio.

"Sekarang makan ya?" Rayu Rio, dan Rose mengangguk.

"Berryl, Darryl, ayo kita makan di luar" teriak Rio menghentikan pertengkaran si kembar, Darryl langsung berlari keluar kamar.

"Apa kita akan pergi ke restauran papa?" Tanya nya, takut salah dengar.

"Ya, bersiaplah" jawab sang papa.

"YESS" girang Darryl kembali berlari memasuki kamar nya, Rio memperlakukan anak-anaknya seperti apa yang dilakuakan Yoong daddy dan Krystal mommy pada nya dulu, jadi Darryl dan Berryl pun juga masih sangat polos dan kekanakan meski usia mereka sudah menginjak kepala dua.

Rio tersenyum senang menatap anak dan istri nya yang makan dengan lahap, terutama Rose, setelah beberapa hari tidak makan, jika Rio tak memaksa nya.

Beberapa bulan kemudian, dengan perut nya yang semakin membesar, Rose membantu sang putri yang akan mengikuti kompetisi dance di luar negeri, dan Rio membantu Darryl yang akan mengikuti pertandingan taekwondo di luar kota.

"Sering-sering hubungi mama atau papa ne" pesan Rose pada sang putri, karena baru kali ini mereka akan berjauhan.

"Ne ma" jawab Berryl patuh.

Hallo LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang